Jhounlee Pance Tatuhas, Jammer Prayerson Andalangi
{"title":"KAJIAN TEOLOGIS TERHADAP HUKUM ADAT DELIK NEDOSA (PERKARA SUMBANG-PERKAWINAN DENGAN SAUDARA DEKAT) DI KEPULAUAN SANGIHE TALAUD","authors":"Jhounlee Pance Tatuhas, Jammer Prayerson Andalangi","doi":"10.51667/pwjsa.v3i2.1222","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui arti Delik Nedosa (perkara sumbang), pandangan Alkitab tentang Delik Nedosa, perkawinan yang dilarang Tuhan. Hal ini dianalisis secara hermeneutik. Hal yang hendak dicapai adalah apakah hukum adat Delik Nedosa benar atau salah dikaji dari sudut pandang teologi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan penelitian pada pengkajian literatur. Tetapi penulis juga melakukan wawancara kepada salah seorang tua-tua kampung dan juga salah seorang tua-tua adat Kepulauan Sangihe Talaud. Dikaji dari sudut pandang teologi tentang Delik Nedosa, ada bagian yang sependapat, ada yang tidak sependapat. Alkitab setuju bahwa tidak boleh saudara kandung (kakak beradik sungguh) atau yang disebut inses melakukan perkawinan. Tetapi Alkitab tidak setujuh bahwa saudara sepupu, cucu bersaudara, cece bersaudara, sampai keturunan ke 7, dan sama vam (marga) tidak boleh melakukan perkawinan, karena di Alkitab dengan jelas menunjukan itu diperbolehkan. Ishak dan Yakub buktinya di Alkitab bahwa Allah tidak melarang perkawinan dengan saudara dekat, justru Allah yang memberi perintah mencarikan isteri bagi Ishak dari sanak saudara – kalangan keluarga sendiri dan Allah memberkati perkawinan itu. Ishak kawin dengan keponakannya sendiri (masih satu vam/marga), Yakub kawin dengan saudara sepupunya sendiri (masih satu vam/marga). Perkawinan yang dilarang Allah sebenarnya jelas tertulis dalam Alkitab yaitu Inses, Perkawinan Sesama Jenis, Perkawinan dengan Binatang","PeriodicalId":111589,"journal":{"name":"Pute Waya : Sociology of Religion Journal","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pute Waya : Sociology of Religion Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51667/pwjsa.v3i2.1222","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这项研究的目的是确定Delik nesin是什么,圣经中关于Delik nesin的观点,这是上帝禁止的婚姻。它被解释性地分析。要实现的是,从神学的角度来看,无论是对是错都要接受惩罚。本研究采用定性研究方法与文献方法。在这方面,研究人员专注于文学研究。但作者还采访了村里的一位长者和桑吉岛的一位原住民长者。从Delik nesin的神学观点来检验,有些部分是一致的,有些部分是不一致的。圣经上说,没有兄弟姐妹(真正的兄弟姐妹),也没有所谓的乱伦婚姻。但《圣经》并不一定规定表兄弟、孙女、茜茜是姐妹,直到七口之家,以及vam(氏族)都是允许结婚的,因为《圣经》清楚地表明这是允许的。以撒和雅各在圣经中证明,神并没有禁止与你亲密的婚姻,而是命令你从你的亲属中为以撒找一个妻子——在家庭中,神赐福于婚姻。以撒娶了自己的侄子(还是一个vam/氏族),雅各娶了自己的表妹(还是一个vam/氏族)。上帝禁止的婚姻实际上写在圣经中:乱伦、同性婚姻、与动物的婚姻
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
KAJIAN TEOLOGIS TERHADAP HUKUM ADAT DELIK NEDOSA (PERKARA SUMBANG-PERKAWINAN DENGAN SAUDARA DEKAT) DI KEPULAUAN SANGIHE TALAUD
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui arti Delik Nedosa (perkara sumbang), pandangan Alkitab tentang Delik Nedosa, perkawinan yang dilarang Tuhan. Hal ini dianalisis secara hermeneutik. Hal yang hendak dicapai adalah apakah hukum adat Delik Nedosa benar atau salah dikaji dari sudut pandang teologi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan penelitian pada pengkajian literatur. Tetapi penulis juga melakukan wawancara kepada salah seorang tua-tua kampung dan juga salah seorang tua-tua adat Kepulauan Sangihe Talaud. Dikaji dari sudut pandang teologi tentang Delik Nedosa, ada bagian yang sependapat, ada yang tidak sependapat. Alkitab setuju bahwa tidak boleh saudara kandung (kakak beradik sungguh) atau yang disebut inses melakukan perkawinan. Tetapi Alkitab tidak setujuh bahwa saudara sepupu, cucu bersaudara, cece bersaudara, sampai keturunan ke 7, dan sama vam (marga) tidak boleh melakukan perkawinan, karena di Alkitab dengan jelas menunjukan itu diperbolehkan. Ishak dan Yakub buktinya di Alkitab bahwa Allah tidak melarang perkawinan dengan saudara dekat, justru Allah yang memberi perintah mencarikan isteri bagi Ishak dari sanak saudara – kalangan keluarga sendiri dan Allah memberkati perkawinan itu. Ishak kawin dengan keponakannya sendiri (masih satu vam/marga), Yakub kawin dengan saudara sepupunya sendiri (masih satu vam/marga). Perkawinan yang dilarang Allah sebenarnya jelas tertulis dalam Alkitab yaitu Inses, Perkawinan Sesama Jenis, Perkawinan dengan Binatang
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信