Tri Wulandari Santoso, Kunarso Kunarso, Jarot Marwoto
{"title":"分析了印尼水域20年的空间和时间温度和叶绿素","authors":"Tri Wulandari Santoso, Kunarso Kunarso, Jarot Marwoto","doi":"10.14710/ijoce.v3i4.12384","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemahaman pola variabilitas secara spasial dan temporal atas perubahan yang terjadi di lautan sangat penting dilakukan untuk pengelolaan laut. Lautan Indonesia merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan cekungan samudera yang berbeda di daerah tropis, sehingga memainkan peranan penting dalam samudera dan sistem iklim. Suhu permukaan laut (SST) dan Klorofil-a (Chl-a) seringkali digunakan untuk memantau kondisi Lautan terlebih dibawah pengaruh perubahan iklim. Perubahan kedua parameter yang signifikan sangat mempengaruhi produktivitas sumber daya lautan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji variabilitas spasio temporal SST dan Chl-a di Laut Indonesia selama 2 dekade (2000-2020) dengan menggunakan data citra MODIS TERRA harian. Penelitian dilakukan dengan menganalisis sebaran spasial dan temporal SST dan Chl-a Laut Indonesia dan analisis temporal tiga daerah bagian, yaitu Laut Cina Selatan, Utara Papua, dan Selatan Jawa. Analisa ini didasarkan pada nilai anomali yang didapat dari pengurangan nilai parameter dengan nilai historis (rerata nilai seluruh data). Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan slope SST 0,024⁰C/tahun dan Chl-a 0,0012 mg-3/tahun di Indonesia. Slope positif juga ditemui pada ketiga daerah studi. Perairan Selatan Jawa memiliki slope yang paling tinggi dari Laut China Selatan dan Utara Papua. Variabilitas SST dan Chl-a Indonesia mengalami perubahan yang sangat variatif sejak 10 tahun terakhir.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Analisa Spasial dan Temporal Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a selama 2 Dekade di Perairan Indonesia\",\"authors\":\"Tri Wulandari Santoso, Kunarso Kunarso, Jarot Marwoto\",\"doi\":\"10.14710/ijoce.v3i4.12384\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pemahaman pola variabilitas secara spasial dan temporal atas perubahan yang terjadi di lautan sangat penting dilakukan untuk pengelolaan laut. Lautan Indonesia merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan cekungan samudera yang berbeda di daerah tropis, sehingga memainkan peranan penting dalam samudera dan sistem iklim. Suhu permukaan laut (SST) dan Klorofil-a (Chl-a) seringkali digunakan untuk memantau kondisi Lautan terlebih dibawah pengaruh perubahan iklim. Perubahan kedua parameter yang signifikan sangat mempengaruhi produktivitas sumber daya lautan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji variabilitas spasio temporal SST dan Chl-a di Laut Indonesia selama 2 dekade (2000-2020) dengan menggunakan data citra MODIS TERRA harian. Penelitian dilakukan dengan menganalisis sebaran spasial dan temporal SST dan Chl-a Laut Indonesia dan analisis temporal tiga daerah bagian, yaitu Laut Cina Selatan, Utara Papua, dan Selatan Jawa. Analisa ini didasarkan pada nilai anomali yang didapat dari pengurangan nilai parameter dengan nilai historis (rerata nilai seluruh data). Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan slope SST 0,024⁰C/tahun dan Chl-a 0,0012 mg-3/tahun di Indonesia. Slope positif juga ditemui pada ketiga daerah studi. Perairan Selatan Jawa memiliki slope yang paling tinggi dari Laut China Selatan dan Utara Papua. Variabilitas SST dan Chl-a Indonesia mengalami perubahan yang sangat variatif sejak 10 tahun terakhir.\",\"PeriodicalId\":274305,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Oceanography\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Oceanography\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i4.12384\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Oceanography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i4.12384","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisa Spasial dan Temporal Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a selama 2 Dekade di Perairan Indonesia
Pemahaman pola variabilitas secara spasial dan temporal atas perubahan yang terjadi di lautan sangat penting dilakukan untuk pengelolaan laut. Lautan Indonesia merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan cekungan samudera yang berbeda di daerah tropis, sehingga memainkan peranan penting dalam samudera dan sistem iklim. Suhu permukaan laut (SST) dan Klorofil-a (Chl-a) seringkali digunakan untuk memantau kondisi Lautan terlebih dibawah pengaruh perubahan iklim. Perubahan kedua parameter yang signifikan sangat mempengaruhi produktivitas sumber daya lautan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji variabilitas spasio temporal SST dan Chl-a di Laut Indonesia selama 2 dekade (2000-2020) dengan menggunakan data citra MODIS TERRA harian. Penelitian dilakukan dengan menganalisis sebaran spasial dan temporal SST dan Chl-a Laut Indonesia dan analisis temporal tiga daerah bagian, yaitu Laut Cina Selatan, Utara Papua, dan Selatan Jawa. Analisa ini didasarkan pada nilai anomali yang didapat dari pengurangan nilai parameter dengan nilai historis (rerata nilai seluruh data). Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan slope SST 0,024⁰C/tahun dan Chl-a 0,0012 mg-3/tahun di Indonesia. Slope positif juga ditemui pada ketiga daerah studi. Perairan Selatan Jawa memiliki slope yang paling tinggi dari Laut China Selatan dan Utara Papua. Variabilitas SST dan Chl-a Indonesia mengalami perubahan yang sangat variatif sejak 10 tahun terakhir.