Yada Putra Gratia, Elisabeth Mujiyati, Vanny Alfrits R. Paendong, Susanna Kathryn, Yoel Betakore
{"title":"基督教儿童在大流行期间的社交媒体受害者教育","authors":"Yada Putra Gratia, Elisabeth Mujiyati, Vanny Alfrits R. Paendong, Susanna Kathryn, Yoel Betakore","doi":"10.30995/ppb.v1i2.507","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The development of social media which has become a primary need in the modern era coupled with the Covid-19 pandemic has become a serious problem that must be faced by children. Not infrequently, children become victims of their unpreparedness in using social media. In this study, the author uses a library research method that uses library materials as a data source. Families, churches, and schools as “duty-bearers” for children must be able to help children who are victims of social media get out of their slump and the negative stigma that binds them. The conclusion of this study is an effort to help children who are victims of social media regardless of their problems by implementing Christian Religious Education centered on education to the obedience of faith. The author presents three proposals related to efforts to educate children who are victims of social media. AbstrakPerkembangan media sosial yang telah menjadi kebutuhan primer di era modern ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19 menjadi persoalan serius yang harus dihadapi oleh anak-anak. Tak jarang, anak menjadi korban dari ketidak-siapan mereka dalam penggunaan media sosial. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yang menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data. Keluarga, gereja dan sekolah sebagai “duty bearers” bagi anak harus mampu menolong anak korban media sosial keluar dari keterpurukannya dan stigma negatif yang mengikat mereka. Simpulan dari penelitian ini sebagai upaya untuk menolong anak korban media sosial terlepas dari persoalan mereka dengan menerapkan Pendidikan Agama Kristen yang berpusat pada pendidikan kepada ketaatan iman. Penulis menyajikan tiga usulan terkait upaya mendidikan anak korban media sosial. ","PeriodicalId":153218,"journal":{"name":"PROSIDING PELITA BANGSA","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pendidikan Agama Kristen bagi Anak Korban Media Sosial di Masa Pandemi\",\"authors\":\"Yada Putra Gratia, Elisabeth Mujiyati, Vanny Alfrits R. Paendong, Susanna Kathryn, Yoel Betakore\",\"doi\":\"10.30995/ppb.v1i2.507\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The development of social media which has become a primary need in the modern era coupled with the Covid-19 pandemic has become a serious problem that must be faced by children. Not infrequently, children become victims of their unpreparedness in using social media. In this study, the author uses a library research method that uses library materials as a data source. Families, churches, and schools as “duty-bearers” for children must be able to help children who are victims of social media get out of their slump and the negative stigma that binds them. The conclusion of this study is an effort to help children who are victims of social media regardless of their problems by implementing Christian Religious Education centered on education to the obedience of faith. The author presents three proposals related to efforts to educate children who are victims of social media. AbstrakPerkembangan media sosial yang telah menjadi kebutuhan primer di era modern ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19 menjadi persoalan serius yang harus dihadapi oleh anak-anak. Tak jarang, anak menjadi korban dari ketidak-siapan mereka dalam penggunaan media sosial. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yang menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data. Keluarga, gereja dan sekolah sebagai “duty bearers” bagi anak harus mampu menolong anak korban media sosial keluar dari keterpurukannya dan stigma negatif yang mengikat mereka. Simpulan dari penelitian ini sebagai upaya untuk menolong anak korban media sosial terlepas dari persoalan mereka dengan menerapkan Pendidikan Agama Kristen yang berpusat pada pendidikan kepada ketaatan iman. Penulis menyajikan tiga usulan terkait upaya mendidikan anak korban media sosial. \",\"PeriodicalId\":153218,\"journal\":{\"name\":\"PROSIDING PELITA BANGSA\",\"volume\":\"31 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"PROSIDING PELITA BANGSA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30995/ppb.v1i2.507\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PROSIDING PELITA BANGSA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30995/ppb.v1i2.507","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
社交媒体的发展已经成为现代社会的首要需求,再加上新冠肺炎疫情,这已经成为儿童必须面对的严重问题。通常情况下,孩子们会因为没有准备好使用社交媒体而成为受害者。在本研究中,作者采用了以图书馆资料为数据来源的图书馆研究方法。作为儿童的“责任承担者”,家庭、教堂和学校必须能够帮助成为社交媒体受害者的儿童摆脱低迷和束缚他们的负面污名。本研究的结论是通过实施以信仰服从教育为中心的基督教宗教教育来帮助那些成为社交媒体受害者的孩子,而不管他们有什么问题。作者提出了三个与努力教育社交媒体受害者儿童有关的建议。【摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】Tak jarang, anak menjadi korban dari ketitak - siaperka dalam penggunaan媒体社交。Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan mede penelitian kepustakan(图书馆研究)yang menjadikan bahan pustaka sebagai数量资料。Keluarga, gereja dan sekolah sebagai“责任承担者”bagi anak harus mampu menolong anak korban媒体社交keluar dari keterpurukannya dan stigma negative yang mengikat mereka。Simpulan dari penelitian ini sebagai upaya untuk menonong anak korban媒体社交terlepas dari个人mereka dengan menerapkan Pendidikan Agama Kristen yang berpusat pada Pendidikan kepada ketaatan man。Penulis menyajikan tiga usulan terkait upaya mendidikan anak korban媒体社交。
Pendidikan Agama Kristen bagi Anak Korban Media Sosial di Masa Pandemi
The development of social media which has become a primary need in the modern era coupled with the Covid-19 pandemic has become a serious problem that must be faced by children. Not infrequently, children become victims of their unpreparedness in using social media. In this study, the author uses a library research method that uses library materials as a data source. Families, churches, and schools as “duty-bearers” for children must be able to help children who are victims of social media get out of their slump and the negative stigma that binds them. The conclusion of this study is an effort to help children who are victims of social media regardless of their problems by implementing Christian Religious Education centered on education to the obedience of faith. The author presents three proposals related to efforts to educate children who are victims of social media. AbstrakPerkembangan media sosial yang telah menjadi kebutuhan primer di era modern ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19 menjadi persoalan serius yang harus dihadapi oleh anak-anak. Tak jarang, anak menjadi korban dari ketidak-siapan mereka dalam penggunaan media sosial. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yang menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data. Keluarga, gereja dan sekolah sebagai “duty bearers” bagi anak harus mampu menolong anak korban media sosial keluar dari keterpurukannya dan stigma negatif yang mengikat mereka. Simpulan dari penelitian ini sebagai upaya untuk menolong anak korban media sosial terlepas dari persoalan mereka dengan menerapkan Pendidikan Agama Kristen yang berpusat pada pendidikan kepada ketaatan iman. Penulis menyajikan tiga usulan terkait upaya mendidikan anak korban media sosial.