社交媒体中的恶作剧传播互动性和预期(Interaksi Komunikasi Hoax di Media Social serta Antisipasinya)

Christiany Juditha
{"title":"社交媒体中的恶作剧传播互动性和预期(Interaksi Komunikasi Hoax di Media Social serta Antisipasinya)","authors":"Christiany Juditha","doi":"10.30818/jpkm.2018.2030104","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Currently the dissemination of fake information/news (hoax) increasingly widespread. The Mastel 2017 survey revealed of people receive hoaxes every day and receive more than once. The most widely used channel in hoax distribution is social media. The phenomenon of hoaxes in Indonesia raises doubts about the information received and confuses the public. It is utilized by irresponsible parties to inculcate slander and hatred. Therefore, this study aims to get a picture of the interactivity of hoax communication in social media and how to anticipate it. The research method used is a qualitative approach by highlighting three cases of viral hoax in the community regarding the government of President Jokowi and the Governor of DKI Jakarta, Ahok. The result of this research concludes that communication interactivity is very dynamic. The sender / recipient of the hoax message, is a party that does not like the government. Other recipients of the message are also disagreeing and refuting the hoax as support for the government. Political motive is very strong in this case and there is a goal to bring down the government in power or prevent Ahok from becoming governor of DKI Jakarta again. Hoax that is massively deployed and repeated through social media can form public opinion that the news is true. There are three important approaches to anticipate the spread of hoaxes in the community, namely institutional, technological and literacy approaches.Saat ini penyebaran informasi/berita bohong (hoax) makin marak. Survei Mastel 2017 mengungkapkan bahwa masyarakat menerima hoax setiap hari lebih dari satu kali. Saluran yang paling banyak digunakan dalam penyebaran hoax adalah media sosial. Fenomena hoax di Indonesia menimbulkan keraguan terhadap informasi yang diterima dan mebingungkan masyarakat. Hal ini dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menanamkan fitnah dan kebencian. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang interaksi komunikasi hoax di media sosial dan cara mengantisipasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menyoroti tiga kasus hoax yang ramai di masyarakat menyangkut pemerintahan Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta, Ahok. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa interaksi komunikasi terbangun dengan sangat dinamis. Pengirim atau penerima pesan hoax merupakan pihak yang tidak menyenangi pemerintah. Penerima pesan lainnya juga pihak yang tidak sepakat dan membantah hoax sebagai dukungan terhadap pemerintah. Motif politik sangat kental dalam kasus ini dan ada tujuan menjatuhkan pemerintah yang sedang berkuasa atau mencegah Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta lagi. Hoax yang banyak disebar berulang-ulang melalui media sosial dapat membentuk opini publik bahwa berita tersebut benar adanya. Ada tiga pendekatan penting untuk mengantisipasi penyebaran hoax di masyarakat yaitu pendekatan kelembagaan, teknologi dan literasi.","PeriodicalId":176170,"journal":{"name":"Journal Pekommas","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"130","resultStr":"{\"title\":\"Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation (Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya)\",\"authors\":\"Christiany Juditha\",\"doi\":\"10.30818/jpkm.2018.2030104\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Currently the dissemination of fake information/news (hoax) increasingly widespread. The Mastel 2017 survey revealed of people receive hoaxes every day and receive more than once. The most widely used channel in hoax distribution is social media. The phenomenon of hoaxes in Indonesia raises doubts about the information received and confuses the public. It is utilized by irresponsible parties to inculcate slander and hatred. Therefore, this study aims to get a picture of the interactivity of hoax communication in social media and how to anticipate it. The research method used is a qualitative approach by highlighting three cases of viral hoax in the community regarding the government of President Jokowi and the Governor of DKI Jakarta, Ahok. The result of this research concludes that communication interactivity is very dynamic. The sender / recipient of the hoax message, is a party that does not like the government. Other recipients of the message are also disagreeing and refuting the hoax as support for the government. Political motive is very strong in this case and there is a goal to bring down the government in power or prevent Ahok from becoming governor of DKI Jakarta again. Hoax that is massively deployed and repeated through social media can form public opinion that the news is true. There are three important approaches to anticipate the spread of hoaxes in the community, namely institutional, technological and literacy approaches.Saat ini penyebaran informasi/berita bohong (hoax) makin marak. Survei Mastel 2017 mengungkapkan bahwa masyarakat menerima hoax setiap hari lebih dari satu kali. Saluran yang paling banyak digunakan dalam penyebaran hoax adalah media sosial. Fenomena hoax di Indonesia menimbulkan keraguan terhadap informasi yang diterima dan mebingungkan masyarakat. Hal ini dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menanamkan fitnah dan kebencian. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang interaksi komunikasi hoax di media sosial dan cara mengantisipasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menyoroti tiga kasus hoax yang ramai di masyarakat menyangkut pemerintahan Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta, Ahok. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa interaksi komunikasi terbangun dengan sangat dinamis. Pengirim atau penerima pesan hoax merupakan pihak yang tidak menyenangi pemerintah. Penerima pesan lainnya juga pihak yang tidak sepakat dan membantah hoax sebagai dukungan terhadap pemerintah. Motif politik sangat kental dalam kasus ini dan ada tujuan menjatuhkan pemerintah yang sedang berkuasa atau mencegah Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta lagi. Hoax yang banyak disebar berulang-ulang melalui media sosial dapat membentuk opini publik bahwa berita tersebut benar adanya. Ada tiga pendekatan penting untuk mengantisipasi penyebaran hoax di masyarakat yaitu pendekatan kelembagaan, teknologi dan literasi.\",\"PeriodicalId\":176170,\"journal\":{\"name\":\"Journal Pekommas\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-09-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"130\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal Pekommas\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30818/jpkm.2018.2030104\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Pekommas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30818/jpkm.2018.2030104","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 130

