{"title":"饮食、早餐习惯和饮食习惯与科尼塔IPB高中青少年营养状况的关系","authors":"Wahyu Suwarni, Resa Ana Dina, Ikeu Tanziha","doi":"10.25182/jigd.2022.1.3.189-195","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pola konsumsi yang tidak sehat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dapat dimulai dengan membiasakan sarapan. Melewatkan sarapan dapat membuat rasa lapar sehingga memicu membeli jajanan yang berkalori tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola konsumsi, kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajan dengan status gizi remaja. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan subyek berjumlah 69 orang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui google form, wawancara melalui telepon, serta pengukuran tinggi badan dan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (55,1%) pola konsumsi subjek tergolong kurang baik, sebagian besar subjek (56,5%) selalu melakukan sarapan dan (55,1%) subjek memiliki frekuensi jajan kadang-kadang. Berdasarkan hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan konsumsi pangan jenis buah-buahan (p=0,0023, r=0,273), kebiasaan konsumsi pangan jenis susu dan olahannya (p=0,049, r=0,238), tingkat kecukupan protein (p=0,025, r=-0,270), tingkat kecukupan karbohidrat (p=0,005, r=-234), kualitas konsumsi pangan (p=0,017, r=0,287), kontribusi sarapan (p=0,002, r=-0,374) dengan status gizi subjek. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajan dengan status gizi. Selain itu tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dengan kebiasaan jajan. \n ","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Pola Makan, Kebiasaan Sarapan, dan Kebiasaan Jajan dengan Status Gizi Remaja Di SMA Kornita IPB\",\"authors\":\"Wahyu Suwarni, Resa Ana Dina, Ikeu Tanziha\",\"doi\":\"10.25182/jigd.2022.1.3.189-195\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pola konsumsi yang tidak sehat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dapat dimulai dengan membiasakan sarapan. Melewatkan sarapan dapat membuat rasa lapar sehingga memicu membeli jajanan yang berkalori tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola konsumsi, kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajan dengan status gizi remaja. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan subyek berjumlah 69 orang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui google form, wawancara melalui telepon, serta pengukuran tinggi badan dan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (55,1%) pola konsumsi subjek tergolong kurang baik, sebagian besar subjek (56,5%) selalu melakukan sarapan dan (55,1%) subjek memiliki frekuensi jajan kadang-kadang. Berdasarkan hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan konsumsi pangan jenis buah-buahan (p=0,0023, r=0,273), kebiasaan konsumsi pangan jenis susu dan olahannya (p=0,049, r=0,238), tingkat kecukupan protein (p=0,025, r=-0,270), tingkat kecukupan karbohidrat (p=0,005, r=-234), kualitas konsumsi pangan (p=0,017, r=0,287), kontribusi sarapan (p=0,002, r=-0,374) dengan status gizi subjek. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajan dengan status gizi. Selain itu tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dengan kebiasaan jajan. \\n \",\"PeriodicalId\":230818,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25182/jigd.2022.1.3.189-195\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25182/jigd.2022.1.3.189-195","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan Pola Makan, Kebiasaan Sarapan, dan Kebiasaan Jajan dengan Status Gizi Remaja Di SMA Kornita IPB
Pola konsumsi yang tidak sehat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dapat dimulai dengan membiasakan sarapan. Melewatkan sarapan dapat membuat rasa lapar sehingga memicu membeli jajanan yang berkalori tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola konsumsi, kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajan dengan status gizi remaja. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan subyek berjumlah 69 orang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui google form, wawancara melalui telepon, serta pengukuran tinggi badan dan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (55,1%) pola konsumsi subjek tergolong kurang baik, sebagian besar subjek (56,5%) selalu melakukan sarapan dan (55,1%) subjek memiliki frekuensi jajan kadang-kadang. Berdasarkan hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan konsumsi pangan jenis buah-buahan (p=0,0023, r=0,273), kebiasaan konsumsi pangan jenis susu dan olahannya (p=0,049, r=0,238), tingkat kecukupan protein (p=0,025, r=-0,270), tingkat kecukupan karbohidrat (p=0,005, r=-234), kualitas konsumsi pangan (p=0,017, r=0,287), kontribusi sarapan (p=0,002, r=-0,374) dengan status gizi subjek. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajan dengan status gizi. Selain itu tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dengan kebiasaan jajan.