{"title":"HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN ATTACHMENT AYAH DAN IBU","authors":"R. Proborini","doi":"10.24042/AJP.V2I1.4151","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menjalin persahabatan merupakan kemampuan level tinggi dalam relasi sosial. Dalam persahabatan, individu lebih mendekat, membuka diri, berbagi, memahami adanya perbedaan dan saling menerima. Kemampuan menjalin persahabatan terbentuk dari hubungan antara orang tua – anak. Attachment atau kelekatan antara orang tua-anak menjadi dasar dari pembentukan kepribadian seseorang, termasuk menjalin persahabatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara persahabatan dengan attachment ayah dan attachment ibu. Sebagai variabel bergantung adalah persahabatan, sedangkan variabel bebas yaitu attachment ayah dan attachment ibu. Pengukuran ketiga variabel dengan menggunakan skala Likert. Subyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Lampung. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik incidental sampling. Sebanyak 60 mahasiswa yang menjadi sampel penelitian. Analisa data dilakukan dengan uji deskriptif dan uji inferensial yaitu regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa Fakultas Psikologi UM Lampung memiliki kemampuan menjalin persahabatan yang baik, attachment dengan ibu dan ayah yang nyaman. Attachment dengan ibu lebih tinggi dibandingkan dengan ayah. Ibu sebagai figur kelekatan yang utama, memilki hubungan yang lebih erat dan nyaman bersama subyek dibandingkan hubungan ayah dengan subyek.Pengujian ketiga hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persahabatan dengan attachment ibu, persahabatan dengan attachment ayah serta persahabatan dengan attachment ayah dan ibu secara bersama-sama.","PeriodicalId":142900,"journal":{"name":"ANFUSINA: Journal of Psychology","volume":"75 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ANFUSINA: Journal of Psychology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24042/AJP.V2I1.4151","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN ATTACHMENT AYAH DAN IBU
Menjalin persahabatan merupakan kemampuan level tinggi dalam relasi sosial. Dalam persahabatan, individu lebih mendekat, membuka diri, berbagi, memahami adanya perbedaan dan saling menerima. Kemampuan menjalin persahabatan terbentuk dari hubungan antara orang tua – anak. Attachment atau kelekatan antara orang tua-anak menjadi dasar dari pembentukan kepribadian seseorang, termasuk menjalin persahabatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara persahabatan dengan attachment ayah dan attachment ibu. Sebagai variabel bergantung adalah persahabatan, sedangkan variabel bebas yaitu attachment ayah dan attachment ibu. Pengukuran ketiga variabel dengan menggunakan skala Likert. Subyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Lampung. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik incidental sampling. Sebanyak 60 mahasiswa yang menjadi sampel penelitian. Analisa data dilakukan dengan uji deskriptif dan uji inferensial yaitu regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa Fakultas Psikologi UM Lampung memiliki kemampuan menjalin persahabatan yang baik, attachment dengan ibu dan ayah yang nyaman. Attachment dengan ibu lebih tinggi dibandingkan dengan ayah. Ibu sebagai figur kelekatan yang utama, memilki hubungan yang lebih erat dan nyaman bersama subyek dibandingkan hubungan ayah dengan subyek.Pengujian ketiga hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persahabatan dengan attachment ibu, persahabatan dengan attachment ayah serta persahabatan dengan attachment ayah dan ibu secara bersama-sama.