{"title":"对哈桑RIFFAT性别平等神学的解释神学的批评","authors":"Ikrar Ikrar","doi":"10.30984/ajip.v7i1.1983","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: This article discuss about how theology construct worked by Riffat Hassan to realize gender equality and how the implication caused from gender equality and how the relation of women harmony in Islam. Based on the result, it can be concluded that (1) Theology construct of gender equality built by Riffat Hassan, only adopt from feminism theology concept that developed in Western. Even though in western, women have dark history because woman have been despised and treated discriminatory, and while women in Islam are glorified. The coming of Islam has eliminated dumb tradition that harmful for women, but elevate the dignity. If subordination of women in western has gained legitimacy from Bible, in Al – Qur’an women are precisely glorified. (2) In building gender equality theology, Riffat Hassan has made three steps; (a) normative-idealist approach, (b) deconstruct religious thought that he thinks there’s gender bias, (c) reconstruct religious thought that he thinks there’s no gender bias. In attempt this theology construct of gender equality, Riffat Hassan precisely proven tend to do gender bias, although he accuse travelers do gender bias. Beside that, there are some of implications that caused by him; there are rejection of authentic hadith and the implication that could change Islamic law. (3) As for in Islam, the right relation between women and men are the harmony of gender, not gender equality. Keywords: Gender Equality, Riffat HassanAbstrak: Artikel ini membehas tentang bagaimana konstruksi teologi yang dilakukan oleh Riffat Hassan untuk mewujudkan kesetaraan gender dan bagaimana implikasi yang ditimbulkan dari kesetaraan gender serta bagaimana hubungan keserasian perempuan dalam Islam. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) Konstruksi teologi kesetaraan gender yang dibangun Riffat Hassan hanyalah mengadopsi konsep teologi feminisme yang berkembang di Barat. Padahal berbeda dengan perempuan di Barat yang memiliki sejarah yang kelam lantaran perempuan dipandang hina dan diperlakukan secara diskriminatif, dalam Islam perempuan justru dimuliakan. Kedatangan Islam telah mengeliminasi adat-istiadat jahiliyah yang merugikan kaum perempuan serta mengangkat  harkat dan martabat mereka. Kalau subordinasi terhadap perempuan di Barat mendapatkan legitimasi dari Bible, dalam al-Quran perempuan justru dimuliakan. (2) Dalam membangun teologi kesetaraan gender, Riffat Hassan melakukan tiga langkah, yaitu (a) pendekatan normatif-idealis dan historis-empiris, (b) melakukan dekonstruksi pemikiran keagamaan yang (menurutnya) bias gender, dan (c) melakukan rekonstruksi pemikiran keagamaan yang (menurutnya) tidak bias gender. Dalam usaha konstruksi teologi kesetaraan gender ini, Riffat Hassan justru terbukti cendrung melakukan bias gender, padahal dia menuduh para mufassir yang bias gender. Selain itu, ada beberapa implikasi yang ditimbulkan darinya, yaitu adanya penolakan terhadap hadis shahih dan terdapat implikasi syariah yang merubah hukum Islam.(3) Adapun dalam Islam, hubungan antara laki-laki dan perempuan yang benar adalah keserasian gender, bukan kesetaraan gender. Kata Kunci: Kesetaraan Gender, Riffat Hassan","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"163 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KRITIK WACANA TAFSIR ATAS TEOLOGI KESETARAAN GENDER RIFFAT HASSAN\",\"authors\":\"Ikrar Ikrar\",\"doi\":\"10.30984/ajip.v7i1.1983\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: This article discuss about how theology construct worked by Riffat Hassan to realize gender equality and how the implication caused from gender equality and how the relation of women harmony in Islam. Based on the result, it can be concluded that (1) Theology construct of gender equality built by Riffat Hassan, only adopt from feminism theology concept that developed in