Wani Devita Gunardi, Grace Raveena Widelia, D. M. Pasaribu
{"title":"COVID - 19患者在重症监护室的细菌感染","authors":"Wani Devita Gunardi, Grace Raveena Widelia, D. M. Pasaribu","doi":"10.36452/jmedscientiae.vi.2493","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada pandemi influenza sebelumnya, koinfeksi bakteri merupakan penyebab kematian terbanyak. Pada pandemi COVID - 19, koinfeksi bakteri juga menyebabkan tingginya angka kematian pada pasien COVID - 19 di ICU. Literatur Riview ini dilakukan untuk mengetahui bakteri penyebab koinfeksi pada pasien COVID - 19 di ICU. Dalam penulisan ini dilakukan pencarian pada database Pubmed dan 7 jurnal dipilih untuk dikaji. Dari hasil analisa jurnal – jurnal tersebut, bakteri yang paling banyak teridentifikasi menyebabkan koinfeksi pada pasien COVID - 19 di ICU adalah Stenotrophomonas maltophilia (33,8%), diikuti dengan Acinetobacter baumannii (22,65%), Pseudomonas aeruginosa (22,44%) dan Staphylococcus aureus (16,77%). Penemuan bakteri – bakteri ini berhubungan dengan lama perawatan di ICU, penggunaan ventilator mekanik serta pemberian antibiotic sebelum masuk ICU.","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Koinfeksi bakteri pada pasien COVID – 19 di ICU\",\"authors\":\"Wani Devita Gunardi, Grace Raveena Widelia, D. M. Pasaribu\",\"doi\":\"10.36452/jmedscientiae.vi.2493\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada pandemi influenza sebelumnya, koinfeksi bakteri merupakan penyebab kematian terbanyak. Pada pandemi COVID - 19, koinfeksi bakteri juga menyebabkan tingginya angka kematian pada pasien COVID - 19 di ICU. Literatur Riview ini dilakukan untuk mengetahui bakteri penyebab koinfeksi pada pasien COVID - 19 di ICU. Dalam penulisan ini dilakukan pencarian pada database Pubmed dan 7 jurnal dipilih untuk dikaji. Dari hasil analisa jurnal – jurnal tersebut, bakteri yang paling banyak teridentifikasi menyebabkan koinfeksi pada pasien COVID - 19 di ICU adalah Stenotrophomonas maltophilia (33,8%), diikuti dengan Acinetobacter baumannii (22,65%), Pseudomonas aeruginosa (22,44%) dan Staphylococcus aureus (16,77%). Penemuan bakteri – bakteri ini berhubungan dengan lama perawatan di ICU, penggunaan ventilator mekanik serta pemberian antibiotic sebelum masuk ICU.\",\"PeriodicalId\":175374,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal MedScientiae\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal MedScientiae\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.vi.2493\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MedScientiae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.vi.2493","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pada pandemi influenza sebelumnya, koinfeksi bakteri merupakan penyebab kematian terbanyak. Pada pandemi COVID - 19, koinfeksi bakteri juga menyebabkan tingginya angka kematian pada pasien COVID - 19 di ICU. Literatur Riview ini dilakukan untuk mengetahui bakteri penyebab koinfeksi pada pasien COVID - 19 di ICU. Dalam penulisan ini dilakukan pencarian pada database Pubmed dan 7 jurnal dipilih untuk dikaji. Dari hasil analisa jurnal – jurnal tersebut, bakteri yang paling banyak teridentifikasi menyebabkan koinfeksi pada pasien COVID - 19 di ICU adalah Stenotrophomonas maltophilia (33,8%), diikuti dengan Acinetobacter baumannii (22,65%), Pseudomonas aeruginosa (22,44%) dan Staphylococcus aureus (16,77%). Penemuan bakteri – bakteri ini berhubungan dengan lama perawatan di ICU, penggunaan ventilator mekanik serta pemberian antibiotic sebelum masuk ICU.