Tuti Kartika, Arini Dwi Deswanti, Muhammad Ananta Firdaus, Mira Azzasyofia, Vrinsca Paulus
{"title":"在yayasan rumah tumbuh harapan万隆,意外怀孕妇女的自我修复","authors":"Tuti Kartika, Arini Dwi Deswanti, Muhammad Ananta Firdaus, Mira Azzasyofia, Vrinsca Paulus","doi":"10.15408/empati.v12i1.31791","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Women who experience unwanted pregnancies (PKTD) face very complex problems: being left behind by the man who impregnated them, being expelled by their families, being stigmatized by society, feeling deep shame and guilt, and losing their future. This study aims to examine the problem of unwanted pregnancy and its solution by RUTH Foundation. The research method is descriptive qualitative with data collection techniques of in-depth interviews, documentation study, observation, and Focus Group Discussion. The results of the study illustrate that the PKTD have problems of shame and fear, loss of future, and being left by the man who impregnated them. This research also succeeded in identifying self-healing services provided by the RUTH Foundation, namely healing carried out by the KTD women themselves with assistance from RUTH Foundation officers. The media used are sewing, knitting, painting, baking, flower arranging, going to nature, and other entertainment media. Self-healing is carried out continuously by emphasizing the willingness and ability of KTD women. The conclusion of this study is that self-healing by the RUTH Foundation has succeeded in leading women with domestic violence to forgive themselves and accept the situation they are in. Forgiving themselves and accepting the conditions experienced has opened up space for women with domestic violence to foster self-motivation and build a fighting spirit to continue a better life. The most important thing is that the Ruth Foundation has saved two generations, namely the CVC herself as a mother and the fetus in her mother's womb. Keywords: Women, unwanted pregnancy, self-healing. Abstrak. Perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan (PKTD) menghadapi permasalahan sangat kompleks: ditinggal lelaki yang menghamilinya, diusir keluarga, mendapatkan stigma masyarakat, rasa malu dan bersalah yang mendalam, serta kehilangan masa depan. Studi ini bertujuan mengkaji permasalahan PKTD dan solusinya oleh Yayasan RUTH. Metode penelitian berbentuk deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi, dan Focus Group Discussion. Hasil penelitian menggambarkan bahwa PKTD memiliki masalah rasa malu dan takut, kehilangan masa depan, dan ditinggal lelaki yang menghamilinya. Penelitian ini juga berhasil mengidentifikasi pelayanan self healing yang diberikan oleh Yayasan RUTH yakni penyembuhan yang dilakukan oleh perempuan KTD itu sendiri dengan pendampingan dari petugas Yayasan RUTH. Media yang digunakannya adalah menjahit, merajut, melukis, membuat kue, merangkai bunga, pergi ke alam terbuka, dan media hiburan lainnya. Self healing dilakukan secara terus menerus dengan menekankan pada kemauan dan kemampuan perempuan KTD. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa self healing oleh Yayasan RUTH berhasil mengantar perempuan KTD memaafkan dirinya dan menerima situasi yang dialaminya. Memaafkan diri sendiri dan menerima kondisi yang dialami telah membuka ruang bagi perempuan KTD untuk menumbuhkan motivasi diri dan membangun semangat juang melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Hal paling penting adalah Yayasan Ruth telah menyelamatkan dua generasi, yaitu PKTD itu sendiri sebagai seorang ibu dan janin dalam kandungan ibunya. Kata kunci: Perempuan, kehamilan tidak diinginkan, self-healing.","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"SELF-HEALING FOR WOMEN WITH UNWANTED PREGNANCIES AT YAYASAN RUMAH TUMBUH HARAPAN BANDUNG\",\"authors\":\"Tuti Kartika, Arini Dwi Deswanti, Muhammad Ananta Firdaus, Mira Azzasyofia, Vrinsca Paulus\",\"doi\":\"10.15408/empati.v12i1.31791\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. Women who experience unwanted pregnancies (PKTD) face very complex problems: being left behind by the man who impregnated them, being expelled