{"title":"KEMAMPUAN PENGUCAPAN PIRANTI MORFOLOGI ANAK TUNAGRAHITA KELAS VII SMP LB BANJARMASIN (THE ABILITY TO PRONOUNCE MORPHOLOGICAL DEVICES MENTALLY RETARDED CHILDREN AT THE SEVENTH GRADE STUDENTS OF SMP LB BANJARMASIN)","authors":"Lili Agustina Irni Cahyani","doi":"10.20527/JBSP.V9I1.6252","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe Ability to Pronounce Morphological Devices Mentally Retarded Children at TheSeventh Grade Students of SMP LB Banjarmasin. This study focuses on pronunciationof morphological devices, namely affixation, source reduplication in SMP LBBanjarmasin.This study used qualitative descriptive method. The data collected wasbased on the actual environment and in the situation as it was the ability to pronouncementally retarded children. Data collection started from observation, recording,interviewing, and library techniques. Sources of the data study were mild mentallyretarded children. Based on the result of the study, it can be concluded that topronounce affixtion of students of SMP LB Banjarmasin seen in using prefix me-, ber-,ter-, pe-, di-, sufix -an, -kan, and confix me-kan, ke-an. Mentally retarded children oftenadd phonemes when speaking, as in prefks men- became meng, prefix ber- becamebeng, and mentally retarded children often removed phonemes when speaking as prefixme(N)- became me-. The reduplication abilty found was reduplication in the form ofintact repetition, partial reduplication and basic affixed reduplication. The ability tocomposition mild mentally retarded chldren pronounces in using composition such asbahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musim hujan, musim panas, and makansiang. But, there were some of mild mentally retarded children who did not usecomposition correctly such as pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ail mata, kelas kepala,keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua, padang lumput, and halilibul. The ability to pronounce mild retarded children when they were affixed,duplicated, and composed by morphophonemic process including changes n phoneme/r/ became phoneme /l/ caused by mild retarded children experiencing obstacles whenreciting phoneme /r/.Key words: pronounce, morphological, tunagrahita2AbstrakKemampuan Pengucapan Piranti Morfologi Anak Tunagrahita Kelas VII SMP LBBanjarmasin. Penelitian ini memfokuskan kemampuan pengucapan piranti morfologi,yaitu afiksasi, reduplikasi komposisi pada siswa SMP LB Banjarmasin. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan berdasarkan darilingkungan yang sebenarnya dan dalam situasi apa adanya, yaitu kemampuanpengucapan anak berketerbelakangan mental (tunagrahita). Pengambilan data dimulaidari teknik observasi, rekaman, wawancara, pencatatan dan teknik kepustakaan.Sumber data penelitian adalah anak tunagrahita ringan. Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa kemampuan pengucapan afikasasi siswa SMP LBBanjarmasin terlihat dalam menggunakan prefiks me-, ber-,ter-, pe-, di- sufiks -an, -kan, dan konfiks me-kan, ke-an. Anak tunagrahita sering melakukan penambahanfonem ketika berbicara, seperti pada prefiks men- menjadi meng, prefiks ber- menjadibeng, serta anak tunagrahita ringan sering melakukan penghilangan fonem ketikaberucap, seperti prefiks me(N)- menjadi me-. Kemampuan reduplikasi yang ditemukanadalah reduplikasi berupa pengulangan utuh, reduplikasi sebagian, dan reduplikasidasar berafiks. Kemampuan komposisi anak tunagrahita ringan tepat mengucapkandalam menggunakan komposisi, yaitu bahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musimhujan, musim panas, dan makan siang. Namun, ada sebagian anak