{"title":"Pardes, Empat Tingkat Penafsiran Kitab Ibrani: Menimbang Sod Sebagai Penafsiran Esoterik Yang Mengundang Polemik","authors":"Yehuda Indra Gunawan, Abraham Pontius Sitinjak","doi":"10.52104/harvester.v6i2.66","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pardes (sometimes written as 'PaRDeS') represents an abbreviation for: Peshat, Derash, Remez, and Sod apart from having different levels of search for meaning, but also unique in their way of interpretation. The advent of Pardes' hermeneutics has given direction to the world of Jewish hermeneutics. Pardes was the benchmark for hermeneutics in the Jewish tradition. Pardes becomes the standard in the steps of interpretation, mainly to examine the literary structure of the biblical text by considering the text as a whole based on their source language and combining relevant secondary and tertiary (third) background materials. Yet many theologians consider Sod, the highest level for interpreting the \"hidden meaning\", as an incomprehensible endeavor. The Sod approach in a unique way, namely esoteric interpretation, is regarded as something that cannot be revealed with certainty. Sod is doubtful about the level of accuracy in interpreting the biblical text. This article wants to review the extent of this hermeneutic interpretation polemic, and whether the esoteric approach of Sod in Pardes is still relevant for biblical hermeneutics today? This article will review it based on library research.AbstrakPardes (kadang ditulis ‘PaRDeS’) mewakili singkatan untuk: Peshat, Derash, Remez, dan Sod selain memiliki tingkatan yang berbeda dalam pencarian makna, tetapi juga memiliki keunikan tersendiri dalam cara menafsir. Hadirnya hermeneutik Pardes telah memberi arahan bagi dunia hermeneutik Yahudi. Pardes-lah yang menjadi tolok ukur hermeneutik dalam tradisi Yahudi. Pardes menjadi standar dalam langkah-langkah menafsir, utamanya untuk memeriksa struktur sastra dalam teks Kitab Suci dengan mempertimbangkan teks secara keseluruhan berdasarkan bahasa sumber mereka dan menggabungkan bahan latar belakang sekunder dan tersier (ketiga) yang relevan. Namun banyak teolog menganggap Sod, tingkatan tertinggi untuk menafsirkan “makna tersembunyi”, sebagai upaya yang tak mungkin dapat terselami. Pendekatan Sod dengan caranya yang khas yaitu penafsiran esoterik dianggap sebagai sesuatu yang tak mungkin dapat diungkap secara pasti. Sod diragukan tingkat keakuratannya dalam menafsir teks Kitab Suci. Artikel ini ingin mengulas sejauh mana polemik penafsiran hermeneutik ini, dan apakah pendekatan esoterik Sod dalam Pardes ini masih relevan bagi hermeneutik biblical di masa kini? Artikel ini akan mengulasnya berdasarkan riset kepustakaan.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52104/harvester.v6i2.66","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Pardes(有时写成“Pardes”)代表了Peshat, Derash, Remez和Sod的缩写,除了有不同层次的意义搜索外,它们的解释方式也很独特。帕德斯解释学的出现为犹太解释学的世界指明了方向。帕德斯是犹太传统诠释学的标杆。Pardes成为解释步骤中的标准,主要是通过基于其源语言并结合相关的第二和第三(第三)背景材料将文本视为一个整体来检查圣经文本的文学结构。然而,许多神学家认为,Sod是解释“隐藏意义”的最高水平,是一种难以理解的努力。Sod的方法以一种独特的方式,即深奥的解释,被认为是无法确定地揭示的东西。Sod对解释圣经文本的准确性表示怀疑。这篇文章想要回顾这种解释学解释争论的程度,以及《游园中的Sod》的深奥方法是否仍然与今天的圣经解释学相关?本文将在图书馆研究的基础上对其进行综述。摘要:PaRDeS (kadang ditulis ' PaRDeS ') mewakili singkatan untuk: Peshat, Derash, Remez, dan Sod selain memiliki tingkatan yang berbeda dalam pencarian makna, tetapi juga memiliki keunikan tersendiri dalam cara menafsir。