{"title":"KONTEKS BUDAYA SASTRA LISAN TRADISI ADAT METHIK PARI DI DESA ARGOTIRTO KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN SERTA RELEVANSI TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA","authors":"Lailatul Ulya, Moh. Ahsan Shohifur Rizal","doi":"10.35897/jurnaltinta.v3i2.606","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Konteks budaya sastra lisan merupakan keseluruhan budaya yang ada di sastra lisan tersebut. Seperti pada sastra lisan methik pari juga ada konteks budayanya yang meliputi: cok bakal, petikan padi, selametan dan doa. Sastra lisan yaitu suatu kebudayaan yang kolektif dan penyebarannya secara turun temurun dan dari mulut kemulut. Peneliti mengkaji sastra lisan tradisi methik pari yang masih dilakukan oleh masyarakat di desa argotirto kecamatan sumbermanjing wetan. Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah yaitu : pertama, konteks budaya sastra lisan tradisi adat methik pari di desa argotirto kecamatan sumbermanjing wetan. Kedua, relevansi dari sastra lisan Ritual M?thik Pari Terhadap Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Pada Pendidikan Menengah. \nJenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitan yang bertujuan untuk mengetahui suatu kejadian mengenai apa yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian kualitatif dapat menunjukkan kehidupan masyarakat, sejarah yang ada dalam tradisi masyarakat seperti tradisi adat “m?thik pari,” dan untuk mendapatkan hasil penelitian kualitatif yang terpercaya, peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan untuk mengetahui apa yang telah terjadi. Model pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang berfungsi sebagai deskripsi atau gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data yang telah terkumpul apa adanya tanpa analisa membuat kesimpulan induktif. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Konteks budaya sastra lisan tradisi adat m?thik pari adalah suatu budaya yang diwariskan secara turun temurun dan tradisi ini sudah hampir punah keberadaannya, dan konteks budaya tradisi m?thik pari di Desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing Wetan ini meliputi cok bakal, petikan pari, selam?tan beserta doa.","PeriodicalId":210065,"journal":{"name":"Jurnal Tinta","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Tinta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35897/jurnaltinta.v3i2.606","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KONTEKS BUDAYA SASTRA LISAN TRADISI ADAT METHIK PARI DI DESA ARGOTIRTO KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN SERTA RELEVANSI TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Konteks budaya sastra lisan merupakan keseluruhan budaya yang ada di sastra lisan tersebut. Seperti pada sastra lisan methik pari juga ada konteks budayanya yang meliputi: cok bakal, petikan padi, selametan dan doa. Sastra lisan yaitu suatu kebudayaan yang kolektif dan penyebarannya secara turun temurun dan dari mulut kemulut. Peneliti mengkaji sastra lisan tradisi methik pari yang masih dilakukan oleh masyarakat di desa argotirto kecamatan sumbermanjing wetan. Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah yaitu : pertama, konteks budaya sastra lisan tradisi adat methik pari di desa argotirto kecamatan sumbermanjing wetan. Kedua, relevansi dari sastra lisan Ritual M?thik Pari Terhadap Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Pada Pendidikan Menengah.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitan yang bertujuan untuk mengetahui suatu kejadian mengenai apa yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian kualitatif dapat menunjukkan kehidupan masyarakat, sejarah yang ada dalam tradisi masyarakat seperti tradisi adat “m?thik pari,” dan untuk mendapatkan hasil penelitian kualitatif yang terpercaya, peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan untuk mengetahui apa yang telah terjadi. Model pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang berfungsi sebagai deskripsi atau gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data yang telah terkumpul apa adanya tanpa analisa membuat kesimpulan induktif. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Konteks budaya sastra lisan tradisi adat m?thik pari adalah suatu budaya yang diwariskan secara turun temurun dan tradisi ini sudah hampir punah keberadaannya, dan konteks budaya tradisi m?thik pari di Desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing Wetan ini meliputi cok bakal, petikan pari, selam?tan beserta doa.