{"title":"社交媒体上伊斯兰的温和;Youtube上的宗教理解分析研究","authors":"Maulana Achmad, Roudlotul Jannah","doi":"10.24014/an-nida.v46i2.20845","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemaknaan terhadap konsep moderasi Islam dalam Q.S al-Baqarah [2]: 143 terus menjadi pembahasan yang hangat dalam berbagai golongan masyarakat Indonesia. Pembahasan konsep moderasi Islam saat ini juga disebarluaskan oleh agamawan dalam media sosial, salah satunya pada media Youtube. M. Quraish Shihab, Buya Yahya, dan Habib Husain Ja’far al-Hadar yang ikut serta dalam memberikan pemahaman konsep moderasi Islam dalam media Youtube. Maka, pertanyaan yang ingin dijawab dalam kajian ini adalah: bagaimana pemahaman agamawan (M. Quraish Shihab, Buya Yahya, dan Habib Husain Ja’far al-Hadar) terhadap konsep moderasi Islam pada konteks saat ini?. Dalam menjawab pertanyaan ini pendekatan yang digunakan adalah teori fungsi interpretasi Jorge J.E. Gracia, dengan melakukan tiga tahap analisis yaitu, analisis fungsi historis, fungsi makna, dan fungsi implikasi. Hasilnya, pemahaman konsep moderasi Islam para agamawan disandarkan pada makna wasathiyah dalam Q.S al-Baqarah [2]: 143. Pemaknaan wasathiyah mengalami perkembangan dari makna awal yaitu adil, tengah dan menyeimbangkan, menjadi konsep moderasi Islam yang didalamnya tidak menghilangkan makna awal. Implikasi fungsi makna moderasi Islam adalah bagaimana mewujudkan konsep moderasi Islam pada konteks saat ini dengan tujuan menerapkan prinsip agama Islam yang damai dan toleran.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"4007 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Moderasi Islam dalam Media Sosial; Studi Analisis Terhadap Pemahaman Agamawan di Youtube\",\"authors\":\"Maulana Achmad, Roudlotul Jannah\",\"doi\":\"10.24014/an-nida.v46i2.20845\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pemaknaan terhadap konsep moderasi Islam dalam Q.S al-Baqarah [2]: 143 terus menjadi pembahasan yang hangat dalam berbagai golongan masyarakat Indonesia. Pembahasan konsep moderasi Islam saat ini juga disebarluaskan oleh agamawan dalam media sosial, salah satunya pada media Youtube. M. Quraish Shihab, Buya Yahya, dan Habib Husain Ja’far al-Hadar yang ikut serta dalam memberikan pemahaman konsep moderasi Islam dalam media Youtube. Maka, pertanyaan yang ingin dijawab dalam kajian ini adalah: bagaimana pemahaman agamawan (M. Quraish Shihab, Buya Yahya, dan Habib Husain Ja’far al-Hadar) terhadap konsep moderasi Islam pada konteks saat ini?. Dalam menjawab pertanyaan ini pendekatan yang digunakan adalah teori fungsi interpretasi Jorge J.E. Gracia, dengan melakukan tiga tahap analisis yaitu, analisis fungsi historis, fungsi makna, dan fungsi implikasi. Hasilnya, pemahaman konsep moderasi Islam para agamawan disandarkan pada makna wasathiyah dalam Q.S al-Baqarah [2]: 143. Pemaknaan wasathiyah mengalami perkembangan dari makna awal yaitu adil, tengah dan menyeimbangkan, menjadi konsep moderasi Islam yang didalamnya tidak menghilangkan makna awal. Implikasi fungsi makna moderasi Islam adalah bagaimana mewujudkan konsep moderasi Islam pada konteks saat ini dengan tujuan menerapkan prinsip agama Islam yang damai dan toleran.\",\"PeriodicalId\":137889,\"journal\":{\"name\":\"An-Nida'\",\"volume\":\"4007 4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"An-Nida'\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24014/an-nida.v46i2.20845\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"An-Nida'","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24014/an-nida.v46i2.20845","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
在q.s al- baqara[2]: 143是印度尼西亚不同阶层的热烈讨论。今天,伊斯兰教温和概念的讨论也在社交媒体上进行,其中一个是Youtube媒体。在Youtube媒体上分享伊斯兰温和力概念。因此,本研究想要回答的问题是:宗教理解(M. Quraish Shihab, Buya Yahya和Habib Husain Ja - far al-Hadar)在当前的背景下对伊斯兰温和概念有什么看法?在回答这个问题时,豪尔赫·J·格拉西亚(Jorge J.E. Gracia)进行了三阶段的分析,分析历史功能、意义功能和含义功能。因此,对伊斯兰教温和概念的理解在Q.S . baqara[2] 143中具有重要意义。wasathiyah的重新命名经历了其最初的公平、中间和平衡意义的发展,转变为伊斯兰温和的概念,并没有消除其早期意义。温和意义的含义是,如何在当前的语境中实现伊斯兰温和派的概念,以应用伊斯兰教的和平与宽容原则。
Moderasi Islam dalam Media Sosial; Studi Analisis Terhadap Pemahaman Agamawan di Youtube
Pemaknaan terhadap konsep moderasi Islam dalam Q.S al-Baqarah [2]: 143 terus menjadi pembahasan yang hangat dalam berbagai golongan masyarakat Indonesia. Pembahasan konsep moderasi Islam saat ini juga disebarluaskan oleh agamawan dalam media sosial, salah satunya pada media Youtube. M. Quraish Shihab, Buya Yahya, dan Habib Husain Ja’far al-Hadar yang ikut serta dalam memberikan pemahaman konsep moderasi Islam dalam media Youtube. Maka, pertanyaan yang ingin dijawab dalam kajian ini adalah: bagaimana pemahaman agamawan (M. Quraish Shihab, Buya Yahya, dan Habib Husain Ja’far al-Hadar) terhadap konsep moderasi Islam pada konteks saat ini?. Dalam menjawab pertanyaan ini pendekatan yang digunakan adalah teori fungsi interpretasi Jorge J.E. Gracia, dengan melakukan tiga tahap analisis yaitu, analisis fungsi historis, fungsi makna, dan fungsi implikasi. Hasilnya, pemahaman konsep moderasi Islam para agamawan disandarkan pada makna wasathiyah dalam Q.S al-Baqarah [2]: 143. Pemaknaan wasathiyah mengalami perkembangan dari makna awal yaitu adil, tengah dan menyeimbangkan, menjadi konsep moderasi Islam yang didalamnya tidak menghilangkan makna awal. Implikasi fungsi makna moderasi Islam adalah bagaimana mewujudkan konsep moderasi Islam pada konteks saat ini dengan tujuan menerapkan prinsip agama Islam yang damai dan toleran.