{"title":"将SAVI应用于Makassar美术老师用Dwimatra的作品进行艺术欣赏教学","authors":"Nurachmy Sahnir","doi":"10.26858/NJAD.V5I2.23790","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan yang ada pada proses mengapresiasi seni, yaitu dari sisi gurunya yang masih terbiasa dengan tradisi lama menggunakan pengajaran apresiasi seni yang berpatokan hanya dengan buku ajar, guru terkesan tidak menguasai materi dengan optimal hanya memakai cara pengajaran yang lebih mudah tanpa mempertimbangkan efektif dan efisiennya dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan didalam kelas oleh guru. Sehingga pengajaran apresiasi seni rupa menjadi pelajaran teori yang tidak menarik karena dianggap seperti pembelajaran yang hanya mencatat atau menulis saja bahkan sesekali diminta untuk menghafal teori yang menjadi keluhan yang dirasakan oleh siswa. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan penerapan SAVI dalam Pengajaran Apresiasi Seni dengan Telaah Karya Dwimatra oleh guru seni rupa di Makassar. Pengumpulan data penelitian secara: 1) Pengamatan lapangan atau Observasi langsung, 2) Wawancara langsung, dan 3) Pendokumentasian terstruktur. Analisis data dengan mengidentifikasi data-data dengan metode deskriptif kualitatif mendeskripsikan hasil penelitian dengan sasaran penelitian yaitu pada metode pengajaran guru dalam proses belajar mengajar apresiasi seni dwimatra didalam kelas seni budaya di Makassar dengan 37 jumlah siswa yang merupakan pengetahuan atau kompetensi siswa berstatus normal. Model pengajaran apresiasi dwimatra yaitu Apresiasi Seni dengan Telaah Karya yang memiliki 4 tahapan proses belajar mengajar yang disusun berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu tahapan pertama menetapkan topik atau tema, tahapan kedua melaksanakan kegiatan Awal belajar dengan persiapan, tahapan ketiga inti pelaksanaan proses belajar mengajar, dan tahapan terakhir yaitu melakukan penilaian atau evaluasi diakhir belajar, setiap proses pengajaran yang dilakukan guru menerapkan SAVI. Keterlaksanaan penerapan SAVI memiliki beberapa faktor penunjang yaitu: 1) Latar pendidikan guru Seni, 2) Metode pengajaran yang digunakan guru, dan 3) Cara guru memotivasi siswa dalam proses belajar.","PeriodicalId":226091,"journal":{"name":"Nuansa Journal of Arts and Design","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Penerapan SAVI dalam Pengajaran Apresiasi Seni dengan Telaah Karya Dwimatra oleh Guru Seni Rupa di Makassar\",\"authors\":\"Nurachmy Sahnir\",\"doi\":\"10.26858/NJAD.V5I2.23790\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Permasalahan yang ada pada proses mengapresiasi seni, yaitu dari sisi gurunya yang masih terbiasa dengan tradisi lama menggunakan pengajaran apresiasi seni yang berpatokan hanya dengan buku ajar, guru terkesan tidak menguasai materi dengan optimal hanya memakai cara pengajaran yang lebih mudah tanpa mempertimbangkan efektif dan efisiennya dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan didalam kelas oleh guru. Sehingga pengajaran apresiasi seni rupa menjadi pelajaran teori yang tidak menarik karena dianggap seperti pembelajaran yang hanya mencatat atau menulis saja bahkan sesekali diminta untuk menghafal teori yang menjadi keluhan yang dirasakan oleh siswa. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan penerapan SAVI dalam Pengajaran Apresiasi Seni dengan Telaah Karya Dwimatra oleh guru seni rupa di Makassar. Pengumpulan data penelitian secara: 1) Pengamatan lapangan atau Observasi langsung, 2) Wawancara langsung, dan 3) Pendokumentasian terstruktur. Analisis data dengan mengidentifikasi data-data dengan metode deskriptif kualitatif mendeskripsikan hasil penelitian dengan sasaran penelitian yaitu pada metode pengajaran guru dalam proses belajar mengajar apresiasi seni dwimatra didalam kelas seni budaya di Makassar dengan 37 jumlah siswa yang merupakan pengetahuan atau kompetensi siswa berstatus normal. Model pengajaran apresiasi dwimatra yaitu Apresiasi Seni dengan Telaah Karya yang memiliki 4 tahapan proses belajar mengajar yang disusun berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu tahapan pertama menetapkan topik atau tema, tahapan kedua melaksanakan kegiatan Awal belajar dengan persiapan, tahapan ketiga inti pelaksanaan proses belajar mengajar, dan tahapan terakhir yaitu melakukan penilaian atau evaluasi diakhir belajar, setiap proses pengajaran yang dilakukan guru menerapkan SAVI. Keterlaksanaan penerapan SAVI memiliki beberapa faktor penunjang yaitu: 1) Latar pendidikan guru Seni, 2) Metode pengajaran yang digunakan guru, dan 3) Cara guru memotivasi siswa dalam proses belajar.\",\"PeriodicalId\":226091,\"journal\":{\"name\":\"Nuansa Journal of Arts and Design\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Nuansa Journal of Arts and Design\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26858/NJAD.V5I2.23790\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nuansa Journal of Arts and Design","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26858/NJAD.V5I2.23790","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penerapan SAVI dalam Pengajaran Apresiasi Seni dengan Telaah Karya Dwimatra oleh Guru Seni Rupa di Makassar
Permasalahan yang ada pada proses mengapresiasi seni, yaitu dari sisi gurunya yang masih terbiasa dengan tradisi lama menggunakan pengajaran apresiasi seni yang berpatokan hanya dengan buku ajar, guru terkesan tidak menguasai materi dengan optimal hanya memakai cara pengajaran yang lebih mudah tanpa mempertimbangkan efektif dan efisiennya dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan didalam kelas oleh guru. Sehingga pengajaran apresiasi seni rupa menjadi pelajaran teori yang tidak menarik karena dianggap seperti pembelajaran yang hanya mencatat atau menulis saja bahkan sesekali diminta untuk menghafal teori yang menjadi keluhan yang dirasakan oleh siswa. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan penerapan SAVI dalam Pengajaran Apresiasi Seni dengan Telaah Karya Dwimatra oleh guru seni rupa di Makassar. Pengumpulan data penelitian secara: 1) Pengamatan lapangan atau Observasi langsung, 2) Wawancara langsung, dan 3) Pendokumentasian terstruktur. Analisis data dengan mengidentifikasi data-data dengan metode deskriptif kualitatif mendeskripsikan hasil penelitian dengan sasaran penelitian yaitu pada metode pengajaran guru dalam proses belajar mengajar apresiasi seni dwimatra didalam kelas seni budaya di Makassar dengan 37 jumlah siswa yang merupakan pengetahuan atau kompetensi siswa berstatus normal. Model pengajaran apresiasi dwimatra yaitu Apresiasi Seni dengan Telaah Karya yang memiliki 4 tahapan proses belajar mengajar yang disusun berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu tahapan pertama menetapkan topik atau tema, tahapan kedua melaksanakan kegiatan Awal belajar dengan persiapan, tahapan ketiga inti pelaksanaan proses belajar mengajar, dan tahapan terakhir yaitu melakukan penilaian atau evaluasi diakhir belajar, setiap proses pengajaran yang dilakukan guru menerapkan SAVI. Keterlaksanaan penerapan SAVI memiliki beberapa faktor penunjang yaitu: 1) Latar pendidikan guru Seni, 2) Metode pengajaran yang digunakan guru, dan 3) Cara guru memotivasi siswa dalam proses belajar.