选择雅加达DKI地区负责人的神学反应为:一个反思

Arthur Aritonang
{"title":"选择雅加达DKI地区负责人的神学反应为:一个反思","authors":"Arthur Aritonang","doi":"10.51667/PWJSA.V1I2.352","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini merefeksikan kembali peristiwa ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju kembali dalam kontestasi pada Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun yang lalu. Persoalan Pilkada DKI Jakarta ini menjadi semakin sukar bermula ketika Pidato Ahok di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 diedit dan diunggah oleh Buni Yani ke media sosial. Pidato Ahok kemudian mengundang reaksi dari kalangan masyarakat Islam di Indonesia menuntut akan keadilan hukum di Indonesia. Ahok dianggap sebagai penista agama meskipun di kalangan Islam ada yang berpendapat berbeda bahwa ucapan Ahok tidak ada unsur menistakan agama Islam. Isu penistaan agama ini kemudian dipolitisasi oleh pihak lawan Ahok-Djarot baik melalui media sosial, ceramah yang dilakukan di masjid-masjid maupun dengan melakukan mobilisasi massa yang dengan tujuan yang sama yaitu membangun narasi politik untuk tidak memilih Ahok yang adalah orang ‘kafir’ (Kristen) dan juga keturunan etnis Tionghoa yang dianggap non-pribumi. Keberadaan Ahok ini merepresentasikan dari identitas pluralisme di Indonesia. Maka serangan politik identitas ini bertujuan untuk mengalahkan lawan politiknya tetapi secara langsung merupakan gerakan anti pluralisme. Melalui artikel ini penulis hendak menganalisis, memberikan tanggapan teologis dengan mengunakan pendekatan literatur kepustakaan  maupun hasil wawancara. Temuan dari penelitian ini ialah, agar di masa mendatang jalannya pesta demokrasi dapat lebih beradab dan menempatkan agama pada porsi yang tepat yaitu membina karakter dan membangun spritualitas anak bangsa bukan malah sebaliknya masuk ke dalam ruang politik praktis yang nantinya dapat merusak martabat dari agama itu sendiri sekaligus menumpulkan kepekaan hati nurani anak bangsa dalam memilih calon pemimpin politik yang ingin mengabadikan dirinya bagi kepentingan orang banyak. ","PeriodicalId":111589,"journal":{"name":"Pute Waya : Sociology of Religion Journal","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"TANGGAPAN TEOLOGIS TERHADAP PEMILIHAN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA 2017-2022: SEBUAH REFLEKSI\",\"authors\":\"Arthur Aritonang\",\"doi\":\"10.51667/PWJSA.V1I2.352\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini merefeksikan kembali peristiwa ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju kembali dalam kontestasi pada Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun yang lalu. Persoalan Pilkada DKI Jakarta ini menjadi semakin sukar bermula ketika Pidato Ahok di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 diedit dan diunggah oleh Buni Yani ke media sosial. Pidato Ahok kemudian mengundang reaksi dari kalangan masyarakat Islam di Indonesia menuntut akan keadilan hukum di Indonesia. Ahok dianggap sebagai penista agama meskipun di kalangan Islam ada yang berpendapat berbeda bahwa ucapan Ahok tidak ada unsur menistakan agama Islam. Isu penistaan agama ini kemudian dipolitisasi oleh pihak lawan Ahok-Djarot baik melalui media sosial, ceramah yang dilakukan di masjid-masjid maupun dengan melakukan mobilisasi massa yang dengan tujuan yang sama yaitu membangun narasi politik untuk tidak memilih Ahok yang adalah orang ‘kafir’ (Kristen) dan juga keturunan etnis Tionghoa yang dianggap non-pribumi. Keberadaan Ahok ini merepresentasikan dari identitas pluralisme di Indonesia. Maka serangan politik identitas ini bertujuan untuk mengalahkan lawan politiknya tetapi secara langsung merupakan gerakan anti pluralisme. Melalui