by their families, being stigmatized by society, feeling deep shame and guilt, and losing their future. This study aims to examine the problem of unwanted pregnancy and its solution by RUTH Foundation. The research method is descriptive qualitative with data collection techniques of in-depth interviews, documentation study, observation, and Focus Group Discussion. The results of the study illustrate that the PKTD have problems of shame and fear, loss of future, and being left by the man who impregnated them. This research also succeeded in identifying self-healing services provided by the RUTH Foundation, namely healing carried out by the KTD women themselves with assistance from RUTH Foundation officers. The media used are sewing, knitting, painting, baking, flower arranging, going to nature, and other entertainment media. Self-healing is carried out continuously by emphasizing the willingness and ability of KTD women. The conclusion of this study is that self-healing by the RUTH Foundation has succeeded in leading women with domestic violence to forgive themselves and accept the situation they are in. Forgiving themselves and accepting the conditions experienced has opened up space for women with domestic violence to foster self-motivation and build a fighting spirit to continue a better life. The most important thing is that the Ruth Foundation has saved two generations, namely the CVC herself as a mother and the fetus in her mother's womb. Keywords: Women, unwanted pregnancy, self-healing. Abstrak. Perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan (PKTD) menghadapi permasalahan sangat kompleks: ditinggal lelaki yang menghamilinya, diusir keluarga, mendapatkan stigma masyarakat, rasa malu dan bersalah yang mendalam, serta kehilangan masa depan. Studi ini bertujuan mengkaji permasalahan PKTD dan solusinya oleh Yayasan RUTH. Metode penelitian berbentuk deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi, dan Focus Group Discussion. Hasil penelitian menggambarkan bahwa PKTD memiliki masalah rasa malu dan takut, kehilangan masa depan, dan ditinggal lelaki yang menghamilinya. Penelitian ini juga berhasil mengidentifikasi pelayanan self healing yang diberikan oleh Yayasan RUTH yakni penyembuhan yang dilakukan oleh perempuan KTD itu sendiri dengan pendampingan dari petugas Yayasan RUTH. Media yang digunakannya adalah menjahit, merajut, melukis, membuat kue, merangkai bunga, pergi ke alam terbuka, dan media hiburan lainnya. Self healing dilakukan secara terus menerus dengan menekankan pada kemauan dan kemampuan perempuan KTD. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa self healing oleh Yayasan RUTH berhasil mengantar perempuan KTD memaafkan dirinya dan menerima situasi yang dialaminya. Memaafkan diri sendiri dan menerima kondisi yang dialami telah membuka ruang bagi perempuan KTD untuk menumbuhkan motivasi diri dan membangun semangat juang melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Hal paling penting adalah Yayasan Ruth telah menyelamatkan dua generasi, yaitu PKTD itu sendiri sebagai seorang ibu dan janin dalam kandungan ibunya. Kata kunci: Perempuan, kehamilan tidak diinginkan, self-healing.\",\"PeriodicalId\":403045,\"journal\":{\"name\":\"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial\",\"volume\":\"43 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/empati.v12i1.31791\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i1.31791","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要经历意外怀孕(PKTD)的妇女面临着非常复杂的问题:被使她们怀孕的男人抛弃,被家人驱逐,被社会污名化,感到深深的羞耻和内疚,失去未来。本研究旨在探讨露丝基金会的意外怀孕问题及其解决方案。研究方法为定性描述,采用深度访谈、文献研究、观察、焦点小组讨论等数据收集技术。研究结果表明,PKTD有羞耻和恐惧的问题,失去未来,被怀孕的男人抛弃。这项研究还成功地确定了露丝基金会提供的自愈服务,即在露丝基金会官员的协助下,由KTD妇女自己进行的自愈。使用的媒介有缝纫、编织、绘画、烘焙、插花、走向大自然等娱乐媒介。通过强调KTD女性的意愿和能力,不断进行自我修复。这项研究的结论是,露丝基金会的自我修复成功地引导了遭受家庭暴力的女性原谅自己,接受她们所处的处境。原谅自己,接受所经历的情况,为遭受家庭暴力的妇女提供了空间,使她们能够培养自我激励,建立一种继续美好生活的战斗精神。最重要的是,露丝基金会拯救了两代人,即作为母亲的CVC自己和在母亲子宫里的胎儿。关键词:女性,意外怀孕,自愈。Abstrak。【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】研究ini bertujuan mengkaji permasalahan PKTD和solusinya oleh Yayasan RUTH。研究文献,观测资料,焦点小组讨论。