tunagrahita ringanyang tidak tepat menggunakan komposisi seperti pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ailmata, kelas kepala, keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua,padang lumput, dan hali libul. Kemampuan pengucapan anak tunagrahita ringan ketikaberafiksasi, bereduplikasi, dan berkomposisi yang dilakukan dengan prosesmorfofonemik, meliputi perubahan fonem /r/ menjadi fonem /l/ yang disebabkan anaktunagrahita ringan mengalami hambatan ketika melafalkan fonem /r/.Kata-kata kunci: pengucapan, morfologi, tunagrahita","PeriodicalId":123957,"journal":{"name":"JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/JBSP.V9I1.6252","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
[摘要]智障儿童七年级学生词形装置的发音能力。本文主要研究了SMP - LBBanjarmasin中词形装置的发音,即词缀、词源重复。本研究采用定性描述方法。收集的数据是基于实际环境和情况,因为它是发音迟缓儿童的能力。数据收集从观察、记录、访谈和图书馆技术开始。数据研究的来源是轻度智障儿童。根据研究结果,可以得出SMP LB Banjarmasin学生的发音主要表现在使用前缀me-, ber-,ter-, pe-, di-,后缀-an, -kan和后缀me-kan, ke-an。弱智儿童在说话时经常添加音素,如在前缀men-变成meng,前缀ber-变成bening,弱智儿童在说话时经常删除音素,如前缀N -变成me-。所发现的重复能力有完全重复、部分重复和基本固定重复。轻度弱智儿童的发音能力,如使用印尼语、印尼语、阿拉伯语、穆斯林语、穆斯林语和马来语。但是,也有一些轻度智障儿童不能正确使用合成词,如pak gulu、lumah sakit、tanah ail、ail mata、kelas kepala、keleta api、melimpah luah、halta benda、jalan laya、olang tua、padang lumput和halilibul。由于轻度智障儿童在背诵音素/r/时遇到障碍,因此在将音素/r/的n个音素/r/的变化进行粘贴、复制和组合后,其发音能力变成了音素/l/。关键词:发音,形态学,兔兔文摘kemampuan Pengucapan Piranti形态学Anak Tunagrahita Kelas VII SMP LBBanjarmasinPenelitian ini memfokuskan kemampuan pengucapan piranti morfologi, yitu afiksasi, reduplikasi komposisi pada siswa SMP LB Banjarmasin。Penelitian inimenganakan方法定性描述。数据yang dikumpulkan berdasarkan darilingkungan yang sebenarya dan dalam sitasi apa adanya, yitu kemampuandpengucapan anak berketerbelakangan mental (tunagrahita)。Pengambilan的数据是由技术观测站、rekaman、wawancara、penatatan和teknik kepustakaan提供的。夏季数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析。Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulse kan bahwa kemampuan pengucapan afikasasi siswa SMP LBBanjarmasin terlihat dalam menggunakan偏好me-, ber-,ter-, pe-, di- sufiks -an, -kan, dan konfiks me-kan, ke-an。Anak tunagrahita sering melakukan penambahanfonem ketika berbicara, seperti pada prefiks men- menjadi meng, prefiks ber- menjadibeng, serta Anak tunagrahita ringan sering melakukan penghilangan fonem ketikaberucap, seperti prefiks me(N)- menjadi me-。Kemampuan reduplikasi yang ditemukanadalah reduplikasi berupa pengangan utuh, reduplikasi sebagian, reduplikasidasar berafiks。Kemampuan komposisi anak tunagrahita ringan tepat mengucapkandalam menggunakan komposisi, yititbahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musimhujan, muslim panas, dan makan siang。Namun, ada sebagian anak tunagrahita ringanyang tidak tepat menggunakan komposisi seperti pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ailmata, kelas kepala, keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua,padang lumput, dan hali libul。Kemampuan pengucapan anaktunagrahita ringan ketikaberafiksasi, bereduplikasi, dan berkomposisi yang dilakukan dengan prosesmorfofonemik, meliputi perubahan fonem /r/ menjadi fonem /l/ yang disebabkan anaktunagrahita ringan mengalami hambatan ketika melafalkan fonem /r/。Kata-kata kunci:企鹅,形态学,熊掌
KEMAMPUAN PENGUCAPAN PIRANTI MORFOLOGI ANAK TUNAGRAHITA KELAS VII SMP LB BANJARMASIN (THE ABILITY TO PRONOUNCE MORPHOLOGICAL DEVICES MENTALLY RETARDED CHILDREN AT THE SEVENTH GRADE STUDENTS OF SMP LB BANJARMASIN)
