{"title":"社交媒体:青少年性骚扰的新领域","authors":"F. N. Rosyidah, M. F. Nurdin","doi":"10.24198/JSG.V2I2.17200","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini fokus pada masalah perilaku menyimpang, khususnya pelecehan seksual yang terjadi di media sosial. Pelecehan seksual adalah masalah sosial yang sudah ada sejak lama. Selain dengan ruang baru, remaja yang menggunakan internet telah membuka celah untuk menjadikan diri mereka sebagai korban pelecehan seksual itu sendiri. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan dalam kajian ini dengan melakukan analisis dokumen terkait penggunaan media sosial di masyarakat. Artikel ini berusaha untuk menguraikan tentang perilaku lama pelecehan seksual yang direproduksi ke dalam media sosial. Teori Anomi dan Ketegangan sosial digunakan sebagai pisau analisis untuk menguraikan terjadinya pelecehan seksual yang terjadi di media sosial saat ini. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak disertai pengawasan dan perhatian dari lingkungan sekitar akan memicu terjadinya perilaku-perilaku menyimpang. Pelecehan seksual sebagai salah satu bentuk perilaku menyimpang marak terjadi karena minimnya pengetahuan, kurangnya pengawasan, serta rendahnya tingkat kesadaran remaja dalam penggunaan media sosial secara bijak. Tindak pelecehan secara verbal di dunia maya terhadap perempuan, baik seksual maupun non-seksual yang terjadi merupakan bentuk kebiasaan yang direproduksi","PeriodicalId":413684,"journal":{"name":"Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Media Sosial: Ruang Baru dalam Tindak Pelecehan Seksual Remaja\",\"authors\":\"F. N. Rosyidah, M. F. Nurdin\",\"doi\":\"10.24198/JSG.V2I2.17200\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini fokus pada masalah perilaku menyimpang, khususnya pelecehan seksual yang terjadi di media sosial. Pelecehan seksual adalah masalah sosial yang sudah ada sejak lama. Selain dengan ruang baru, remaja yang menggunakan internet telah membuka celah untuk menjadikan diri mereka sebagai korban pelecehan seksual itu sendiri. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan dalam kajian ini dengan melakukan analisis dokumen terkait penggunaan media sosial di masyarakat. Artikel ini berusaha untuk menguraikan tentang perilaku lama pelecehan seksual yang direproduksi ke dalam media sosial. Teori Anomi dan Ketegangan sosial digunakan sebagai pisau analisis untuk menguraikan terjadinya pelecehan seksual yang terjadi di media sosial saat ini. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak disertai pengawasan dan perhatian dari lingkungan sekitar akan memicu terjadinya perilaku-perilaku menyimpang. Pelecehan seksual sebagai salah satu bentuk perilaku menyimpang marak terjadi karena minimnya pengetahuan, kurangnya pengawasan, serta rendahnya tingkat kesadaran remaja dalam penggunaan media sosial secara bijak. Tindak pelecehan secara verbal di dunia maya terhadap perempuan, baik seksual maupun non-seksual yang terjadi merupakan bentuk kebiasaan yang direproduksi\",\"PeriodicalId\":413684,\"journal\":{\"name\":\"Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi\",\"volume\":\"48 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-07-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24198/JSG.V2I2.17200\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/JSG.V2I2.17200","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Media Sosial: Ruang Baru dalam Tindak Pelecehan Seksual Remaja
Artikel ini fokus pada masalah perilaku menyimpang, khususnya pelecehan seksual yang terjadi di media sosial. Pelecehan seksual adalah masalah sosial yang sudah ada sejak lama. Selain dengan ruang baru, remaja yang menggunakan internet telah membuka celah untuk menjadikan diri mereka sebagai korban pelecehan seksual itu sendiri. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan dalam kajian ini dengan melakukan analisis dokumen terkait penggunaan media sosial di masyarakat. Artikel ini berusaha untuk menguraikan tentang perilaku lama pelecehan seksual yang direproduksi ke dalam media sosial. Teori Anomi dan Ketegangan sosial digunakan sebagai pisau analisis untuk menguraikan terjadinya pelecehan seksual yang terjadi di media sosial saat ini. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak disertai pengawasan dan perhatian dari lingkungan sekitar akan memicu terjadinya perilaku-perilaku menyimpang. Pelecehan seksual sebagai salah satu bentuk perilaku menyimpang marak terjadi karena minimnya pengetahuan, kurangnya pengawasan, serta rendahnya tingkat kesadaran remaja dalam penggunaan media sosial secara bijak. Tindak pelecehan secara verbal di dunia maya terhadap perempuan, baik seksual maupun non-seksual yang terjadi merupakan bentuk kebiasaan yang direproduksi