{"title":"食品添加剂研究商业加工鸡肉产品的食品添加剂","authors":"Lalu Danu Prima Arzani, Qabul Dinanta Utama","doi":"10.33830/fsj.v3i1.4999.2023","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi komposisi bahan tambahan pangan yang terdapat pada produk daging ayam olahan komersial berdasarkan regulasi di Indonesia. Sampel yang dinilai berjumlah 47 berbagai produk daging ayam olahan komersial, BTP yang diamati adalah penguat rasa, pengemulsi, pengawet, penstabil, antioksidan, pengatur keasaman, pengembang dan pewarna. BTP yang digunakan dalam produk bakso ayam adalah penguat rasa (42,86%), pengemulsi (4.76%), penstabil (23,81%) dan pengatur keasaman (28,57%) Pada produk sosis ayam adalah penguat rasa (23%), penstabil (23%), antioksidan (17%), pengemulsi (3%), pengawet (15%), pengatur keasaman (12%) dan pewarna (7%). Pada produk siomay ayam adalah pengatur keasaman (40%), penguat rasa (20%), penstabil (20%), pengawet (13%), dan pewarna (7%). Pada produk naget ayam adalah pewarna (26%), penguat rasa (22%), penstabil (18%), antioksidan (11%), pengemulsi (11%) pengawet (7%), pengemban (2%) dan pengatur keasaman (2%). Pada produk daging ayam olahan kategori 08.2.3. adalah penstabil (21.54%), penguat rasa (33.85%), pewarna (18.46%), pengawet (10,77%), antioksidan (7,69%) dan pengembang (7,69%). Penggunaan BTP dan juga jumlah konsumsi produk yang mengandung BTP terutama BTP yang memiliki risiko karsinogenik perlu menjadi perhatian pemerintah untuk diregulasi dan juga para konsumen. Penelitian di masa depan untuk menemukan alternatif yang lebih aman untuk BTP ini sangat dianjurkan.","PeriodicalId":232617,"journal":{"name":"Food Scientia: Journal of Food Science and Technology","volume":"79 12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kajian Komposisi Bahan Tambahan Pangan Pada Produk Daging Ayam Olahan Komersial\",\"authors\":\"Lalu Danu Prima Arzani, Qabul Dinanta Utama\",\"doi\":\"10.33830/fsj.v3i1.4999.2023\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi komposisi bahan tambahan pangan yang terdapat pada produk daging ayam olahan komersial berdasarkan regulasi di Indonesia. Sampel yang dinilai berjumlah 47 berbagai produk daging ayam olahan komersial, BTP yang diamati adalah penguat rasa, pengemulsi, pengawet, penstabil, antioksidan, pengatur keasaman, pengembang dan pewarna. BTP yang digunakan dalam produk bakso ayam adalah penguat rasa (42,86%), pengemulsi (4.76%), penstabil (23,81%) dan pengatur keasaman (28,57%) Pada produk sosis ayam adalah penguat rasa (23%), penstabil (23%), antioksidan (17%), pengemulsi (3%), pengawet (15%), pengatur keasaman (12%) dan pewarna (7%). Pada produk siomay ayam adalah pengatur keasaman (40%), penguat rasa (20%), penstabil (20%), pengawet (13%), dan pewarna (7%). Pada produk naget ayam adalah pewarna (26%), penguat rasa (22%), penstabil (18%), antioksidan (11%), pengemulsi (11%) pengawet (7%), pengemban (2%) dan pengatur keasaman (2%). Pada produk daging ayam olahan kategori 08.2.3. adalah penstabil (21.54%), penguat rasa (33.85%), pewarna (18.46%), pengawet (10,77%), antioksidan (7,69%) dan pengembang (7,69%). Penggunaan BTP dan juga jumlah konsumsi produk yang mengandung BTP terutama BTP yang memiliki risiko karsinogenik perlu menjadi perhatian pemerintah untuk diregulasi dan juga para konsumen. Penelitian di masa depan untuk menemukan alternatif yang lebih aman untuk BTP ini sangat dianjurkan.\",\"PeriodicalId\":232617,\"journal\":{\"name\":\"Food Scientia: Journal of Food Science and Technology\",\"volume\":\"79 12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Food Scientia: Journal of Food Science and Technology\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33830/fsj.v3i1.4999.2023\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Food Scientia: Journal of Food Science and Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33830/fsj.v3i1.4999.2023","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kajian Komposisi Bahan Tambahan Pangan Pada Produk Daging Ayam Olahan Komersial
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi komposisi bahan tambahan pangan yang terdapat pada produk daging ayam olahan komersial berdasarkan regulasi di Indonesia. Sampel yang dinilai berjumlah 47 berbagai produk daging ayam olahan komersial, BTP yang diamati adalah penguat rasa, pengemulsi, pengawet, penstabil, antioksidan, pengatur keasaman, pengembang dan pewarna. BTP yang digunakan dalam produk bakso ayam adalah penguat rasa (42,86%), pengemulsi (4.76%), penstabil (23,81%) dan pengatur keasaman (28,57%) Pada produk sosis ayam adalah penguat rasa (23%), penstabil (23%), antioksidan (17%), pengemulsi (3%), pengawet (15%), pengatur keasaman (12%) dan pewarna (7%). Pada produk siomay ayam adalah pengatur keasaman (40%), penguat rasa (20%), penstabil (20%), pengawet (13%), dan pewarna (7%). Pada produk naget ayam adalah pewarna (26%), penguat rasa (22%), penstabil (18%), antioksidan (11%), pengemulsi (11%) pengawet (7%), pengemban (2%) dan pengatur keasaman (2%). Pada produk daging ayam olahan kategori 08.2.3. adalah penstabil (21.54%), penguat rasa (33.85%), pewarna (18.46%), pengawet (10,77%), antioksidan (7,69%) dan pengembang (7,69%). Penggunaan BTP dan juga jumlah konsumsi produk yang mengandung BTP terutama BTP yang memiliki risiko karsinogenik perlu menjadi perhatian pemerintah untuk diregulasi dan juga para konsumen. Penelitian di masa depan untuk menemukan alternatif yang lebih aman untuk BTP ini sangat dianjurkan.