AbstractThe Ability to Pronounce Morphological Devices Mentally Retarded Children at TheSeventh Grade Students of SMP LB Banjarmasin. This study focuses on pronunciationof morphological devices, namely affixation, source reduplication in SMP LBBanjarmasin.This study used qualitative descriptive method. The data collected wasbased on the actual environment and in the situation as it was the ability to pronouncementally retarded children. Data collection started from observation, recording,interviewing, and library techniques. Sources of the data study were mild mentallyretarded children. Based on the result of the study, it can be concluded that topronounce affixtion of students of SMP LB Banjarmasin seen in using prefix me-, ber-,ter-, pe-, di-, sufix -an, -kan, and confix me-kan, ke-an. Mentally retarded children oftenadd phonemes when speaking, as in prefks men- became meng, prefix ber- becamebeng, and mentally retarded children often removed phonemes when speaking as prefixme(N)- became me-. The reduplication abilty found was reduplication in the form ofintact repetition, partial reduplication and basic affixed reduplication. The ability tocomposition mild mentally retarded chldren pronounces in using composition such asbahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musim hujan, musim panas, and makansiang. But, there were some of mild mentally retarded children who did not usecomposition correctly such as pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ail mata, kelas kepala,keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua, padang lumput, and halilibul. The ability to pronounce mild retarded children when they were affixed,duplicated, and composed by morphophonemic process including changes n phoneme/r/ became phoneme /l/ caused by mild retarded children experiencing obstacles whenreciting phoneme /r/.Key words: pronounce, morphological, tunagrahita2AbstrakKemampuan Pengucapan Piranti Morfologi Anak Tunagrahita Kelas VII SMP LBBanjarmasin. Penelitian ini memfokuskan kemampuan pengucapan piranti morfologi,yaitu afiksasi, reduplikasi komposisi pada siswa SMP LB Banjarmasin. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan berdasarkan darilingkungan yang sebenarnya dan dalam situasi apa adanya, yaitu kemampuanpengucapan anak berketerbelakangan mental (tunagrahita). Pengambilan data dimulaidari teknik observasi, rekaman, wawancara, pencatatan dan teknik kepustakaan.Sumber data penelitian adalah anak tunagrahita ringan. Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa kemampuan pengucapan afikasasi siswa SMP LBBanjarmasin terlihat dalam menggunakan prefiks me-, ber-,ter-, pe-, di- sufiks -an, -kan, dan konfiks me-kan, ke-an. Anak tunagrahita sering melakukan penambahanfonem ketika berbicara, seperti pada prefiks men- menjadi meng, prefiks ber- menjadibeng, serta anak tunagrahita ringan sering melakukan penghilangan fonem ketikaberucap, seperti prefiks me(N)- menjadi me-. Kemampuan reduplikasi yang ditemukanadalah reduplikasi berupa pengulangan utuh, reduplikasi sebagian, dan reduplikasidasar berafiks. Kemampuan komposisi anak tunagrahita ringan tepat mengucapkandalam menggunakan komposisi, yaitu bahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musimhujan, musim panas, dan makan siang. Namun, ada sebagian anak tunagrahita ringanyang tidak tepat menggunakan komposisi seperti pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ailmata, kelas kepala, keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua,padang lumput, dan hali libul. Kemampuan pengucapan anak tunagrahita ringan ketikaberafiksasi, bereduplikasi, dan berkomposisi yang dilakukan dengan prosesmorfofonemik, meliputi perubahan fonem /r/ menjadi fonem /l/ yang disebabkan anaktunagrahita ringan mengalami hambatan ketika melafalkan fonem /r/.Kata-kata kunci: pengucapan, morfologi, tunagrahita