{"title":"矿井内的困境:邦邦图里翁一个铅矿中的政治经济利益的展示","authors":"Risdawati Ahmad","doi":"10.24198/jsg.v6i2.36803","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak tambang timah inkonvensional terhadap kehidupan sosial-ekonomi dan lingkungan masyarakat di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini dilakukan di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan yang diwawancara adalah tokoh masyarakat, kepala desa, pekerja tambang timah dan komunitas nelayan. Proses analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, munculnya dua kubu pada masyarakat Desa Lampur dalam merespon masalah pertimahan, yaitu kelompok yang pro terhadap pertambangan timah. Asumsi kelompok pro adalah dengan adanya Tambang Inkonvensional (TI) masyarakat desa bukan lagi hanya sebagai penonton dalam memanfaatkan sumber daya alamnya, namun mereka juga memiliki keterlibatan secara langsung. Kelompok kedua adalah golongan yang menganggap TI merupakan penyumbang kerusakan ekologis terbesar di Bangka Belitung dan belum berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat secara langsung. Kedua, Beralihnya profesi masyarakat dari yang sebelumnya petani, nelayan dan buruh bangunan dengan penghasilan rendah menjadi penambang TI yang menghasilkan uang dalam waktu cepat. Ketiga, Meningkatnya angka putus sekolah. Anak-anak di Desa Lampur cukup banyak yang meninggalkan sekolahnya demi menjadi penambang. Keempat, Timbulnya konflik sosial di antara masyarakat. Para penambang kerap kali melakukan aktivitas pertambangan pada malam hari, dimana lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga. ","PeriodicalId":413684,"journal":{"name":"Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"DERITA DI BALIK TAMBANG: KONTESTASI KEPENTINGAN EKONOMI POLITIK DALAM PERTAMBANGAN TIMAH, DI BANGKA BELITUNG\",\"authors\":\"Risdawati Ahmad\",\"doi\":\"10.24198/jsg.v6i2.36803\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak tambang timah inkonvensional terhadap kehidupan sosial-ekonomi dan lingkungan masyarakat di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini dilakukan di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan yang diwawancara adalah tokoh masyarakat, kepala desa, pekerja tambang timah dan komunitas nelayan. Proses analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, munculnya dua kubu pada masyarakat Desa Lampur dalam merespon masalah pertimahan, yaitu kelompok yang pro terhadap pertambangan timah. Asumsi kelompok pro adalah dengan adanya Tambang Inkonvensional (TI) masyarakat desa bukan lagi hanya sebagai penonton dalam memanfaatkan sumber daya alamnya, namun mereka juga memiliki keterlibatan secara langsung. Kelompok kedua adalah golongan yang menganggap TI merupakan penyumbang kerusakan ekologis terbesar di Bangka Belitung dan belum berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat secara langsung. Kedua, Beralihnya profesi masyarakat dari yang sebelumnya petani, nelayan dan buruh bangunan dengan penghasilan rendah menjadi penambang TI yang menghasilkan uang dalam waktu cepat. Ketiga, Meningkatnya angka putus sekolah. Anak-anak di Desa Lampur cukup banyak yang meninggalkan sekolahnya demi menjadi penambang. Keempat, Timbulnya konflik sosial di antara masyarakat. Para penambang kerap kali melakukan aktivitas pertambangan pada malam hari, dimana lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga. \",\"PeriodicalId\":413684,\"journal\":{\"name\":\"Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi\",\"volume\":\"4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24198/jsg.v6i2.36803\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jsg.v6i2.36803","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
DERITA DI BALIK TAMBANG: KONTESTASI KEPENTINGAN EKONOMI POLITIK DALAM PERTAMBANGAN TIMAH, DI BANGKA BELITUNG
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak tambang timah inkonvensional terhadap kehidupan sosial-ekonomi dan lingkungan masyarakat di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini dilakukan di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan yang diwawancara adalah tokoh masyarakat, kepala desa, pekerja tambang timah dan komunitas nelayan. Proses analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, munculnya dua kubu pada masyarakat Desa Lampur dalam merespon masalah pertimahan, yaitu kelompok yang pro terhadap pertambangan timah. Asumsi kelompok pro adalah dengan adanya Tambang Inkonvensional (TI) masyarakat desa bukan lagi hanya sebagai penonton dalam memanfaatkan sumber daya alamnya, namun mereka juga memiliki keterlibatan secara langsung. Kelompok kedua adalah golongan yang menganggap TI merupakan penyumbang kerusakan ekologis terbesar di Bangka Belitung dan belum berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat secara langsung. Kedua, Beralihnya profesi masyarakat dari yang sebelumnya petani, nelayan dan buruh bangunan dengan penghasilan rendah menjadi penambang TI yang menghasilkan uang dalam waktu cepat. Ketiga, Meningkatnya angka putus sekolah. Anak-anak di Desa Lampur cukup banyak yang meninggalkan sekolahnya demi menjadi penambang. Keempat, Timbulnya konflik sosial di antara masyarakat. Para penambang kerap kali melakukan aktivitas pertambangan pada malam hari, dimana lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga.