Ayu Trihardini, Aprilia Ruby Wikarti, Resma Nur Anggrini, Riyadh Abdurrahman
{"title":"KESETARAAN HANYU SHUIPING KAOSHI LEVEL I-IV DENGAN CEFR PADA KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA MANDARIN","authors":"Ayu Trihardini, Aprilia Ruby Wikarti, Resma Nur Anggrini, Riyadh Abdurrahman","doi":"10.36279/APSMI.V4I1.94","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakSejalan dengan derasnya perkembangan era disrupsi teknologi revolusi industri 4.0, pembelajaran bahasa asing dituntut untuk mempunyai standar tingkat penguasaan sebagai acuan pengukuran kemahiran. Standar yang digunakan di Eropa dan diadaptasi di seluruh dunia yaitu Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). Standar CEFR level B2 merupakan standar minimal lulusan program studi kebahasaan pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (FBS UNJ). Sementara dalam konteks penguasaan bahasa Mandarin, secara khusus digunakan acuan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK). Tulisan ini akan membahas mengenai kesetaraan HSK I-IV dengan CEFR pada keterampilan berbicara bahasa Mandarin.Berdasarkan hasil penelitian, kesetaraan antara HSK dengan CEFR pada keterampilan berbicara dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Materi ajar keterampilan berbicara HSK level I setara dengan CEFR 0 hingga level A1, HSK level II setara dengan CEFR level A2, HSK level III setara dengan CEFR level A2 hingga B1, sedangkan HSK level IV setara dengan CEFR level B1; (2) Materi soal HSKK level dasar setara dengan CEFR 0 hingga level A2, HSKK level menengah setara dengan CEFR level A2 hingga B1.Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (APSMI) dalam mengusulkan kesetaraan HSK dengan CEFR versi pengajar bahasa Mandarin di Indonesia, seperti yang telah diajukan Hanban dan Asosiasi Guru Bahasa Mandarin di Prancis dan Jerman. Hasil penelitian mengenai kesetaraan HSK dengan CEFR ini juga mempertegas perwujudan mutu dan jati diri bangsa dalam kaitan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang sedang dikembangkan secara nasional. Peneliti menyarankan APSMI agar mengambil peran dalam mengembangkan sebuah standar pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia, terutama standar kompetensi pendidikan dan pelatihan bahasa Mandarin secara nasional di bidang-bidang tertentu yang memerlukan keterampilan berbicara bahasa Mandarin.Kata Kunci: Hanyu Shuiping Kaoshi, CEFR, Keterampilan Berbicara, Bahasa Mandarin AbstractThe rapid flow development of the era of technological disruption in the industrial revolution 4.0, foreign language learning required to have a standard level of mastery as a reference to measure proficiency. The standard used in Europe and adapted throughout the world is the Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). CEFR level B2 standard is a minimum standard for graduates of language study programs at the Faculty of Language and Arts, State University of Jakarta (FBS UNJ). While in the context of mastering Mandarin, specifically the Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) reference is used. This paper will discuss HSK equality with CEFR in Mandarin speaking skills.Based on the results of the study, the equality between HSK and CEFR on speaking skills can be concluded as follows: (1) Teaching materials on speaking skills for HSK level I is equivalent to CEFR 0 to level A1; HSK level II is equivalent to CEFR level A2; HSK level III is equivalent to CEFR level A2 to B1; while HSK level IV is equivalent to CEFR level B1; (2) Proficiency Test Material for HSKK beginner level is equivalent to CEFR 0 to level A2; HSKK for intermediate level is equivalent to CEFR level A2 to B1. The results of this study can be the basis for the Association of Indonesian Mandarin Study Programs (APSMI) in proposing Indonesian version of HSK correspondend to the level of CEFR, as already asserted by Hanban, also by French and German Associations of Chinese Language Teachers. The results of this research also reinforce the realization of quality and national identity in relation to the Indonesian National Qualification Framework (KKNI), which is being developed nationally. The researcher suggests that APSMI take a role in developing a standard of Mandarin language education in Indonesia, especially the national competency standard of Mandarin education and training in certain fields that require Mandarin speaking skills.Keywords: Hanyu Shuiping Kaoshi, CEFR, Speaking Skills, Mandarin","PeriodicalId":264038,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Mandarin","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Cakrawala Mandarin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36279/APSMI.V4I1.94","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

