从学习和学习的角度来看待上帝

Abdul Munim Cholil
{"title":"从学习和学习的角度来看待上帝","authors":"Abdul Munim Cholil","doi":"10.36781/kaca.v12i1.197","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"“Melihat Tuhan” merupakan satu tema yang menghiasi kajian keislaman. Pakar ilmu kalam masih berpolemik hingga saat ini. Sementara kaum sufi menerima tema ini secara lebih terbuka. Artikel ini akan membahas tentang integrasi ilmu kalam dan tasawuf terkait tema itu. Di sini, penulis tidak disibukkan dengan perdebatan tentang boleh atau tidaknya melihat Tuhan. Namun sampai pada pembahasan “kemungkinan” dan dari pintu mana konsep Melihat Tuhan menjadi kajian epistemologis yang menarik hingga saat ini. Ketika ahli kalam berhenti di depan pintu tanzîh (penyucian Allah dari segala cacat dan keserupaan dengan makhluk), maka kita menemukan para sufi melewati pintu itu. Yang menarik adalah bagaimana para sufi menghadirkan 'pintu' menuju ru'yatullah melalui konsep mahabbah. Namun dengan tetap menjadikan temuan para ahli kalam sebagai “rumah kembali” ketika berhadapan dengan shubuhat (kerancuan epistemik). Di sini penulis akan memakai pendekatan eksistensialisme Heidegger untuk memasuki ruang “kesadaran sufi” sehingga doktrin sufi bisa dipahami secara lebih empati, karena sifatnya yang jauh dari jangkauan psikolog-antropolog yang materialsitik.","PeriodicalId":294735,"journal":{"name":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Melihat Tuhan dalam Perspektif Ilmu Kalam dan Tasawuf\",\"authors\":\"Abdul Munim Cholil\",\"doi\":\"10.36781/kaca.v12i1.197\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"“Melihat Tuhan” merupakan satu tema yang menghiasi kajian keislaman. Pakar ilmu kalam masih berpolemik hingga saat ini. Sementara kaum sufi menerima tema ini secara lebih terbuka. Artikel ini akan membahas tentang integrasi ilmu kalam dan tasawuf terkait tema itu. Di sini, penulis tidak disibukkan dengan perdebatan tentang boleh atau tidaknya melihat Tuhan. Namun sampai pada pembahasan “kemungkinan” dan dari pintu mana konsep Melihat Tuhan menjadi kajian epistemologis yang menarik hingga saat ini. Ketika ahli kalam berhenti di depan pintu tanzîh (penyucian Allah dari segala cacat dan keserupaan dengan makhluk), maka kita menemukan para sufi melewati pintu itu. Yang menarik adalah bagaimana para sufi menghadirkan 'pintu' menuju ru'yatullah melalui konsep mahabbah. Namun dengan tetap menjadikan temuan para ahli kalam sebagai “rumah kembali” ketika berhadapan dengan shubuhat (kerancuan epistemik). Di sini penulis akan memakai pendekatan eksistensialisme Heidegger untuk memasuki ruang “kesadaran sufi” sehingga doktrin sufi bisa dipahami secara lebih empati, karena sifatnya yang jauh dari jangkauan psikolog-antropolog yang materialsitik.\",\"PeriodicalId\":294735,\"journal\":{\"name\":\"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin\",\"volume\":\"42 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36781/kaca.v12i1.197\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36781/kaca.v12i1.197","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

“看见主”是装饰伊斯兰研究的主题之一。卡拉姆学者至今仍有广泛的研究。而苏菲派更公开地接受了这个主题。本文将讨论与主题相关的卡拉姆科学和tasawuf的融合。在这里,作者不专注于争论是否可以见主。然而,在讨论“可能性”的问题时,将上帝视为一个有趣的认识论研究的门。当书法家们在坦济门前站住(上帝使所有的缺陷和生物的相似之处)时,我们发现苏菲派正从那扇门进来。有趣的是但仍将卡拉姆学者的发现视为在面对认识论问题时的“返乡”。在这里,作者将利用赫德格尔存在主义的方法进入“苏菲主义意识”的空间,以便更好地理解苏菲主义教义,因为它的本质远远超出了唯物主义心理学家的范畴。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Melihat Tuhan dalam Perspektif Ilmu Kalam dan Tasawuf
“Melihat Tuhan” merupakan satu tema yang menghiasi kajian keislaman. Pakar ilmu kalam masih berpolemik hingga saat ini. Sementara kaum sufi menerima tema ini secara lebih terbuka. Artikel ini akan membahas tentang integrasi ilmu kalam dan tasawuf terkait tema itu. Di sini, penulis tidak disibukkan dengan perdebatan tentang boleh atau tidaknya melihat Tuhan. Namun sampai pada pembahasan “kemungkinan” dan dari pintu mana konsep Melihat Tuhan menjadi kajian epistemologis yang menarik hingga saat ini. Ketika ahli kalam berhenti di depan pintu tanzîh (penyucian Allah dari segala cacat dan keserupaan dengan makhluk), maka kita menemukan para sufi melewati pintu itu. Yang menarik adalah bagaimana para sufi menghadirkan 'pintu' menuju ru'yatullah melalui konsep mahabbah. Namun dengan tetap menjadikan temuan para ahli kalam sebagai “rumah kembali” ketika berhadapan dengan shubuhat (kerancuan epistemik). Di sini penulis akan memakai pendekatan eksistensialisme Heidegger untuk memasuki ruang “kesadaran sufi” sehingga doktrin sufi bisa dipahami secara lebih empati, karena sifatnya yang jauh dari jangkauan psikolog-antropolog yang materialsitik.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信