Ulfa Ananda Zakry
{"title":".ESENSI MAKNA RITUAL ADAT KEAGAMAAN DI MASJID KESULTANAN TERNATE","authors":"Ulfa Ananda Zakry","doi":"10.46339/altadabbur.v6i1.357","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran secara jelas terkait makna di setiap ritual adat keagamaan yang masih dijalankan pihak masjid Kesultanan Ternate hingga kini. Adapun fokus penelitian ini untuk menggambarkan makna serta motif pelaksanaan ritual adat keagamaan di masjid Kesultanan Ternate. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksplorasi. Dengan sumber data terbagi atas 2 yaitu data primer yang didapat dari 2 informan, serta data sekunder yang didapat dari buku, jurnal, skripsi, penelitian terdahulu, serta beberapa sumber yang berkaitan. Analisis data dengan data collection, reduction, display dan conclution. Hasil penelitian ini menunjukan makna dari beberapa ritual adat keagamaan di masjid Kesultanan Ternate yaitu sebagai bentuk ikhtiar agar masyarakat tetap menjalankan sunnah Rasulullah Saw., seperti  Pertama, melarang wanita shalata dimasjid bertujuanagar wanita tetap dirumah dan terhindar dari fitnah. Kedua, penggunaan peci sebagai simbol penghormatan akan anugerah Allah Swt., yang telah diberikan kepada manusia yaitu otak, serta disandarkan juga pada sunnah untuk berhias ketika hendak ke masjid.  Ketiga, larangan menggunakan sarung juga disandarkan pada sunnah untuk berhias, hanya saja pelarangan ini juga sebagai bentuk pembeda antara jamaah Kesultanan Ternate dengan jamaah yang datang dari luar. Keempat, pengaturan saff berdasarkan jabatan, ini merupakan fungsi kontrol yang dilakukan pihak masjid Kesultanan Ternate kepada jamaahnya, sehingga jamaah bisa taat akan peraturan yang telah ditetapkan baik peraturan yang diterapkan oleh pengurus Kesultanan atau peraturan yang telah Allah Swt., tetapkan (syariat). Namun, ketika pelaksanaan shalat akan dimulai dengan ditandainya suara adzan, hal ini tidak berlaku lagi, yang tersisa hanyalah syariat dan semua orang berhak mengambil saff di mana saja yang dia inginkan. Kelima, ritual Kolano Uci Sabea, menurut penulis adalah suatu ritual yang menunjukan ke-adaban masyarakat Kesultanan Ternate kepada Sultan mereka.","PeriodicalId":378350,"journal":{"name":"Al-Tadabbur","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Tadabbur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46339/altadabbur.v6i1.357","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

研究的目的是让我们清楚地了解苏丹国清真寺至今所遵循的每一种宗教仪式的意义。至于这项研究的重点是说明在苏丹国清真寺执行宗教仪式的意义和动机。该研究采用一种定性研究方法进行探索。数据来源分为两种主要数据来源,一种来自两个告密者的原始数据,另一种来自书本、日记、论文、早期研究,以及许多相关来源。数据分析与数据收集、减少、显示和结论。这项研究表明,特内特清真寺的一些宗教传统仪式的意义在于,这些仪式是为了让人们继续担任先知的逊尼派。首先,禁止清真寺里的沙拉塔妇女,让妇女呆在家里,避免诽谤。第二,用peci来纪念全能的恩典。它被赋予了人类的大脑,并被放置在sunnah上,在去清真寺的路上进行装饰。第三,在逊尼派也禁止戴手套进行装饰,但这一禁令也分散了苏丹国民兵和来自外部的朝圣者之间的区别。第四,以职位为基础的萨夫安排,是苏丹国清真寺对其臣民的控制功能,这样朝拜者就可以遵守这个制度,无论是长子的规定,还是上帝的规定。成立一个公司。然而,当祈祷的仪式将以阿赞的声音开始时,它不再有效,只剩下一个公司和每个人都有权在任何他想要的地方接受萨弗。第五,koci Sabea的仪式,据作者说,是一种仪式,向他们的苏丹展示了整个民族的礼貌。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
.ESENSI MAKNA RITUAL ADAT KEAGAMAAN DI MASJID KESULTANAN TERNATE
Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran secara jelas terkait makna di setiap ritual adat keagamaan yang masih dijalankan pihak masjid Kesultanan Ternate hingga kini. Adapun fokus penelitian ini untuk menggambarkan makna serta motif pelaksanaan ritual adat keagamaan di masjid Kesultanan Ternate. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksplorasi. Dengan sumber data terbagi atas 2 yaitu data primer yang didapat dari 2 informan, serta data sekunder yang didapat dari buku, jurnal, skripsi, penelitian terdahulu, serta beberapa sumber yang berkaitan. Analisis data dengan data collection, reduction, display dan conclution. Hasil penelitian ini menunjukan makna dari beberapa ritual adat keagamaan di masjid Kesultanan Ternate yaitu sebagai bentuk ikhtiar agar masyarakat tetap menjalankan sunnah Rasulullah Saw., seperti  Pertama, melarang wanita shalata dimasjid bertujuanagar wanita tetap dirumah dan terhindar dari fitnah. Kedua, penggunaan peci sebagai simbol penghormatan akan anugerah Allah Swt., yang telah diberikan kepada manusia yaitu otak, serta disandarkan juga pada sunnah untuk berhias ketika hendak ke masjid.  Ketiga, larangan menggunakan sarung juga disandarkan pada sunnah untuk berhias, hanya saja pelarangan ini juga sebagai bentuk pembeda antara jamaah Kesultanan Ternate dengan jamaah yang datang dari luar. Keempat, pengaturan saff berdasarkan jabatan, ini merupakan fungsi kontrol yang dilakukan pihak masjid Kesultanan Ternate kepada jamaahnya, sehingga jamaah bisa taat akan peraturan yang telah ditetapkan baik peraturan yang diterapkan oleh pengurus Kesultanan atau peraturan yang telah Allah Swt., tetapkan (syariat). Namun, ketika pelaksanaan shalat akan dimulai dengan ditandainya suara adzan, hal ini tidak berlaku lagi, yang tersisa hanyalah syariat dan semua orang berhak mengambil saff di mana saja yang dia inginkan. Kelima, ritual Kolano Uci Sabea, menurut penulis adalah suatu ritual yang menunjukan ke-adaban masyarakat Kesultanan Ternate kepada Sultan mereka.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信