在工业革命技术混乱时代的不断发展中,外语学习需要一个精通水平的标准。在欧洲使用和适应世界各地的标准是共同的欧洲语言参考框架。标准考试B2是雅加达州立大学语言和艺术学院(FBS UNJ)语言学习项目毕业生的最低标准。而在通晓普通话的语境中,特别提到了Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK)。本文将讨论HSK - iv与CEFR关于普通话口语技巧的平等。根据研究结果,平等和CEFR (a之间的说话技巧可以总结如下:(1)教材演讲技巧(a I级相当于CEFR 0至A1, II级(a级相当于CEFR A2, III级(a级相当于CEFR A2到B1,而IV级(a级相当于CEFR B1级;(2) HSKK的基础内容相当于CEFR 0到A2级,HSKK的中等水平相当于B1级的CEFR。这项研究的结果可能是为印度尼西亚普通话学习计划(APSMI)与印尼普通话教师CEFR (CEFR)提出HSK平等的基础,正如汉班(Hanban)和法国和德国的汉语教师协会(Mandarin teacher association)所提出的那样。这项与CEFR有关的HSK平等研究的结果还加强了印度尼西亚国家资质(KKNI)框架内的国家品质和身份表现。研究人员建议APSMI在提高中国中文教育水平方面发挥作用,特别是在需要普通话技能的某些领域的国家教育能力和培训水平。关键词:Hanyu Shuiping Kaoshi CEFR演讲技巧,普通话AbstractThe快速流动开发技术disruption》和《时代》的工业革命4.0,外语学习所需有百万级标准的安卓设备美国参考到所拘束proficiency。欧洲使用的标准和适应世界的规则是常见的欧洲语言参考框架。在雅加达州立大学(FBS UNJ)的语言和艺术方面,CEFR标准为最低标准。虽然在普通话传播者的背景下,特别是Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK)参考被撤回。这篇文章和CEFR will discuss (a平等权利在普通话讲技能。基于研究的结果,HSK和其他语言技能之间的对等可以作为结论:(1)在HSK水平上教授材料HSK二级对CEFR级展开;(a级III是哪里就到CEFR A2到B1级;虽然HSK第四阶段与B1级相对应;(2) HSKK级别的剖析测试材料为CEFR 0级到A2级;HSKK的中间级是高于B1的CEFR。这项研究的结果可以是印尼华语学习计划(APSMI)在其建议下的HSK相关基础,美国已被汉班、法国和德国语言教学协会(Chinese Language Teachers)审查。这项研究的结果还恢复了对印尼国家对等框架的实现,这是国家发展的。APSMI建议建议在印尼发展出一种标准的普通话教育标准,特别是在该领域要求采用普通话口语技能的国家比赛标准。Keywords: Hanyu Shuiping Kaoshi, CEFR,口语技巧,普通话
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
KESETARAAN HANYU SHUIPING KAOSHI LEVEL I-IV DENGAN CEFR PADA KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA MANDARIN
AbstrakSejalan dengan derasnya perkembangan era disrupsi teknologi revolusi industri 4.0, pembelajaran bahasa asing dituntut untuk mempunyai standar tingkat penguasaan sebagai acuan pengukuran kemahiran. Standar yang digunakan di Eropa dan diadaptasi di seluruh dunia yaitu Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). Standar CEFR level B2 merupakan standar minimal lulusan program studi kebahasaan pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (FBS UNJ). Sementara dalam konteks penguasaan bahasa Mandarin, secara khusus digunakan acuan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK). Tulisan ini akan membahas mengenai kesetaraan HSK I-IV dengan CEFR pada keterampilan berbicara bahasa Mandarin.Berdasarkan hasil penelitian, kesetaraan antara HSK dengan CEFR pada keterampilan berbicara dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Materi ajar keterampilan berbicara HSK level I setara dengan CEFR 0 hingga level A1, HSK level II setara dengan CEFR level A2, HSK level III setara dengan CEFR level A2 hingga B1, sedangkan HSK level IV setara dengan CEFR level B1; (2) Materi soal HSKK level dasar setara dengan CEFR 0 hingga level A2, HSKK level menengah setara dengan CEFR level A2 hingga B1.Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (APSMI) dalam mengusulkan kesetaraan HSK dengan CEFR versi pengajar bahasa Mandarin di Indonesia, seperti yang telah diajukan Hanban dan Asosiasi Guru Bahasa Mandarin di Prancis dan Jerman. Hasil penelitian mengenai kesetaraan HSK dengan CEFR ini juga mempertegas perwujudan mutu dan jati diri bangsa dalam kaitan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang sedang dikembangkan secara nasional. Peneliti menyarankan APSMI agar mengambil peran dalam mengembangkan sebuah standar pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia, terutama standar kompetensi pendidikan dan pelatihan bahasa Mandarin secara nasional di bidang-bidang tertentu yang memerlukan keterampilan berbicara bahasa Mandarin.Kata Kunci: Hanyu Shuiping Kaoshi, CEFR, Keterampilan Berbicara, Bahasa Mandarin AbstractThe rapid flow development of the era of technological disruption in the industrial revolution 4.0, foreign language learning required to have a standard level of mastery as a reference to measure proficiency. The standard used in Europe and adapted throughout the world is the Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). CEFR level B2 standard is a minimum standard for graduates of language study programs at the Faculty of Language and Arts, State University of Jakarta (FBS UNJ). While in the context of mastering Mandarin, specifically the Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) reference is used. This paper will discuss HSK equality with CEFR in Mandarin speaking skills.Based on the results of the study, the equality between HSK and CEFR on speaking skills can be concluded as follows: (1) Teaching materials on speaking skills for HSK level I is equivalent to CEFR 0 to level A1; HSK level II is equivalent to CEFR level A2; HSK level III is equivalent to CEFR level A2 to B1; while HSK level IV is equivalent to CEFR level B1; (2) Proficiency Test Material for HSKK beginner level is equivalent to CEFR 0 to level A2; HSKK for intermediate level is equivalent to CEFR level A2 to B1. The results of this study can be the basis for the Association of Indonesian Mandarin Study Programs (APSMI) in proposing Indonesian version of HSK correspondend to the level of CEFR, as already asserted by Hanban, also by French and German Associations of Chinese Language Teachers. The results of this research also reinforce the realization of quality and national identity in relation to the Indonesian National Qualification Framework (KKNI), which is being developed nationally. The researcher suggests that APSMI take a role in developing a standard of Mandarin language education in Indonesia, especially the national competency standard of Mandarin education and training in certain fields that require Mandarin speaking skills.Keywords: Hanyu Shuiping Kaoshi, CEFR, Speaking Skills, Mandarin
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信