{"title":"第八届初中初中学生的思维分级图:安德森·克瑟沃尔·塔克诺米(ANDERSON KRATHWOHL TAXONOMY)方法的评估","authors":"Azhari Wahyo Widodo, Istiqamah Istiqamah","doi":"10.36706/logat.v9i1.221","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Belajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan kognisi. Di Abad XXI ini, siswa dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan. Satu di antaranya ialah keterampilan berpikir kritis. Hasil PISA pada tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadi penurunan dibanding tahun 2015. Ini mengindikasikan bahwa perlu adanya tindakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Langkah awal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis ialah dengan melakukan pemetaan tahap berpikir siswa melalui Anderson Krathwohl Taxonomy (AKT). Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan pemetaan tahap berpikir HOTS siswa kelas VIII SMP GIBS. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yaitu pendekatan kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari jawaban 30 siswa kelas VIII SMP GIBS. Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir siswa kelas VIII SMP GIBS didominasi oleh kemampuan berpikir tingkat rendah. Pada dimensi pengetahuan konseptual, jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi hanya sekitar 8 orang atau 26%. Pada dimensi pengetahuan prosedural, jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi hanya sekitar 7 orang atau 23%. Pada dimensi pengetahuan metakognitif, jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi hanya sekitar 2 orang atau 6%.","PeriodicalId":233473,"journal":{"name":"Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMETAAN TAHAP BERPIKIR HOTS SISWA KELAS VIII SMP GIBS: SEBUAH ASESMEN DENGAN PENDEKATAN ANDERSON KRATHWOHL TAXONOMY\",\"authors\":\"Azhari Wahyo Widodo, Istiqamah Istiqamah\",\"doi\":\"10.36706/logat.v9i1.221\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Belajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan kognisi. Di Abad XXI ini, siswa dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan. Satu di antaranya ialah keterampilan berpikir kritis. Hasil PISA pada tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadi penurunan dibanding tahun 2015. Ini mengindikasikan bahwa perlu adanya tindakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Langkah awal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis ialah dengan melakukan pemetaan tahap berpikir siswa melalui Anderson Krathwohl Taxonomy (AKT). Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan pemetaan tahap berpikir HOTS siswa kelas VIII SMP GIBS. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yaitu pendekatan kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari jawaban 30 siswa kelas VIII SMP GIBS. Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir siswa kelas VIII SMP GIBS didominasi oleh kemampuan berpikir tingkat rendah. Pada dimensi pengetahuan konseptual, jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi hanya sekitar 8 orang atau 26%. Pada dimensi pengetahuan prosedural, jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi hanya sekitar 7 orang atau 23%. Pada dimensi pengetahuan metakognitif, jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi hanya sekitar 2 orang atau 6%.\",\"PeriodicalId\":233473,\"journal\":{\"name\":\"Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran\",\"volume\":\"32 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36706/logat.v9i1.221\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36706/logat.v9i1.221","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PEMETAAN TAHAP BERPIKIR HOTS SISWA KELAS VIII SMP GIBS: SEBUAH ASESMEN DENGAN PENDEKATAN ANDERSON KRATHWOHL TAXONOMY
Belajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan kognisi. Di Abad XXI ini, siswa dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan. Satu di antaranya ialah keterampilan berpikir kritis. Hasil PISA pada tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadi penurunan dibanding tahun 2015. Ini mengindikasikan bahwa perlu adanya tindakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Langkah awal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis ialah dengan melakukan pemetaan tahap berpikir siswa melalui Anderson Krathwohl Taxonomy (AKT). Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan pemetaan tahap berpikir HOTS siswa kelas VIII SMP GIBS. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yaitu pendekatan kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari jawaban 30 siswa kelas VIII SMP GIBS. Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir siswa kelas VIII SMP GIBS didominasi oleh kemampuan berpikir tingkat rendah. Pada dimensi pengetahuan konseptual, jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi hanya sekitar 8 orang atau 26%. Pada dimensi pengetahuan prosedural, jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi hanya sekitar 7 orang atau 23%. Pada dimensi pengetahuan metakognitif, jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi hanya sekitar 2 orang atau 6%.