{"title":"多元化是人物思想的果实","authors":"Nurmala Nasution","doi":"10.47783/literasiologi.v9i2.473","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebagai makhluk sosial harus mampu menjaga keharmonisan masyarakat agar berhasil mempertahankan slogan “Bhineka Tunggal Ika”, apabila hal tersebut ternyata gagal diwujudkan maka besar kemungkinan akan terjadi konflik diantara umat beragama. Salah satu cara menerapkan slogan di atas yakni dengan menanamkan paham plural dalam diri seseorang. Untuk itu masalah pokok dalam tulisan ini adalah bagaimana pemikiran serta penerapan pluralisme agama oleh Kh. Masrur Ahmad sebagai pimpinan pesantren al-Qodir Yogyakarta yang selalu menjalin hubungan baik dengan kelompok umat beragama! Tujuannya adalah untuk mengungkap hasil pemikiran Kh. Masrur dalam mempertahankan hubungan harmonis dalam perbedaan, baik secara teoritis maupun empiris. Konsep yang digunakan dalam pendefinisian adalah bahwa Kh. Masrur merupakan tokoh pluralis yang meliputi tiga kesatuan yaitu doktrin, pemikiran, serta konteks.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pluralisme Sebagai Buah Pemikiran Tokoh\",\"authors\":\"Nurmala Nasution\",\"doi\":\"10.47783/literasiologi.v9i2.473\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sebagai makhluk sosial harus mampu menjaga keharmonisan masyarakat agar berhasil mempertahankan slogan “Bhineka Tunggal Ika”, apabila hal tersebut ternyata gagal diwujudkan maka besar kemungkinan akan terjadi konflik diantara umat beragama. Salah satu cara menerapkan slogan di atas yakni dengan menanamkan paham plural dalam diri seseorang. Untuk itu masalah pokok dalam tulisan ini adalah bagaimana pemikiran serta penerapan pluralisme agama oleh Kh. Masrur Ahmad sebagai pimpinan pesantren al-Qodir Yogyakarta yang selalu menjalin hubungan baik dengan kelompok umat beragama! Tujuannya adalah untuk mengungkap hasil pemikiran Kh. Masrur dalam mempertahankan hubungan harmonis dalam perbedaan, baik secara teoritis maupun empiris. Konsep yang digunakan dalam pendefinisian adalah bahwa Kh. Masrur merupakan tokoh pluralis yang meliputi tiga kesatuan yaitu doktrin, pemikiran, serta konteks.\",\"PeriodicalId\":315099,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Literasiologi\",\"volume\":\"22 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-02-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Literasiologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v9i2.473\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Literasiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v9i2.473","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Sebagai makhluk sosial harus mampu menjaga keharmonisan masyarakat agar berhasil mempertahankan slogan “Bhineka Tunggal Ika”, apabila hal tersebut ternyata gagal diwujudkan maka besar kemungkinan akan terjadi konflik diantara umat beragama. Salah satu cara menerapkan slogan di atas yakni dengan menanamkan paham plural dalam diri seseorang. Untuk itu masalah pokok dalam tulisan ini adalah bagaimana pemikiran serta penerapan pluralisme agama oleh Kh. Masrur Ahmad sebagai pimpinan pesantren al-Qodir Yogyakarta yang selalu menjalin hubungan baik dengan kelompok umat beragama! Tujuannya adalah untuk mengungkap hasil pemikiran Kh. Masrur dalam mempertahankan hubungan harmonis dalam perbedaan, baik secara teoritis maupun empiris. Konsep yang digunakan dalam pendefinisian adalah bahwa Kh. Masrur merupakan tokoh pluralis yang meliputi tiga kesatuan yaitu doktrin, pemikiran, serta konteks.