{"title":"辣椒果后的炭疽病毒鉴定和测试","authors":"E. P. Ramdan, Inti Mulyo Arti, Risnawati","doi":"10.35760/jpp.2019.v3i1.1976","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penanganan pascapanen adalah faktor penting untuk menjaga kehilangan makanan yang disebabkan oleh penurunan penyakit produk pascapanen. Anthracnose adalah penyakit penting pada pascapanen cabai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguji tingkat virulensi dari antraknosa pada pascapanen cabai. Sampel buah cabai diambil dari pasar Pal Depok yang kemudian diisolasi untuk mendapatkan isolat jamur patogen. Patogen yang berhasil diisolasi kemudian dimurnikan untuk secara morfologis ditandai dari morfologi dan konidia. Setelah patogen diidentifikasi maka tingkat virulensi patogen dihitung dengan menghitung lesi yang muncul akibat infeksi apel patogen. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa penyebab antraknosa adalah C. acutatum dan C. gloeosporioides. Tingkat virulensi yang rendah (Hyvovirulence) adalah hasil dari kedua jamur. C. gloeosporioides memiliki kemampuan untuk menyebabkan lesi yang lebih besar (0.9333 cm) dibandingkan dengan C. acutatum (0.8667 cm).","PeriodicalId":325350,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":"{\"title\":\"IDENTIFIKASI DAN UJI VIRULENSI PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA PASCAPANEN BUAH CABAI\",\"authors\":\"E. P. Ramdan, Inti Mulyo Arti, Risnawati\",\"doi\":\"10.35760/jpp.2019.v3i1.1976\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penanganan pascapanen adalah faktor penting untuk menjaga kehilangan makanan yang disebabkan oleh penurunan penyakit produk pascapanen. Anthracnose adalah penyakit penting pada pascapanen cabai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguji tingkat virulensi dari antraknosa pada pascapanen cabai. Sampel buah cabai diambil dari pasar Pal Depok yang kemudian diisolasi untuk mendapatkan isolat jamur patogen. Patogen yang berhasil diisolasi kemudian dimurnikan untuk secara morfologis ditandai dari morfologi dan konidia. Setelah patogen diidentifikasi maka tingkat virulensi patogen dihitung dengan menghitung lesi yang muncul akibat infeksi apel patogen. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa penyebab antraknosa adalah C. acutatum dan C. gloeosporioides. Tingkat virulensi yang rendah (Hyvovirulence) adalah hasil dari kedua jamur. C. gloeosporioides memiliki kemampuan untuk menyebabkan lesi yang lebih besar (0.9333 cm) dibandingkan dengan C. acutatum (0.8667 cm).\",\"PeriodicalId\":325350,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture)\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"1900-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"5\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35760/jpp.2019.v3i1.1976\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35760/jpp.2019.v3i1.1976","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IDENTIFIKASI DAN UJI VIRULENSI PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA PASCAPANEN BUAH CABAI
Penanganan pascapanen adalah faktor penting untuk menjaga kehilangan makanan yang disebabkan oleh penurunan penyakit produk pascapanen. Anthracnose adalah penyakit penting pada pascapanen cabai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguji tingkat virulensi dari antraknosa pada pascapanen cabai. Sampel buah cabai diambil dari pasar Pal Depok yang kemudian diisolasi untuk mendapatkan isolat jamur patogen. Patogen yang berhasil diisolasi kemudian dimurnikan untuk secara morfologis ditandai dari morfologi dan konidia. Setelah patogen diidentifikasi maka tingkat virulensi patogen dihitung dengan menghitung lesi yang muncul akibat infeksi apel patogen. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa penyebab antraknosa adalah C. acutatum dan C. gloeosporioides. Tingkat virulensi yang rendah (Hyvovirulence) adalah hasil dari kedua jamur. C. gloeosporioides memiliki kemampuan untuk menyebabkan lesi yang lebih besar (0.9333 cm) dibandingkan dengan C. acutatum (0.8667 cm).