{"title":"核心模型对参与者的数学连接能力和学习者过程绩效技能的影响","authors":"Nunuk Sulistyaningrum Suprapto","doi":"10.54168/AHJE.V1I1.8","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The problem that aries in mathematiecs learning is the lack of students’ mathematical connection skills in elementary school. The reason for this is that the teacher only teaches students with an expository approach and rarely gives mathematical pproblems related to student life. Thus one of the efforts to improve the ability of mathematical connections is to emphasize the learning of mathematical into student’s daily lives. One model that support this is connecting, organizing, reflecting, extending (CORE) because this model has the characteristics of associating students concepts with new concepts so that they can overcome the problems of students who have not linked mathematical concepts with other mathematical concepts or with daily life day.Masalah yang sering kali muncul dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya kemampuan peserta didik dalam koneksi matematis peserta didik di tingkat sekolah dasar. Penyebabnya yaitu guru sering kali hanya mengajarkan peserta didik dengan pendekatan ekspositori dan jarang memberikan soal matematika yang berkaitan dengan kehidupan[eserta didik. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis adalah dengan menekankan pembelajaran matematika ke dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu model yang mendukung hal ini adalah Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) karena model ini mempunyai karakteristik yang mengaitkan konsep yang sudah dimiliki peserta didik dengan konsep yang baru, sehingga dapat megatasi permasalahan peserta didik yang belum mengaitkan konsep matematika dengan konsep matematika lain maupun dengan kehidupan sehari-hari.","PeriodicalId":391611,"journal":{"name":"Al Hikmah: Journal of Education","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Model CORE Terhadap Kemampuan Koneksi Matematika dan Keterampilan Kinerja Proses Peserta Didik\",\"authors\":\"Nunuk Sulistyaningrum Suprapto\",\"doi\":\"10.54168/AHJE.V1I1.8\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The problem that aries in mathematiecs learning is the lack of students’ mathematical connection skills in elementary school. The reason for this is that the teacher only teaches students with an expository approach and rarely gives mathematical pproblems related to student life. Thus one of the efforts to improve the ability of mathematical connections is to emphasize the learning of mathematical into student’s daily lives. One model that support this is connecting, organizing, reflecting, extending (CORE) because this model has the characteristics of associating students concepts with new concepts so that they can overcome the problems of students who have not linked mathematical concepts with other mathematical concepts or with daily life day.Masalah yang sering kali muncul dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya kemampuan peserta didik dalam koneksi matematis peserta didik di tingkat sekolah dasar. Penyebabnya yaitu guru sering kali hanya mengajarkan peserta didik dengan pendekatan ekspositori dan jarang memberikan soal matematika yang berkaitan dengan kehidupan[eserta didik. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis adalah dengan menekankan pembelajaran matematika ke dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu model yang mendukung hal ini adalah Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) karena model ini mempunyai karakteristik yang mengaitkan konsep yang sudah dimiliki peserta didik dengan konsep yang baru, sehingga dapat megatasi permasalahan peserta didik yang belum mengaitkan konsep matematika dengan konsep matematika lain maupun dengan kehidupan sehari-hari.\",\"PeriodicalId\":391611,\"journal\":{\"name\":\"Al Hikmah: Journal of Education\",\"volume\":\"47 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al Hikmah: Journal of Education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.54168/AHJE.V1I1.8\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al Hikmah: Journal of Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54168/AHJE.V1I1.8","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
小学数学学习中普遍存在的问题是学生数学联系技能的缺乏。原因是老师只以说明性的方式教学生,很少给出与学生生活有关的数学问题。因此,提高数学联系能力的努力之一是强调数学学习融入学生的日常生活。支持这一点的一种模式是连接、组织、反映、扩展(CORE),因为这种模式具有将学生的概念与新概念联系起来的特点,这样他们就可以克服那些没有将数学概念与其他数学概念或日常生活联系起来的学生的问题。Masalah yang服务于kali muncul dalam pembelajaran matmatatika adalah kurangnya kemampuan pesdidik dalam koneksi matmatatis pesdidik di tingkat sekolah dasar。Penyebabnya yitu上师服务于kali hanya mengajarkan peserta didik dengan pendekatan ekspositori danjarang成员,somatatika yang berkaitan dengan kehidupan[eserta didik]。这是我的生日,我的生日,我的生日,我的生日,我的生日,我的生日,我的生日,我的生日。连接,组织,反映,扩展(CORE) karena模型ini mempunyai karakteristik yang mengaitkan konsep yang sudah dimiliki peserta didik dengan konsep permasalahan peserta didik yang belum mengaitkan konsep matematika dengan konsep matematika lain maupun dengan kehidupan sehari-hari。
Pengaruh Model CORE Terhadap Kemampuan Koneksi Matematika dan Keterampilan Kinerja Proses Peserta Didik
The problem that aries in mathematiecs learning is the lack of students’ mathematical connection skills in elementary school. The reason for this is that the teacher only teaches students with an expository approach and rarely gives mathematical pproblems related to student life. Thus one of the efforts to improve the ability of mathematical connections is to emphasize the learning of mathematical into student’s daily lives. One model that support this is connecting, organizing, reflecting, extending (CORE) because this model has the characteristics of associating students concepts with new concepts so that they can overcome the problems of students who have not linked mathematical concepts with other mathematical concepts or with daily life day.Masalah yang sering kali muncul dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya kemampuan peserta didik dalam koneksi matematis peserta didik di tingkat sekolah dasar. Penyebabnya yaitu guru sering kali hanya mengajarkan peserta didik dengan pendekatan ekspositori dan jarang memberikan soal matematika yang berkaitan dengan kehidupan[eserta didik. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis adalah dengan menekankan pembelajaran matematika ke dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu model yang mendukung hal ini adalah Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) karena model ini mempunyai karakteristik yang mengaitkan konsep yang sudah dimiliki peserta didik dengan konsep yang baru, sehingga dapat megatasi permasalahan peserta didik yang belum mengaitkan konsep matematika dengan konsep matematika lain maupun dengan kehidupan sehari-hari.