Amelia Ayu Devasari, Arwinda Diniati Arwinda Diniati, Azizah Isnaini Istiqomah Azizah Isnaini Istiqomah
{"title":"CYBERBULLYING PADA APLIKASI MEDIA SOSIAL TIKTOK","authors":"Amelia Ayu Devasari, Arwinda Diniati Arwinda Diniati, Azizah Isnaini Istiqomah Azizah Isnaini Istiqomah","doi":"10.26877/empati.v9i2.11072","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cyberbullying adalah perilaku negatif yang dilakukan seseorang dengan menilai seseorang secara psikologis dan mental melalui perantara media digital yang terhubung dengan internet. Tindakan ini berupa bullying dengan serangan tidak langsung, penghinaan, menyebarkan fitnah dan diskriminasi terhadap korban. Saat ini, cyberbullying banyak dijumpai di beberapa platform media sosial, salah satunya adalah aplikasi TikTok. Untuk itu menurut penulis perlu diketahui bagaimana perilaku pengguna internet terhadap cyber bullying pada aplikasi TikTok serta apa alasan dan akibat baik bagi pelaku maupun korban. Metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif merupakan metode yang digunakan. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pihak yang terlibat adalah kalangan remaja hingga dewasa. Menurutnya, mereka memiliki hak untuk berargumentasi sesuai dengan pendapatnya di media sosial yang dapat dilihat oleh publik. Ada 2 faktor yang mempengaruhi mereka untuk melakukan tindakan cyberbullying, yang pertama adalah faktor internal seperti: tipe kepribadian, tingkat emosi, dan kondisi psikologis. Yang kedua adalah faktor eksternal seperti: lingkungan, kondisi fisik, budaya, dan teknologi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penggunaan internet secara berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan akan beresiko untuk terlibat dalam cyberbullying. Dengan begitu, perlu membatasi diri dalam mengekspresikan diri di media sosial dan bijak dalam menanggapi postingan orang lain. mereka berhak untuk berpendapat sesuai dengan pendapatnya di media sosial yang dapat dilihat oleh publik. Ada 2 faktor yang mempengaruhi mereka untuk melakukan tindakan cyberbullying, yang pertama adalah faktor internal seperti: tipe kepribadian, tingkat emosi, dan kondisi psikologis. Yang kedua adalah faktor eksternal seperti: lingkungan, kondisi fisik, budaya, dan teknologi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penggunaan internet secara berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan akan beresiko untuk terlibat dalam cyberbullying. Dengan begitu, perlu membatasi diri dalam mengekspresikan diri di media sosial dan bijak dalam menanggapi postingan orang lain. mereka berhak untuk berpendapat sesuai dengan pendapatnya di media sosial yang dapat dilihat oleh publik. Ada 2 faktor yang mempengaruhi mereka untuk melakukan tindakan cyberbullying, yang pertama adalah faktor internal seperti: tipe kepribadian, tingkat emosi, dan kondisi psikologis. Yang kedua adalah faktor eksternal seperti: lingkungan, kondisi fisik, budaya, dan teknologi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penggunaan internet secara berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan akan beresiko untuk terlibat dalam cyberbullying. Dengan begitu, perlu membatasi diri dalam mengekspresikan diri di media sosial dan bijak dalam menanggapi postingan orang lain. tipe kepribadian, tingkat emosi, dan kondisi psikologis. Yang kedua adalah faktor eksternal seperti: lingkungan, kondisi fisik, budaya, dan teknologi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penggunaan internet secara berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan akan beresiko untuk terlibat dalam cyberbullying. Dengan begitu, perlu membatasi diri dalam mengekspresikan diri di media sosial dan bijak dalam menanggapi postingan orang lain. tipe kepribadian, tingkat emosi, dan kondisi psikologis. Yang kedua adalah faktor eksternal seperti: lingkungan, kondisi fisik, budaya, dan teknologi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penggunaan internet secara berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan akan beresiko untuk terlibat dalam cyberbullying. Dengan begitu, perlu membatasi diri dalam mengekspresikan diri di media sosial dan bijak dalam menanggapi postingan orang lain.","PeriodicalId":199458,"journal":{"name":"Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26877/empati.v9i2.11072","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

网络欺凌是一种消极的行为,通过在线数字媒体媒介对某人进行心理和心理评估。这是通过间接攻击、侮辱、诽谤和歧视受害者来进行欺凌。如今,网络欺凌在一些社交媒体平台上随处可见,其中一个平台是TikTok app。为了做到这一点,作者需要知道互联网用户是如何对滴滴虫应用的网络欺凌行为,以及对犯罪者和受害者的原因和结果。定量方法与描述性方法是常用的方法。在数据收集过程中,作者使用观察、预算和记录方法。研究结果表明,参与的一方是青少年至成人的一方。他认为,他们有权在公共媒体上就自己的观点进行辩论。有两个因素影响他们的网络欺凌行为,一个是性格类型、情感水平和心理状况等内在因素。第二个是外部因素,如环境、身体状况、文化和技术。这项研究表明,过度使用互联网是有风险的。因此,有必要限制自己在社交媒体上表达自己,并明智地回应他人的帖子。他们有权在公开的社交媒体上发表自己的意见。有两个因素影响他们的网络欺凌行为,一个是性格类型、情感水平和心理状况等内在因素。第二个是外部因素,如环境、身体状况、文化和技术。这项研究表明,过度使用互联网是有风险的。因此,有必要限制自己在社交媒体上表达自己,并明智地回应他人的帖子。他们有权在公开的社交媒体上发表自己的意见。有两个因素影响他们的网络欺凌行为,一个是性格类型、情感水平和心理状况等内在因素。第二个是外部因素,如环境、身体状况、文化和技术。这项研究表明,过度使用互联网是有风险的。因此,有必要限制自己在社交媒体上表达自己,并明智地回应他人的帖子。性格类型、情感水平和心理状况。第二个是外部因素,如环境、身体状况、文化和技术。这项研究表明,过度使用互联网是有风险的。因此,有必要限制自己在社交媒体上表达自己,并明智地回应他人的帖子。性格类型、情感水平和心理状况。第二个是外部因素,如环境、身体状况、文化和技术。这项研究表明,过度使用互联网是有风险的。因此,有必要限制自己在社交媒体上表达自己,并明智地回应他人的帖子。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
CYBERBULLYING PADA APLIKASI MEDIA SOSIAL TIKTOK
Cyberbullying adalah perilaku negatif yang dilakukan seseorang dengan menilai seseorang secara psikologis dan mental melalui perantara media digital yang terhubung dengan internet. Tindakan ini berupa bullying dengan serangan tidak langsung, penghinaan, menyebarkan fitnah dan diskriminasi terhadap korban. Saat ini, cyberbullying banyak dijumpai di beberapa platform media sosial, salah satunya adalah aplikasi TikTok. Untuk itu menurut penulis perlu diketahui bagaimana perilaku pengguna internet terhadap cyber bullying pada aplikasi TikTok serta apa alasan dan akibat baik bagi pelaku maupun korban. Metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif merupakan metode yang digunakan. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pihak yang terlibat adalah kalangan remaja hingga dewasa. Menurutnya, mereka memiliki hak untuk berargumentasi sesuai dengan pendapatnya di media sosial yang dapat dilihat oleh publik. Ada 2 faktor yang mempengaruhi mereka untuk melakukan tindakan cyberbullying, yang pertama adalah faktor internal seperti: tipe kepribadian, tingkat emosi, dan kondisi psikologis. Yang kedua adalah faktor eksternal seperti: lingkungan, kondisi fisik, budaya, dan teknologi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penggunaan internet secara berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan akan beresiko untuk terlibat dalam cyberbullying. Dengan begitu, perlu membatasi diri dalam mengekspresikan diri di media sosial dan bijak dalam menanggapi postingan orang lain. mereka berhak untuk berpendapat sesuai dengan pendapatnya di media sosial yang dapat dilihat oleh publik. Ada 2 faktor yang mempengaruhi mereka untuk melakukan tindakan cyberbullying, yang pertama adalah faktor internal seperti: tipe kepribadian, tingkat emosi, dan kondisi psikologis. Yang kedua adalah faktor eksternal seperti: lingkungan, kondisi fisik, budaya, dan teknologi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penggunaan internet secara berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan akan beresiko untuk terlibat dalam cyberbullying. Dengan begitu, perlu membatasi diri dalam mengekspresikan diri di media sosial dan bijak dalam menanggapi postingan orang lain. mereka berhak untuk berpendapat sesuai dengan pendapatnya di media sosial yang dapat dilihat oleh publik. Ada 2 faktor yang mempengaruhi mereka untuk melakukan tindakan cyberbullying, yang pertama adalah faktor internal seperti: tipe kepribadian, tingkat emosi, dan kondisi psikologis. Yang kedua adalah faktor eksternal seperti: lingkungan, kondisi fisik, budaya, dan teknologi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penggunaan internet secara berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan akan beresiko untuk terlibat dalam cyberbullying. Dengan begitu, perlu membatasi diri dalam mengekspresikan diri di media sosial dan bijak dalam menanggapi postingan orang lain. tipe kepribadian, tingkat emosi, dan kondisi psikologis. Yang kedua adalah faktor eksternal seperti: lingkungan, kondisi fisik, budaya, dan teknologi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penggunaan internet secara berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan akan beresiko untuk terlibat dalam cyberbullying. Dengan begitu, perlu membatasi diri dalam mengekspresikan diri di media sosial dan bijak dalam menanggapi postingan orang lain. tipe kepribadian, tingkat emosi, dan kondisi psikologis. Yang kedua adalah faktor eksternal seperti: lingkungan, kondisi fisik, budaya, dan teknologi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penggunaan internet secara berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan akan beresiko untuk terlibat dalam cyberbullying. Dengan begitu, perlu membatasi diri dalam mengekspresikan diri di media sosial dan bijak dalam menanggapi postingan orang lain.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信