{"title":"传说中的穆斯边缘的女人","authors":"Ernalida Ernalida, Akhmad Rizqi Turama, Novritika Novritika","doi":"10.36706/logat.v9i1.417","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi wanita dalam cerita-cerita yang ada dalam Legenda Tepian Musi. Metode yang digunakan adalah metode analitis deskriptif. Sumber data adalah buku kumpulan dongeng Legenda Tepian Musi yang ditulis oleh Yudhy Syarofie. Analisis dilakukan dengan menggunakan kritik sastra feminisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita di sebagian besar cerita diposisikan sebagai objek yang tidak memiliki hak atas kehidupannya sendiri. Wanita dalam cerita-cerita tersebut mengalami tindakan represif yang dianggap wajar.","PeriodicalId":233473,"journal":{"name":"Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Wanita dalam Legenda Tepian Musi\",\"authors\":\"Ernalida Ernalida, Akhmad Rizqi Turama, Novritika Novritika\",\"doi\":\"10.36706/logat.v9i1.417\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi wanita dalam cerita-cerita yang ada dalam Legenda Tepian Musi. Metode yang digunakan adalah metode analitis deskriptif. Sumber data adalah buku kumpulan dongeng Legenda Tepian Musi yang ditulis oleh Yudhy Syarofie. Analisis dilakukan dengan menggunakan kritik sastra feminisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita di sebagian besar cerita diposisikan sebagai objek yang tidak memiliki hak atas kehidupannya sendiri. Wanita dalam cerita-cerita tersebut mengalami tindakan represif yang dianggap wajar.\",\"PeriodicalId\":233473,\"journal\":{\"name\":\"Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran\",\"volume\":\"30 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36706/logat.v9i1.417\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36706/logat.v9i1.417","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi wanita dalam cerita-cerita yang ada dalam Legenda Tepian Musi. Metode yang digunakan adalah metode analitis deskriptif. Sumber data adalah buku kumpulan dongeng Legenda Tepian Musi yang ditulis oleh Yudhy Syarofie. Analisis dilakukan dengan menggunakan kritik sastra feminisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita di sebagian besar cerita diposisikan sebagai objek yang tidak memiliki hak atas kehidupannya sendiri. Wanita dalam cerita-cerita tersebut mengalami tindakan represif yang dianggap wajar.