Hadirnya hermeneutik Pardes telah成员arahan bagi dunia hermeneutik Yahudi。帕德拉·杨·门加迪(pardelah yang menjadi),看一看他是如何诠释他的信仰的。Pardes menjadi standar dalam langka -langka menafsir, utamanya untuk memerikka straka dalam teks Kitab suki dengan成员pertimbangkan teks keseluruhan berdasarkan bahasa sumerka danmenggabungkan bahan latar belakang sekunder dantersier (ketiga) yang相关。南门竹业,孟冈盖苏德,廷加丹,廷加吉,untuk menafsirkan“makna tersembunyi”,sebagai upaya yang tak mungkin dapat terselami。Pendekatan Sod dengan caranya yang khas yitu penafsiran esoterik dianggap sebagai sessuatu yang tak mungkin dapat dinungkap secara pasti。Sod diragukan tingkat keakuratannya dalam menafsir teks Kitab sui。《圣经》的翻译是:《圣经》的翻译是:《圣经》的翻译,《圣经》的翻译是:《圣经》的翻译。Artikel ini akan mengulasnya berdasarkan riset kepustakaan。
Pardes, Empat Tingkat Penafsiran Kitab Ibrani: Menimbang Sod Sebagai Penafsiran Esoterik Yang Mengundang Polemik
Pardes (sometimes written as 'PaRDeS') represents an abbreviation for: Peshat, Derash, Remez, and Sod apart from having different levels of search for meaning, but also unique in their way of interpretation. The advent of Pardes' hermeneutics has given direction to the world of Jewish hermeneutics. Pardes was the benchmark for hermeneutics in the Jewish tradition. Pardes becomes the standard in the steps of interpretation, mainly to examine the literary structure of the biblical text by considering the text as a whole based on their source language and combining relevant secondary and tertiary (third) background materials. Yet many theologians consider Sod, the highest level for interpreting the "hidden meaning", as an incomprehensible endeavor. The Sod approach in a unique way, namely esoteric interpretation, is regarded as something that cannot be revealed with certainty. Sod is doubtful about the level of accuracy in interpreting the biblical text. This article wants to review the extent of this hermeneutic interpretation polemic, and whether the esoteric approach of Sod in Pardes is still relevant for biblical hermeneutics today? This article will review it based on library research.AbstrakPardes (kadang ditulis ‘PaRDeS’) mewakili singkatan untuk: Peshat, Derash, Remez, dan Sod selain memiliki tingkatan yang berbeda dalam pencarian makna, tetapi juga memiliki keunikan tersendiri dalam cara menafsir. Hadirnya hermeneutik Pardes telah memberi arahan bagi dunia hermeneutik Yahudi. Pardes-lah yang menjadi tolok ukur hermeneutik dalam tradisi Yahudi. Pardes menjadi standar dalam langkah-langkah menafsir, utamanya untuk memeriksa struktur sastra dalam teks Kitab Suci dengan mempertimbangkan teks secara keseluruhan berdasarkan bahasa sumber mereka dan menggabungkan bahan latar belakang sekunder dan tersier (ketiga) yang relevan. Namun banyak teolog menganggap Sod, tingkatan tertinggi untuk menafsirkan “makna tersembunyi”, sebagai upaya yang tak mungkin dapat terselami. Pendekatan Sod dengan caranya yang khas yaitu penafsiran esoterik dianggap sebagai sesuatu yang tak mungkin dapat diungkap secara pasti. Sod diragukan tingkat keakuratannya dalam menafsir teks Kitab Suci. Artikel ini ingin mengulas sejauh mana polemik penafsiran hermeneutik ini, dan apakah pendekatan esoterik Sod dalam Pardes ini masih relevan bagi hermeneutik biblical di masa kini? Artikel ini akan mengulasnya berdasarkan riset kepustakaan.