Rifaid Rifaid, Nunik Cokrowati, Andre Rachmat Scabra
{"title":"PENGARUH UMUR BUDIDAYA TERHADAP KANDUNGAN KARAGINAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) di PERAIRAN TELUK EKAS KABUPATEN LOMBOK TIMUR","authors":"Rifaid Rifaid, Nunik Cokrowati, Andre Rachmat Scabra","doi":"10.29303/mediaakuakultur.v3i1.2319","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki sumberdaya rumput laut yang potensial. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki areal untuk budidaya rumput laut seluas 25.206,6 ha. Areal tersebut tersebar pada daerah Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, Dompu, Bima, Kota Mataram, Kota Bima, Sumbawa Barat, dan Lombok Utara. Rumput laut merupakan tumbuhan berklorofil dan digolongkan sebagai tanaman tingkat rendah yang tidak memiliki akar, batang maupun daun sejati, melainkan hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa rendemen karaginan pada umur budidaya yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Teluk Ekas Desa Ekas Buana Kecamatan Jerowaru Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu: P1: 15 hari, P2: 25 hari, P3: 35 hari, P4: 45 hari. Rendemen karaginan K. alvarezii yang diperoleh nilai paling tinggi pada perlakuan (P4) yaitu sebesar 53,4%. Kandungan klorofil terhadap rumput laut K. alvarezii diperoleh nilai paling tinggi pada perlakuan (P4) yaitu 5,1 mg/L. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh bahwa umur budidaya Kappaphycus alvarezii yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak, pertumbuhan spesifik dan pengaruh tidak nyata terhadap kandungan karaginan. Pada penelitian ini, perlakuan P4 (45 hari) didapatkan pertumbuhan mutlak yaitu 149 g, pertumbuhan spesifik sebesar 5,46 %, dan kandungan karaginan sebesar 53,4 %, serta nilai kandungan klorofil terbaik adalah 5,1 mg/L. Kesimpulan penelitian ini adalah pemeliharaan terbaik dalam penelitian ini yaitu perlakuan P4 (45 hari) didapatkan pertumbuhan mutlak yaitu 149 gram, pertumbuhan spesifik sebesar 5,46 %, dan kandungan karaginan sebesar 53,4 % ,serta nilai kandungan klorofil terbaik adalah 5,1 mg/L.","PeriodicalId":238996,"journal":{"name":"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v3i1.2319","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH UMUR BUDIDAYA TERHADAP KANDUNGAN KARAGINAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) di PERAIRAN TELUK EKAS KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki sumberdaya rumput laut yang potensial. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki areal untuk budidaya rumput laut seluas 25.206,6 ha. Areal tersebut tersebar pada daerah Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, Dompu, Bima, Kota Mataram, Kota Bima, Sumbawa Barat, dan Lombok Utara. Rumput laut merupakan tumbuhan berklorofil dan digolongkan sebagai tanaman tingkat rendah yang tidak memiliki akar, batang maupun daun sejati, melainkan hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa rendemen karaginan pada umur budidaya yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Teluk Ekas Desa Ekas Buana Kecamatan Jerowaru Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu: P1: 15 hari, P2: 25 hari, P3: 35 hari, P4: 45 hari. Rendemen karaginan K. alvarezii yang diperoleh nilai paling tinggi pada perlakuan (P4) yaitu sebesar 53,4%. Kandungan klorofil terhadap rumput laut K. alvarezii diperoleh nilai paling tinggi pada perlakuan (P4) yaitu 5,1 mg/L. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh bahwa umur budidaya Kappaphycus alvarezii yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak, pertumbuhan spesifik dan pengaruh tidak nyata terhadap kandungan karaginan. Pada penelitian ini, perlakuan P4 (45 hari) didapatkan pertumbuhan mutlak yaitu 149 g, pertumbuhan spesifik sebesar 5,46 %, dan kandungan karaginan sebesar 53,4 %, serta nilai kandungan klorofil terbaik adalah 5,1 mg/L. Kesimpulan penelitian ini adalah pemeliharaan terbaik dalam penelitian ini yaitu perlakuan P4 (45 hari) didapatkan pertumbuhan mutlak yaitu 149 gram, pertumbuhan spesifik sebesar 5,46 %, dan kandungan karaginan sebesar 53,4 % ,serta nilai kandungan klorofil terbaik adalah 5,1 mg/L.