artikel ini penulis hendak menganalisis, memberikan tanggapan teologis dengan mengunakan pendekatan literatur kepustakaan  maupun hasil wawancara. Temuan dari penelitian ini ialah, agar di masa mendatang jalannya pesta demokrasi dapat lebih beradab dan menempatkan agama pada porsi yang tepat yaitu membina karakter dan membangun spritualitas anak bangsa bukan malah sebaliknya masuk ke dalam ruang politik praktis yang nantinya dapat merusak martabat dari agama itu sendiri sekaligus menumpulkan kepekaan hati nurani anak bangsa dalam memilih calon pemimpin politik yang ingin mengabadikan dirinya bagi kepentingan orang banyak. \",\"PeriodicalId\":111589,\"journal\":{\"name\":\"Pute Waya : Sociology of Religion Journal\",\"volume\":\"114 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Pute Waya : Sociology of Religion Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51667/PWJSA.V1I2.352\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pute Waya : Sociology of Religion Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51667/PWJSA.V1I2.352","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这篇文章重新说明了几年前Basuki Tjahaja moon (Ahok)在雅加达Pilkada DKI举办的比赛中所发生的事情。2016年9月27日,当Ahok在2017年9月27日由Buni Yani在社交媒体上编辑和上传时,雅加达的Pilkada DKI的问题变得更加困难。阿霍克的演讲引起了印尼伊斯兰社区的反应,要求印尼伸张正义。Ahok被认为是一种宗教亵渎,尽管在伊斯兰教中,一些人认为不同的是,Ahok并不构成伊斯兰教。这种宗教诽谤的问题后来被反对阿霍克-德加罗特的人通过社交媒体、在清真寺发表的讲话以及通过动员群众来政治化。这个Ahok的存在代表着印度尼西亚的多元身份。因此,这次身份攻击的目的是击败政治对手,但直接代表一种反多元化运动。通过这篇文章,作者打算使用文学文学的方法和采访的结果来分析神学反应。这项研究的发现是,以便在未来路民主派对更文明和宗教把适当的分量是培养性格和建spritualitas不是相反之子进入实际的政治空间,最终会损害尊严本身同时削弱宗教的敏感性良心在选择候选人的政治领袖之子想延续自己利益的人很多。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
TANGGAPAN TEOLOGIS TERHADAP PEMILIHAN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA 2017-2022: SEBUAH REFLEKSI
Artikel ini merefeksikan kembali peristiwa ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju kembali dalam kontestasi pada Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun yang lalu. Persoalan Pilkada DKI Jakarta ini menjadi semakin sukar bermula ketika Pidato Ahok di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 diedit dan diunggah oleh Buni Yani ke media sosial. Pidato Ahok kemudian mengundang reaksi dari kalangan masyarakat Islam di Indonesia menuntut akan keadilan hukum di Indonesia. Ahok dianggap sebagai penista agama meskipun di kalangan Islam ada yang berpendapat berbeda bahwa ucapan Ahok tidak ada unsur menistakan agama Islam. Isu penistaan agama ini kemudian dipolitisasi oleh pihak lawan Ahok-Djarot baik melalui media sosial, ceramah yang dilakukan di masjid-masjid maupun dengan melakukan mobilisasi massa yang dengan tujuan yang sama yaitu membangun narasi politik untuk tidak memilih Ahok yang adalah orang ‘kafir’ (Kristen) dan juga keturunan etnis Tionghoa yang dianggap non-pribumi. Keberadaan Ahok ini merepresentasikan dari identitas pluralisme di Indonesia. Maka serangan politik identitas ini bertujuan untuk mengalahkan lawan politiknya tetapi secara langsung merupakan gerakan anti pluralisme. Melalui artikel ini penulis hendak menganalisis, memberikan tanggapan teologis dengan mengunakan pendekatan literatur kepustakaan  maupun hasil wawancara. Temuan dari penelitian ini ialah, agar di masa mendatang jalannya pesta demokrasi dapat lebih beradab dan menempatkan agama pada porsi yang tepat yaitu membina karakter dan membangun spritualitas anak bangsa bukan malah sebaliknya masuk ke dalam ruang politik praktis yang nantinya dapat merusak martabat dari agama itu sendiri sekaligus menumpulkan kepekaan hati nurani anak bangsa dalam memilih calon pemimpin politik yang ingin mengabadikan dirinya bagi kepentingan orang banyak. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信