印度尼西亚乌斯丁·阿坎教廷理事会2014年第14届年度文事案分析了COVID-19疫苗的使用法律

Abdul Hakim, Yazid Imam Bustomi
{"title":"印度尼西亚乌斯丁·阿坎教廷理事会2014年第14届年度文事案分析了COVID-19疫苗的使用法律","authors":"Abdul Hakim, Yazid Imam Bustomi","doi":"10.18592/msr.v3i2.5704","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 hinggasaatinimasihberlangsungdanbelumbisadipastikansampaikapanbencana non alaminiakanberakhir. Akibatpandemi Covid-19 yang melandanegeri tercintainitelahmengubah dan meluluhlantakkan tatanan kehidupan normal manusia, baik dari aspek ekonomi, pendidikan, sosial, budaya maupun agama. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan guna menimalisir penyebaran wabah Covid-19, mulai darikewajibanmemakai masker, social distancing danphysical distancing sampaipemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada segala aktivitas sosial di sejumlah wilayah yang dianggap dalam kondisi berbahaya. Termasuk upaya pemerintah adalah menggencarkan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia. Akan tetapi, program vaksinasi pemerintah ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat khususnya Vaksin Astrazeneca, karena dalam proses pembuatan vaksin tersebut mengandung tripsin yang berasal dari enzim babi. Maka dalam hal ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga yang memeliki otoritas tertinggi bidang fatwa di negara ini sampai mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca.Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka dengan menggunakan sumber data primer yaitu dokumen Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik analisis isi yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami metode istinbath ahkam yang dilakukan oleh MUI dalam mengeluarkan dan memberikan fatwa tersebut.Dalam penetapan hukum pada Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca, MUI memakai pendekatan Maqashidus Syari’ah karena kondisi yang dihadapi masuk dalam kategori kebutuhan mendesak (Hajah Syar’iyyah) dengan tingkatDharuriyah Syar’iyah. Sedangkan metode proses Istinbath Ahkam yang digunakan adalah Maslahah Mursalah. ","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS ISTINBATH AHKAM FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2021 TENTANG HUKUM PENGGUNAAN VAKSIN COVID-19 PRODUK ASTRAZENECA\",\"authors\":\"Abdul Hakim, Yazid Imam Bustomi\",\"doi\":\"10.18592/msr.v3i2.5704\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pandemi Covid-19 hinggasaatinimasihberlangsungdanbelumbisadipastikansampaikapanbencana non alaminiakanberakhir. Akibatpandemi Covid-19 yang melandanegeri tercintainitelahmengubah dan meluluhlantakkan tatanan kehidupan normal manusia, baik dari aspek ekonomi, pendidikan, sosial, budaya maupun agama. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan guna menimalisir penyebaran wabah Covid-19, mulai darikewajibanmemakai masker, social distancing danphysical distancing sampaipemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada segala aktivitas sosial di sejumlah wilayah yang dianggap dalam kondisi berbahaya. Termasuk upaya pemerintah adalah menggencarkan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia. Akan tetapi, program vaksinasi pemerintah ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat khususnya Vaksin Astrazeneca, karena dalam proses pembuatan vaksin tersebut mengandung tripsin yang berasal dari enzim babi. Maka dalam hal ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga yang memeliki otoritas tertinggi bidang fatwa di negara ini sampai mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca.Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka dengan menggunakan sumber data primer yaitu dokumen Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik analisis isi yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami metode istinbath ahkam yang dilakukan oleh MUI dalam mengeluarkan dan memberikan fatwa tersebut.Dalam penetapan hukum pada Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca, MUI memakai pendekatan Maqashidus Syari’ah karena kondisi yang dihadapi masuk dalam kategori kebutuhan mendesak (Hajah Syar’iyyah) dengan tingkatDharuriyah Syar’iyah. Sedangkan metode proses Istinbath Ahkam yang digunakan adalah Maslahah Mursalah. \",\"PeriodicalId\":226467,\"journal\":{\"name\":\"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer\",\"volume\":\"119 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18592/msr.v3i2.5704\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/msr.v3i2.5704","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

Covid-19大流行至今还没有得到确认,直到非自然灾害何时结束。19、受人喜爱的Covid-19大流行改变和破坏了正常的人类生活环境,包括经济、教育、社会、文化和宗教方面。政府已经采取了各种措施来遏制Covid-19疫情的蔓延,从戴面具的义务、社会排斥和身体排斥开始,直到对一些地区的所有社会活动实施大规模的社会限制。包括政府为印尼人民接种疫苗的努力。然而,政府的疫苗计划在社区中引起了争议,特别是Astrazeneca疫苗,因为在生产过程中,它含有来自猪酶的三种酶。因此,在这种情况下,印度尼西亚神职人员委员会(MUI)作为该国最大的法律部,一直持续到2021年发布一项关于Covid-19疫苗使用法律的法令。该研究是一种图书馆类型,使用原始数据来源的原始资料,即2021年的第14号苏文梅疫苗使用法律。在这项研究中,使用的技术是一种内容分析技术,目的是了解和理解梅在发布和给出教令时采用的istinbath ahkam方法。梅于2021年颁布covid而Istinbath Ahkam的惯用方法是maslaha Mursalah。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
ANALISIS ISTINBATH AHKAM FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2021 TENTANG HUKUM PENGGUNAAN VAKSIN COVID-19 PRODUK ASTRAZENECA
Pandemi Covid-19 hinggasaatinimasihberlangsungdanbelumbisadipastikansampaikapanbencana non alaminiakanberakhir. Akibatpandemi Covid-19 yang melandanegeri tercintainitelahmengubah dan meluluhlantakkan tatanan kehidupan normal manusia, baik dari aspek ekonomi, pendidikan, sosial, budaya maupun agama. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan guna menimalisir penyebaran wabah Covid-19, mulai darikewajibanmemakai masker, social distancing danphysical distancing sampaipemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada segala aktivitas sosial di sejumlah wilayah yang dianggap dalam kondisi berbahaya. Termasuk upaya pemerintah adalah menggencarkan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia. Akan tetapi, program vaksinasi pemerintah ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat khususnya Vaksin Astrazeneca, karena dalam proses pembuatan vaksin tersebut mengandung tripsin yang berasal dari enzim babi. Maka dalam hal ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga yang memeliki otoritas tertinggi bidang fatwa di negara ini sampai mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca.Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka dengan menggunakan sumber data primer yaitu dokumen Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik analisis isi yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami metode istinbath ahkam yang dilakukan oleh MUI dalam mengeluarkan dan memberikan fatwa tersebut.Dalam penetapan hukum pada Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca, MUI memakai pendekatan Maqashidus Syari’ah karena kondisi yang dihadapi masuk dalam kategori kebutuhan mendesak (Hajah Syar’iyyah) dengan tingkatDharuriyah Syar’iyah. Sedangkan metode proses Istinbath Ahkam yang digunakan adalah Maslahah Mursalah. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信