Western. Even though in western, women have dark history because woman have been despised and treated discriminatory, and while women in Islam are glorified. The coming of Islam has eliminated dumb tradition that harmful for women, but elevate the dignity. If subordination of women in western has gained legitimacy from Bible, in Al – Qur’an women are precisely glorified. (2) In building gender equality theology, Riffat Hassan has made three steps; (a) normative-idealist approach, (b) deconstruct religious thought that he thinks there’s gender bias, (c) reconstruct religious thought that he thinks there’s no gender bias. In attempt this theology construct of gender equality, Riffat Hassan precisely proven tend to do gender bias, although he accuse travelers do gender bias. Beside that, there are some of implications that caused by him; there are rejection of authentic hadith and the implication that could change Islamic law. (3) As for in Islam, the right relation between women and men are the harmony of gender, not gender equality. Keywords: Gender Equality, Riffat HassanAbstrak: Artikel ini membehas tentang bagaimana konstruksi teologi yang dilakukan oleh Riffat Hassan untuk mewujudkan kesetaraan gender dan bagaimana implikasi yang ditimbulkan dari kesetaraan gender serta bagaimana hubungan keserasian perempuan dalam Islam. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) Konstruksi teologi kesetaraan gender yang dibangun Riffat Hassan hanyalah mengadopsi konsep teologi feminisme yang berkembang di Barat. Padahal berbeda dengan perempuan di Barat yang memiliki sejarah yang kelam lantaran perempuan dipandang hina dan diperlakukan secara diskriminatif, dalam Islam perempuan justru dimuliakan. Kedatangan Islam telah mengeliminasi adat-istiadat jahiliyah yang merugikan kaum perempuan serta mengangkat  harkat dan martabat mereka. Kalau subordinasi terhadap perempuan di Barat mendapatkan legitimasi dari Bible, dalam al-Quran perempuan justru dimuliakan. (2) Dalam membangun teologi kesetaraan gender, Riffat Hassan melakukan tiga langkah, yaitu (a) pendekatan normatif-idealis dan historis-empiris, (b) melakukan dekonstruksi pemikiran keagamaan yang (menurutnya) bias gender, dan (c) melakukan rekonstruksi pemikiran keagamaan yang (menurutnya) tidak bias gender. Dalam usaha konstruksi teologi kesetaraan gender ini, Riffat Hassan justru terbukti cendrung melakukan bias gender, padahal dia menuduh para mufassir yang bias gender. Selain itu, ada beberapa implikasi yang ditimbulkan darinya, yaitu adanya penolakan terhadap hadis shahih dan terdapat implikasi syariah yang merubah hukum Islam.(3) Adapun dalam Islam, hubungan antara laki-laki dan perempuan yang benar adalah keserasian gender, bukan kesetaraan gender. Kata Kunci: Kesetaraan Gender, Riffat Hassan\",\"PeriodicalId\":423995,\"journal\":{\"name\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"volume\":\"163 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30984/ajip.v7i1.1983\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/ajip.v7i1.1983","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:本文探讨了里法特·哈桑的神学建构是如何实现性别平等的,性别平等所带来的意蕴是如何产生的,以及伊斯兰教中女性和谐的关系是如何产生的。根据研究结果,可以得出结论:(1)里法特·哈桑所构建的性别平等神学建构,只是借鉴了西方发展起来的女性主义神学概念。即使在西方,女性也有一段黑暗的历史,因为女性被鄙视和歧视,而在伊斯兰教中,女性是光荣的。伊斯兰教的到来消除了对女性有害的哑巴传统,提升了女性的尊严。如果说西方女性的从属地位从《圣经》中获得了正当性,那么在《圣经》中,女性恰恰得到了荣耀。(2)在建立性别平等神学方面,Riffat Hassan已经迈出了三步;(a)规范唯心主义方法,(b)解构他认为存在性别偏见的宗教思想,(c)重构他认为没有性别偏见的宗教思想。在尝试这种性别平等的神学建构中,里法特·哈桑准确地证明了倾向于做性别偏见的人,尽管他指责旅行者做性别偏见。除此之外,还有一些暗示是由他引起的;拒绝真正的圣训和可能改变伊斯兰法律的暗示。(3)在伊斯兰教中,正确的男女关系是性别的和谐,而不是性别的平等。关键词:性别平等,Riffat Hassan摘要:Artikel ini成员bebehas tentang bagaimana konstruksi teologi yang dilakukan oleh Riffat Hassan untuk mewujudkan kesetaran Gender dan bagaimana implikasi yang ditimbulkan dari kesetaran Gender serta bagaimana hubungan keseran asian perempuan dalam Islam。(1)女性主义,女性主义,女性主义,女性主义,女性主义,女性主义。我的意思是,我是说,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Kedatangan Islam telah mengeliminasi adat-istiadat jahiliya yang merugikan kaum perempuan serta mengangkat  harkat dan martabat mereka。