{"title":"利用变化的酶解法从尼帕纤维废料中提取生物乙醇","authors":"S. Anita","doi":"10.37859/jp.v13i1.4022","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ampas nipah yang dihasilkan dari pamanenan nira merupakan limbah berserat yang dibuang dan tidak di olah lebih lanjut oleh masyarakat Desa Sabak Auh, Siak padahal ampas nipah ini memiliki potensi yang mampu di olah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Adapun kandungan yang berpotensi tersebut adalah kandungan lignin yang ada didalamnya, lignin ini jika diproses menggunakan metode yang tepat mampu menghasilkan bioetanol yang merupakan bahan alternatif sebagai pengganti ataupun campuran dari bahan bakar yang berasal dari minyak bumi (biofuel). Bioetanol ini dibuat dengan beberapa tahapan yaitu preparasi sampel, pretreatment, hidrolisis, fermentasi dan pemurnian menggunakan destilasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk membandingkan variasi yang digunakan pada proses hidrolisis (enzimatik & asam) dalam menghasilkan bioetanol dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Pada proses hidrolisis menggunakan ekstrak jamur pelapuk putih (enzimatik) dan larutan HCl 1,5 N (asam) sebagai agen penghidrolisis dan pada tahapan fermentasi digunakan yeast Saccharomyces cerevisiae untuk mengkonversikan glukosa menjadi bioetanol. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka proses hidrolisis menggunakan enzim merupakan variasi hidrolisis terbaik dalam menghasilkan bioetanol dengan kemurnian tertinggi yaitu 11,87% sedangkan bioetanol yang dihasilkan dari proses hidrolisis asam memiliki tingkat kemurnian sebesar 3,4%.","PeriodicalId":219962,"journal":{"name":"Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Bioetanol from Nipa Fibrous Waste (Nypa fruticans) Using Variation of Enzimatic Hydrolysis Method\",\"authors\":\"S. Anita\",\"doi\":\"10.37859/jp.v13i1.4022\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ampas nipah yang dihasilkan dari pamanenan nira merupakan limbah berserat yang dibuang dan tidak di olah lebih lanjut oleh masyarakat Desa Sabak Auh, Siak padahal ampas nipah ini memiliki potensi yang mampu di olah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Adapun kandungan yang berpotensi tersebut adalah kandungan lignin yang ada didalamnya, lignin ini jika diproses menggunakan metode yang tepat mampu menghasilkan bioetanol yang merupakan bahan alternatif sebagai pengganti ataupun campuran dari bahan bakar yang berasal dari minyak bumi (biofuel). Bioetanol ini dibuat dengan beberapa tahapan yaitu preparasi sampel, pretreatment, hidrolisis, fermentasi dan pemurnian menggunakan destilasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk membandingkan variasi yang digunakan pada proses hidrolisis (enzimatik & asam) dalam menghasilkan bioetanol dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Pada proses hidrolisis menggunakan ekstrak jamur pelapuk putih (enzimatik) dan larutan HCl 1,5 N (asam) sebagai agen penghidrolisis dan pada tahapan fermentasi digunakan yeast Saccharomyces cerevisiae untuk mengkonversikan glukosa menjadi bioetanol. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka proses hidrolisis menggunakan enzim merupakan variasi hidrolisis terbaik dalam menghasilkan bioetanol dengan kemurnian tertinggi yaitu 11,87% sedangkan bioetanol yang dihasilkan dari proses hidrolisis asam memiliki tingkat kemurnian sebesar 3,4%.\",\"PeriodicalId\":219962,\"journal\":{\"name\":\"Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37859/jp.v13i1.4022\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37859/jp.v13i1.4022","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Bioetanol from Nipa Fibrous Waste (Nypa fruticans) Using Variation of Enzimatic Hydrolysis Method
Ampas nipah yang dihasilkan dari pamanenan nira merupakan limbah berserat yang dibuang dan tidak di olah lebih lanjut oleh masyarakat Desa Sabak Auh, Siak padahal ampas nipah ini memiliki potensi yang mampu di olah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Adapun kandungan yang berpotensi tersebut adalah kandungan lignin yang ada didalamnya, lignin ini jika diproses menggunakan metode yang tepat mampu menghasilkan bioetanol yang merupakan bahan alternatif sebagai pengganti ataupun campuran dari bahan bakar yang berasal dari minyak bumi (biofuel). Bioetanol ini dibuat dengan beberapa tahapan yaitu preparasi sampel, pretreatment, hidrolisis, fermentasi dan pemurnian menggunakan destilasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk membandingkan variasi yang digunakan pada proses hidrolisis (enzimatik & asam) dalam menghasilkan bioetanol dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Pada proses hidrolisis menggunakan ekstrak jamur pelapuk putih (enzimatik) dan larutan HCl 1,5 N (asam) sebagai agen penghidrolisis dan pada tahapan fermentasi digunakan yeast Saccharomyces cerevisiae untuk mengkonversikan glukosa menjadi bioetanol. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka proses hidrolisis menggunakan enzim merupakan variasi hidrolisis terbaik dalam menghasilkan bioetanol dengan kemurnian tertinggi yaitu 11,87% sedangkan bioetanol yang dihasilkan dari proses hidrolisis asam memiliki tingkat kemurnian sebesar 3,4%.