Alexander Maxwell Dwiky djoemani, Y. A. Koedoes, Sj Tachrir
{"title":"掘尸评估管理(150 KV BOLANGI——MAROS传输案例研究)","authors":"Alexander Maxwell Dwiky djoemani, Y. A. Koedoes, Sj Tachrir","doi":"10.55679/jts.v10i3.31248","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu sistem proteksi yang terpasang pada menara transmisi adalah system pembumian yang berada pada kaki menara transmisi. Nilai resistansi pembumian menara transmisi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dipengaruhi oleh jenis tanah. Berdasarkan PUIL, IEC dan SNI bahwa standar nilai pembumian untuk jaringan transmisi 150 kV adalah kurang dari atau sama dengan 10 Ω. Saluran tower transmisi 150 kV jalur Bolangi-Maros termaksud daerah yang cukup rawan terhadap sambaran petir yang dapat menyebabkan fenomena BFO pada transmisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengukuran untuk mengetahui nilai pembumian dan membandingkan hasil pengukuran setelah dilakukan perbaikan pada transmisi Bolangi-Maros. Metode penelitian ini dilakukan dengan analisis data yang dilakukan pada sebelas tower transmisi. Hasil pengukuran tower transmisi line Bolangi-Maros menggunakan Earth Tester Magger, Menunjukan bahwa nilai tahanan pembumian masih memenuhi standar yaitu kurang dari 10 Ω. Untuk hasil perhitungan menghasilkan 6,68 Ω dengan jenis tanah liat dan 2,01 Ω dari tanah sawah. Setelah dilakukan perbaikan dengan metode direct grounding pada tower 70, 95 dan 104 menghasilkan masing-masing 0,78 Ω,0,72 Ω, dan 0,55 Ω. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa nilai pembumian kaki tower tersebut dalam keadaan baik. Oleh karena itu melakukan pemasangan direct grounding pada setiap line transmisi dapat menjadi sistem proteksi. ","PeriodicalId":149094,"journal":{"name":"STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"1 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MANAJEMEN PERBAIKAN NILAI TAHANAN PEMBUMIAN (STUDI KASUS TRANSMISI 150 KV BOLANGI – MAROS)\",\"authors\":\"Alexander Maxwell Dwiky djoemani, Y. A. Koedoes, Sj Tachrir\",\"doi\":\"10.55679/jts.v10i3.31248\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Salah satu sistem proteksi yang terpasang pada menara transmisi adalah system pembumian yang berada pada kaki menara transmisi. Nilai resistansi pembumian menara transmisi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dipengaruhi oleh jenis tanah. Berdasarkan PUIL, IEC dan SNI bahwa standar nilai pembumian untuk jaringan transmisi 150 kV adalah kurang dari atau sama dengan 10 Ω. Saluran tower transmisi 150 kV jalur Bolangi-Maros termaksud daerah yang cukup rawan terhadap sambaran petir yang dapat menyebabkan fenomena BFO pada transmisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengukuran untuk mengetahui nilai pembumian dan membandingkan hasil pengukuran setelah dilakukan perbaikan pada transmisi Bolangi-Maros. Metode penelitian ini dilakukan dengan analisis data yang dilakukan pada sebelas tower transmisi. Hasil pengukuran tower transmisi line Bolangi-Maros menggunakan Earth Tester Magger, Menunjukan bahwa nilai tahanan pembumian masih memenuhi standar yaitu kurang dari 10 Ω. Untuk hasil perhitungan menghasilkan 6,68 Ω dengan jenis tanah liat dan 2,01 Ω dari tanah sawah. Setelah dilakukan perbaikan dengan metode direct grounding pada tower 70, 95 dan 104 menghasilkan masing-masing 0,78 Ω,0,72 Ω, dan 0,55 Ω. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa nilai pembumian kaki tower tersebut dalam keadaan baik. Oleh karena itu melakukan pemasangan direct grounding pada setiap line transmisi dapat menjadi sistem proteksi. \",\"PeriodicalId\":149094,\"journal\":{\"name\":\"STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil\",\"volume\":\"1 2 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-02-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55679/jts.v10i3.31248\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55679/jts.v10i3.31248","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MANAJEMEN PERBAIKAN NILAI TAHANAN PEMBUMIAN (STUDI KASUS TRANSMISI 150 KV BOLANGI – MAROS)
Salah satu sistem proteksi yang terpasang pada menara transmisi adalah system pembumian yang berada pada kaki menara transmisi. Nilai resistansi pembumian menara transmisi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dipengaruhi oleh jenis tanah. Berdasarkan PUIL, IEC dan SNI bahwa standar nilai pembumian untuk jaringan transmisi 150 kV adalah kurang dari atau sama dengan 10 Ω. Saluran tower transmisi 150 kV jalur Bolangi-Maros termaksud daerah yang cukup rawan terhadap sambaran petir yang dapat menyebabkan fenomena BFO pada transmisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengukuran untuk mengetahui nilai pembumian dan membandingkan hasil pengukuran setelah dilakukan perbaikan pada transmisi Bolangi-Maros. Metode penelitian ini dilakukan dengan analisis data yang dilakukan pada sebelas tower transmisi. Hasil pengukuran tower transmisi line Bolangi-Maros menggunakan Earth Tester Magger, Menunjukan bahwa nilai tahanan pembumian masih memenuhi standar yaitu kurang dari 10 Ω. Untuk hasil perhitungan menghasilkan 6,68 Ω dengan jenis tanah liat dan 2,01 Ω dari tanah sawah. Setelah dilakukan perbaikan dengan metode direct grounding pada tower 70, 95 dan 104 menghasilkan masing-masing 0,78 Ω,0,72 Ω, dan 0,55 Ω. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa nilai pembumian kaki tower tersebut dalam keadaan baik. Oleh karena itu melakukan pemasangan direct grounding pada setiap line transmisi dapat menjadi sistem proteksi.