Hasil penelitian menghabarkan bahwa PKTD memiliki masalah rasa malu dan takut, kehilangan masa depan, dan ditinggal lelaki yang menghamilinya。Penelitian ini juga berhasil mengidentififikasi pelayanan自愈yang diberikan oleh Yayasan RUTH yakni penyembuhan yang dilakukan oleh perempuan KTD i sendiri dengan pendampingi and dari petugas Yayasan RUTH。媒体yang digunakannya adalah menjahit, merajut, melukis, membuat kue, merangkai bunga, pergi ke alam terbuka, dan Media hiburan lainnya。自愈性长颈静脉曲张,自愈性长颈静脉曲张,自愈性长颈静脉曲张。自愈后,自愈愈后,自愈愈后,自愈愈后,自愈愈愈。我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你。halpaling penting adalah Yayasan Ruth telah menyelamatkan dua generasi, yititpktd ititsendiri sebagai seorang ibu danjanindalam kandungan ibunya。Kata kunci: Perempuan, kehamilan tidak diinginkan,自我修复。
SELF-HEALING FOR WOMEN WITH UNWANTED PREGNANCIES AT YAYASAN RUMAH TUMBUH HARAPAN BANDUNG
Abstract. Women who experience unwanted pregnancies (PKTD) face very complex problems: being left behind by the man who impregnated them, being expelled by their families, being stigmatized by society, feeling deep shame and guilt, and losing their future. This study aims to examine the problem of unwanted pregnancy and its solution by RUTH Foundation. The research method is descriptive qualitative with data collection techniques of in-depth interviews, documentation study, observation, and Focus Group Discussion. The results of the study illustrate that the PKTD have problems of shame and fear, loss of future, and being left by the man who impregnated them. This research also succeeded in identifying self-healing services provided by the RUTH Foundation, namely healing carried out by the KTD women themselves with assistance from RUTH Foundation officers. The media used are sewing, knitting, painting, baking, flower arranging, going to nature, and other entertainment media. Self-healing is carried out continuously by emphasizing the willingness and ability of KTD women. The conclusion of this study is that self-healing by the RUTH Foundation has succeeded in leading women with domestic violence to forgive themselves and accept the situation they are in. Forgiving themselves and accepting the conditions experienced has opened up space for women with domestic violence to foster self-motivation and build a fighting spirit to continue a better life. The most important thing is that the Ruth Foundation has saved two generations, namely the CVC herself as a mother and the fetus in her mother's womb. Keywords: Women, unwanted pregnancy, self-healing. Abstrak. Perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan (PKTD) menghadapi permasalahan sangat kompleks: ditinggal lelaki yang menghamilinya, diusir keluarga, mendapatkan stigma masyarakat, rasa malu dan bersalah yang mendalam, serta kehilangan masa depan. Studi ini bertujuan mengkaji permasalahan PKTD dan solusinya oleh Yayasan RUTH. Metode penelitian berbentuk deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi, dan Focus Group Discussion. Hasil penelitian menggambarkan bahwa PKTD memiliki masalah rasa malu dan takut, kehilangan masa depan, dan ditinggal lelaki yang menghamilinya. Penelitian ini juga berhasil mengidentifikasi pelayanan self healing yang diberikan oleh Yayasan RUTH yakni penyembuhan yang dilakukan oleh perempuan KTD itu sendiri dengan pendampingan dari petugas Yayasan RUTH. Media yang digunakannya adalah menjahit, merajut, melukis, membuat kue, merangkai bunga, pergi ke alam terbuka, dan media hiburan lainnya. Self healing dilakukan secara terus menerus dengan menekankan pada kemauan dan kemampuan perempuan KTD. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa self healing oleh Yayasan RUTH berhasil mengantar perempuan KTD memaafkan dirinya dan menerima situasi yang dialaminya. Memaafkan diri sendiri dan menerima kondisi yang dialami telah membuka ruang bagi perempuan KTD untuk menumbuhkan motivasi diri dan membangun semangat juang melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Hal paling penting adalah Yayasan Ruth telah menyelamatkan dua generasi, yaitu PKTD itu sendiri sebagai seorang ibu dan janin dalam kandungan ibunya. Kata kunci: Perempuan, kehamilan tidak diinginkan, self-healing.