{"title":"Communication Strategy of Makassar City’s Government on Makassar Tidak Rantasa Sosialization Program (Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Makassar dalam Sosialisasi Program Makassar Tidak Rantasa)","authors":"Emilsyah Nur","doi":"10.30818/jpkm.2018.2030110","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Socialization this communication aims to determine program implementation Makassar Tak Rantasa (MTR), the government's communication strategy Makassar city in its promotion and use SWOT analysis to formulate strategies on the role of the government of Makassar on this program. This study uses survey techniques with a qualitative approach. The interviews showed that the program MTR (Makassar Tak Rantasa) implemented by the Government of Makassar using brochures and print media fully implemented properly because of the participation of the community weeks to dispose of waste in place. Participation, mobile system, and mutual aid in the MTR program is still weak in terms of: lack of synergy between the Government of Makassar (Department of Sanitation) with the RW and RT in disseminating this MTR program. For that we give recommendations to the Government of Makassar to increasing socialization of the program to the rest people's MTR to the grassroots level as well as synchronization between the stakeholders associated with the program.Sosialisasi komunikasi ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program Makassar Tidak Rantasa (MTR), strategi komunikasi yang dilakukan Pemerintah Kota Makassar dalam menyosialisasikan program tersebut dan penggunaan analisis SWOT dalam membuat formulasi tentang peran strategi yang dilaksanakan Pemerintah Kota Makassar terhadap program ini. Penelitian ini menggunakan teknik survey dengan pendekatan kualitatif. Hasil interview menunjukkan bahwa program MTR (Makassar Tidak Rantasa) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Makassar dengan menggunakan brosur dan media cetak sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik karena adanya partisipasi dari masyarakat utuk membuang sampah pada tempatnya. Peran serta, mobilasasi, dan gotong royong dalam program MTR ini masih lemah dalam hal: kurang sinerginya antara Pemerintah Kota Makassar (Dinas Kebersihan) dengan pihak RW (Rukun Warga) dan RT (Rukun Tetangga) dalam menyosialisasikan program MTR ini. Untuk itu kami merekomendasikan kepada Pemerintah Kota Makassar agar meningkatkan sosialisasi program MTR ini kepada seluruh masayarakat dari level terbawah sampai level tertinggi serta sinkronisasi antar stakeholder yang terkait dengan program ini.","PeriodicalId":176170,"journal":{"name":"Journal Pekommas","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Pekommas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30818/jpkm.2018.2030110","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
社会化这一传播旨在确定计划实施望加锡Tak Rantasa (MTR),政府的传播策略望加锡市在其推广和使用SWOT分析制定战略对望加锡政府在这一计划中的作用。本研究采用定性方法的调查技术。访谈显示,港铁(Makassar Tak Rantasa)计划由望加锡政府实施,使用小册子和印刷媒体,由于参与社区的废物处理周到位。由于望加锡政府(卫生部)与RW和RT在传播MTR计划方面缺乏协同作用,MTR计划的参与、移动系统和互助仍然薄弱。为此,我们向望加锡政府提出建议,以增加该计划的社会化程度,使其他人民的地铁进入基层,并使与该计划相关的利益相关者之间保持同步。社会主义共同体实施计划望加锡发展计划(MTR),战略共同体yang dilakukan Pemerintah Kota望加锡发展计划,战略共同体yang dilaksanakan menyosialisaskan计划,战略共同体成员制定了战略共同体yang dilaksanakan战略共同体Pemerintah Kota望加锡发展计划。Penelitian ini mongunakan技术调查,登甘pendekatan质量。哈西尔的采访是《望加锡日报》(MTR),《望加锡日报》(MTR),《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》,《望加锡日报》。Peran serta, mobilasasi, dan gotong royong dalam节目MTR ini masih lemah dalam hal: kurang sinerginya antara Pemerintah Kota望加锡(Dinas Kebersihan) dengan pihak RW (Rukun Warga) dan RT (Rukun Tetangga) dalam menyosialisasikan节目MTR ini。Untuk itu kami merekomendasikan kepada Pemerintah Kota望加锡agar meningkatkan sosialisasi计划MTR i kepada seluruh masayarakat dari水平terbawah sampai水平tertinggi serta sinkronisasi antar利益相关者yang terkait dengan计划i。
Communication Strategy of Makassar City’s Government on Makassar Tidak Rantasa Sosialization Program (Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Makassar dalam Sosialisasi Program Makassar Tidak Rantasa)
Socialization this communication aims to determine program implementation Makassar Tak Rantasa (MTR), the government's communication strategy Makassar city in its promotion and use SWOT analysis to formulate strategies on the role of the government of Makassar on this program. This study uses survey techniques with a qualitative approach. The interviews showed that the program MTR (Makassar Tak Rantasa) implemented by the Government of Makassar using brochures and print media fully implemented properly because of the participation of the community weeks to dispose of waste in place. Participation, mobile system, and mutual aid in the MTR program is still weak in terms of: lack of synergy between the Government of Makassar (Department of Sanitation) with the RW and RT in disseminating this MTR program. For that we give recommendations to the Government of Makassar to increasing socialization of the program to the rest people's MTR to the grassroots level as well as synchronization between the stakeholders associated with the program.Sosialisasi komunikasi ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program Makassar Tidak Rantasa (MTR), strategi komunikasi yang dilakukan Pemerintah Kota Makassar dalam menyosialisasikan program tersebut dan penggunaan analisis SWOT dalam membuat formulasi tentang peran strategi yang dilaksanakan Pemerintah Kota Makassar terhadap program ini. Penelitian ini menggunakan teknik survey dengan pendekatan kualitatif. Hasil interview menunjukkan bahwa program MTR (Makassar Tidak Rantasa) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Makassar dengan menggunakan brosur dan media cetak sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik karena adanya partisipasi dari masyarakat utuk membuang sampah pada tempatnya. Peran serta, mobilasasi, dan gotong royong dalam program MTR ini masih lemah dalam hal: kurang sinerginya antara Pemerintah Kota Makassar (Dinas Kebersihan) dengan pihak RW (Rukun Warga) dan RT (Rukun Tetangga) dalam menyosialisasikan program MTR ini. Untuk itu kami merekomendasikan kepada Pemerintah Kota Makassar agar meningkatkan sosialisasi program MTR ini kepada seluruh masayarakat dari level terbawah sampai level tertinggi serta sinkronisasi antar stakeholder yang terkait dengan program ini.