摘要

目前,虚假信息/新闻(骗局)的传播越来越普遍。Mastel 2017年的调查显示,人们每天都会收到不止一次的恶作剧。在恶作剧传播中最广泛使用的渠道是社交媒体。印度尼西亚的恶作剧现象使人们对收到的信息产生怀疑,并使公众感到困惑。它被不负责任的政党用来灌输诽谤和仇恨。因此,本研究旨在了解社交媒体中恶作剧传播的互动性以及如何预测它。使用的研究方法是定性方法,重点介绍了社区中关于佐科威总统政府和DKI雅加达总督阿学的三个病毒恶作剧案例。研究结果表明,交际互动是动态的。这个恶作剧信息的发送者/接收者是一个不喜欢政府的政党。其他收到这条信息的人也不同意,并驳斥这一骗局是在支持政府。这起案件的政治动机非常强烈,目的是推翻执政的政府,或阻止阿学再次成为DKI雅加达的省长。通过社交媒体大规模部署和重复的恶作剧可以形成新闻是真实的公众舆论。有三种重要的方法来预测恶作剧在社区中的传播,即制度、技术和扫盲方法。Saat ini penyebaran informasi/berita bohong(恶作剧)制造市场。Survei Mastel 2017 mengungkapkan bahwa masyarakat menerima恶作剧设置hari lebih dari satu kali。Saluran yang paling banyak digunakan dalam penyebaran恶作剧adalah媒体社交。现象骗局印度尼西亚menimbulkan keraguan terhadap informasi yang diterima dan mebingungkan masyarakat。哈尔尼·迪曼法特肯·比哈克,我的儿子,我的儿子,我的儿子,我的儿子,我的儿子,我的儿子。Karena, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran, tentanke interaksi komunikasi骗局,媒体,社会,和cara mengantisipasinya。我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。哈希·潘内利特尼尼尼·潘内利特尼·潘内利特尼·潘内利特尼·潘内利特尼·潘内蒂尼。Pengirim atau penerima pesan骗局merupakan pihak yang tidak menyenangi peremintah。Penerima pesan lainnya juga pihak yang tidak sepakat dan menbantah hoax sebagai dukungan terhadap pemerintah。雅加达市长(DKI Jakarta)是雅加达市长(DKI Jakarta)。恶作剧杨榕树disebar berulang-ulang melalui媒体社会媒体成员舆论公众bahwa berita tersebut benar adanya。Ada tiga pendekatan penting untuk mengantisipasi penyebaran hoax di masyarakat yitu pendekatan kelembagaan,技术和文学。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation (Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya)
Currently the dissemination of fake information/news (hoax) increasingly widespread. The Mastel 2017 survey revealed of people receive hoaxes every day and receive more than once. The most widely used channel in hoax distribution is social media. The phenomenon of hoaxes in Indonesia raises doubts about the information received and confuses the public. It is utilized by irresponsible parties to inculcate slander and hatred. Therefore, this study aims to get a picture of the interactivity of hoax communication in social media and how to anticipate it. The research method used is a qualitative approach by highlighting three cases of viral hoax in the community regarding the government of President Jokowi and the Governor of DKI Jakarta, Ahok. The result of this research concludes that communication interactivity is very dynamic. The sender / recipient of the hoax message, is a party that does not like the government. Other recipients of the message are also disagreeing and refuting the hoax as support for the government. Political motive is very strong in this case and there is a goal to bring down the government in power or prevent Ahok from becoming governor of DKI Jakarta again. Hoax that is massively deployed and repeated through social media can form public opinion that the news is true. There are three important approaches to anticipate the spread of hoaxes in the community, namely institutional, technological and literacy approaches.Saat ini penyebaran informasi/berita bohong (hoax) makin marak. Survei Mastel 2017 mengungkapkan bahwa masyarakat menerima hoax setiap hari lebih dari satu kali. Saluran yang paling banyak digunakan dalam penyebaran hoax adalah media sosial. Fenomena hoax di Indonesia menimbulkan keraguan terhadap informasi yang diterima dan mebingungkan masyarakat. Hal ini dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menanamkan fitnah dan kebencian. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang interaksi komunikasi hoax di media sosial dan cara mengantisipasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menyoroti tiga kasus hoax yang ramai di masyarakat menyangkut pemerintahan Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta, Ahok. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa interaksi komunikasi terbangun dengan sangat dinamis. Pengirim atau penerima pesan hoax merupakan pihak yang tidak menyenangi pemerintah. Penerima pesan lainnya juga pihak yang tidak sepakat dan membantah hoax sebagai dukungan terhadap pemerintah. Motif politik sangat kental dalam kasus ini dan ada tujuan menjatuhkan pemerintah yang sedang berkuasa atau mencegah Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta lagi. Hoax yang banyak disebar berulang-ulang melalui media sosial dapat membentuk opini publik bahwa berita tersebut benar adanya. Ada tiga pendekatan penting untuk mengantisipasi penyebaran hoax di masyarakat yaitu pendekatan kelembagaan, teknologi dan literasi.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信