《圣经》是《古兰经》,《圣经》是《古兰经》,《圣经》是《古兰经》。(2) Dalam membangan teologi kesetaran gender, Riffat Hassan melakukan tiga langkah, yitu (a) pendekatan normatimal -idealis dan history -empiris, (b) melakukan dekonstruksi pemikiran keagaman yang (menurutnya) bias gender, dan (c) melakukan rekonstruksi pemikiran keagaman yang (menurutnya) tidak bias gender。Dalam usaha konstruksi teologi kesetaraan gender ini, Riffat Hassan just stru terbukti cendrung melakukan bias gender, padahal dia menuduh para mufassir yang bias gender。(3) Adapun dalam Islam, hubungan antara laki-laki dan perempuan yang benar adalah keserasian gender, bukan kesetaraan gender。 Kata Kunci: KesetaraanÂ性别,Riffat Hassan
KRITIK WACANA TAFSIR ATAS TEOLOGI KESETARAAN GENDER RIFFAT HASSAN
Abstract: This article discuss about how theology construct worked by Riffat Hassan to realize gender equality and how the implication caused from gender equality and how the relation of women harmony in Islam. Based on the result, it can be concluded that (1) Theology construct of gender equality built by Riffat Hassan, only adopt from feminism theology concept that developed in Western. Even though in western, women have dark history because woman have been despised and treated discriminatory, and while women in Islam are glorified. The coming of Islam has eliminated dumb tradition that harmful for women, but elevate the dignity. If subordination of women in western has gained legitimacy from Bible, in Al – Qur’an women are precisely glorified. (2) In building gender equality theology, Riffat Hassan has made three steps; (a) normative-idealist approach, (b) deconstruct religious thought that he thinks there’s gender bias, (c) reconstruct religious thought that he thinks there’s no gender bias. In attempt this theology construct of gender equality, Riffat Hassan precisely proven tend to do gender bias, although he accuse travelers do gender bias. Beside that, there are some of implications that caused by him; there are rejection of authentic hadith and the implication that could change Islamic law. (3) As for in Islam, the right relation between women and men are the harmony of gender, not gender equality. Keywords: Gender Equality, Riffat HassanAbstrak: Artikel ini membehas tentang bagaimana konstruksi teologi yang dilakukan oleh Riffat Hassan untuk mewujudkan kesetaraan gender dan bagaimana implikasi yang ditimbulkan dari kesetaraan gender serta bagaimana hubungan keserasian perempuan dalam Islam. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) Konstruksi teologi kesetaraan gender yang dibangun Riffat Hassan hanyalah mengadopsi konsep teologi feminisme yang berkembang di Barat. Padahal berbeda dengan perempuan di Barat yang memiliki sejarah yang kelam lantaran perempuan dipandang hina dan diperlakukan secara diskriminatif, dalam Islam perempuan justru dimuliakan. Kedatangan Islam telah mengeliminasi adat-istiadat jahiliyah yang merugikan kaum perempuan serta mengangkat  harkat dan martabat mereka. Kalau subordinasi terhadap perempuan di Barat mendapatkan legitimasi dari Bible, dalam al-Quran perempuan justru dimuliakan. (2) Dalam membangun teologi kesetaraan gender, Riffat Hassan melakukan tiga langkah, yaitu (a) pendekatan normatif-idealis dan historis-empiris, (b) melakukan dekonstruksi pemikiran keagamaan yang (menurutnya) bias gender, dan (c) melakukan rekonstruksi pemikiran keagamaan yang (menurutnya) tidak bias gender. Dalam usaha konstruksi teologi kesetaraan gender ini, Riffat Hassan justru terbukti cendrung melakukan bias gender, padahal dia menuduh para mufassir yang bias gender. Selain itu, ada beberapa implikasi yang ditimbulkan darinya, yaitu adanya penolakan terhadap hadis shahih dan terdapat implikasi syariah yang merubah hukum Islam.(3) Adapun dalam Islam, hubungan antara laki-laki dan perempuan yang benar adalah keserasian gender, bukan kesetaraan gender. Kata Kunci: Kesetaraan Gender, Riffat Hassan