{"title":"Kekuatan Visual dalam Mendisiplinkan Khalayak di Masa Pandemi Covid-19","authors":"S. Saputra","doi":"10.24198/JKJ.V4I2.27811","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam artikel ini penulis membedah dua foto yang dimuat oleh dua media massa dengan menggambarkan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia. Dua foto tersebut berperan sebagai pintu masuk untuk melihat posisi budaya visual Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19 budaya visual disini dilihat dari pendekatan media massa menggunakan fotografi sebagai representasi Indonesia. Fotografi bukan hanya mengedepankan aspek indah melainkan mampu menggambarkan kompleksitas problematika sekaligus membuka ruang diskusi dan bagaimana memahami daya kebudayaan Indonesia. Artikel ini tidak dalam tujuan memiliki pretensi untuk menyederhanakan bahkan memotong lompatan budaya visual Indonesia namun bagaimana mendudukkan kesadaran penuh yang dimiliki khalayak dalam menghadapi sebuah bencana. Pada titik ini penulis berusaha untuk membongkar makna mitos pada dua foto yang akan di bongkar. Tujuan penulis adalah untuk memperlihatkan kompleksitas dari permasalahan kultural khususnya yang bersangkutpaut dalam budaya visual dengan meminjam dua foto yang diambil dari media massa. Dua foto tersebut dipilih atas dasar mampu menghadirkan ulang realitas Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19. Artikel ini menggunakan semiologi Barthesian. Tujuannya adalah untuk mengupas bagaimana sebuah visual memiliki daya gempur indrawi dengan kekuatannya yang mampu menentukan perilaku khalayak. Dalam artikel ini penulis memaparkan relasi praktik fotografi dengan wacana pandemi COVID-19 di Indonesia yang bersifat produktif atau bisa jadi kontraproduktif. Penelitian ini ingin menunjukkan bahwa visual dalam hal ini fotografi merupakan salah satu medium dalam bentuk tanda yang di dalamnya memiliki ideologi sebagai sumbangsih pemikiran untuk pemerintah agar melek dalam memaksimalkan medium dalam hal ini fotografi.","PeriodicalId":365742,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Jurnalisme","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kajian Jurnalisme","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/JKJ.V4I2.27811","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kekuatan Visual dalam Mendisiplinkan Khalayak di Masa Pandemi Covid-19
Dalam artikel ini penulis membedah dua foto yang dimuat oleh dua media massa dengan menggambarkan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia. Dua foto tersebut berperan sebagai pintu masuk untuk melihat posisi budaya visual Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19 budaya visual disini dilihat dari pendekatan media massa menggunakan fotografi sebagai representasi Indonesia. Fotografi bukan hanya mengedepankan aspek indah melainkan mampu menggambarkan kompleksitas problematika sekaligus membuka ruang diskusi dan bagaimana memahami daya kebudayaan Indonesia. Artikel ini tidak dalam tujuan memiliki pretensi untuk menyederhanakan bahkan memotong lompatan budaya visual Indonesia namun bagaimana mendudukkan kesadaran penuh yang dimiliki khalayak dalam menghadapi sebuah bencana. Pada titik ini penulis berusaha untuk membongkar makna mitos pada dua foto yang akan di bongkar. Tujuan penulis adalah untuk memperlihatkan kompleksitas dari permasalahan kultural khususnya yang bersangkutpaut dalam budaya visual dengan meminjam dua foto yang diambil dari media massa. Dua foto tersebut dipilih atas dasar mampu menghadirkan ulang realitas Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19. Artikel ini menggunakan semiologi Barthesian. Tujuannya adalah untuk mengupas bagaimana sebuah visual memiliki daya gempur indrawi dengan kekuatannya yang mampu menentukan perilaku khalayak. Dalam artikel ini penulis memaparkan relasi praktik fotografi dengan wacana pandemi COVID-19 di Indonesia yang bersifat produktif atau bisa jadi kontraproduktif. Penelitian ini ingin menunjukkan bahwa visual dalam hal ini fotografi merupakan salah satu medium dalam bentuk tanda yang di dalamnya memiliki ideologi sebagai sumbangsih pemikiran untuk pemerintah agar melek dalam memaksimalkan medium dalam hal ini fotografi.