{"title":"塑造儿童伊斯兰性格的寓言","authors":"Zulfitria Zulfitria, Zainal Arif, Abidah Abidah, Arifah Arifah","doi":"10.31000/rf.v17i2.3036","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakDilatar belakangi oleh era millenium sekarang ini, bahwa budaya mendongeng telah dianggap kuno dan mulai ditinggalkan. Dongeng merupakan cerita yang mengandung nilai-nilai moral dan sosial yang berguna untuk membentuk karakter anak. Pembentukan karakter anak dapat dilakukan di lingkungan pembelajaran sekolah dan lingkungan rumah atau keluarga. Strategi pembentukan karakter anak dilakukan dengan pemberian contoh, pembiasaan membaca serta mendengarkan dongeng, dan penciptaan lingkungan baca yang mendukung. Dongeng salah satu media yang dapat menyampaikan berbagai pesan dan menumbuhkan minat baca anak yang dibentuk sejak sini. Dongeng bagian dari budaya rakyat Indonesia. Pengaruh dongeng yang besar terhadap moralitas dan karakter anak-anak sangat mendukung dijadikannya dongeng sebagai cerita pendukung pendidikan karakter. Pemerintah Indonesia juga telah mencanangkan kebijakan gerakan nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan berupaya membudayakan mendongeng untuk meningkatkan kecerdasan dalam membentuk karakter bangsa yang unggul, tangguh, dan berbudaya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif kajian Pustaka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mendongeng bisa dilakukan oleh orang tua dan guru sebagai pendidik dalam membentuk karakter anak agar menjadi lebih baik.","PeriodicalId":264986,"journal":{"name":"Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"DONGENG DALAM MEMBENTUK KARAKTER ISLAMI ANAK\",\"authors\":\"Zulfitria Zulfitria, Zainal Arif, Abidah Abidah, Arifah Arifah\",\"doi\":\"10.31000/rf.v17i2.3036\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstrakDilatar belakangi oleh era millenium sekarang ini, bahwa budaya mendongeng telah dianggap kuno dan mulai ditinggalkan. Dongeng merupakan cerita yang mengandung nilai-nilai moral dan sosial yang berguna untuk membentuk karakter anak. Pembentukan karakter anak dapat dilakukan di lingkungan pembelajaran sekolah dan lingkungan rumah atau keluarga. Strategi pembentukan karakter anak dilakukan dengan pemberian contoh, pembiasaan membaca serta mendengarkan dongeng, dan penciptaan lingkungan baca yang mendukung. Dongeng salah satu media yang dapat menyampaikan berbagai pesan dan menumbuhkan minat baca anak yang dibentuk sejak sini. Dongeng bagian dari budaya rakyat Indonesia. Pengaruh dongeng yang besar terhadap moralitas dan karakter anak-anak sangat mendukung dijadikannya dongeng sebagai cerita pendukung pendidikan karakter. Pemerintah Indonesia juga telah mencanangkan kebijakan gerakan nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan berupaya membudayakan mendongeng untuk meningkatkan kecerdasan dalam membentuk karakter bangsa yang unggul, tangguh, dan berbudaya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif kajian Pustaka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mendongeng bisa dilakukan oleh orang tua dan guru sebagai pendidik dalam membentuk karakter anak agar menjadi lebih baik.\",\"PeriodicalId\":264986,\"journal\":{\"name\":\"Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan\",\"volume\":\"21 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-09-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31000/rf.v17i2.3036\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31000/rf.v17i2.3036","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
AbstrakDilatar belakangi oleh era millenium sekarang ini, bahwa budaya mendongeng telah dianggap kuno dan mulai ditinggalkan. Dongeng merupakan cerita yang mengandung nilai-nilai moral dan sosial yang berguna untuk membentuk karakter anak. Pembentukan karakter anak dapat dilakukan di lingkungan pembelajaran sekolah dan lingkungan rumah atau keluarga. Strategi pembentukan karakter anak dilakukan dengan pemberian contoh, pembiasaan membaca serta mendengarkan dongeng, dan penciptaan lingkungan baca yang mendukung. Dongeng salah satu media yang dapat menyampaikan berbagai pesan dan menumbuhkan minat baca anak yang dibentuk sejak sini. Dongeng bagian dari budaya rakyat Indonesia. Pengaruh dongeng yang besar terhadap moralitas dan karakter anak-anak sangat mendukung dijadikannya dongeng sebagai cerita pendukung pendidikan karakter. Pemerintah Indonesia juga telah mencanangkan kebijakan gerakan nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan berupaya membudayakan mendongeng untuk meningkatkan kecerdasan dalam membentuk karakter bangsa yang unggul, tangguh, dan berbudaya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif kajian Pustaka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mendongeng bisa dilakukan oleh orang tua dan guru sebagai pendidik dalam membentuk karakter anak agar menjadi lebih baik.