Mutierly Sulastri, Tiwa Cindy Claudia, Wulan Chorry Safira
{"title":"优化法医数字方法,试图从比特币形式的腐败中收回国家资产","authors":"Mutierly Sulastri, Tiwa Cindy Claudia, Wulan Chorry Safira","doi":"10.56895/plr.v11i1.1263","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pesatnya perkembangan teknologi membawa dampak positif seperti ditemukannya mata uang virtual (cryptocurrency), salah satunya yaitu Bitcoin. Sistem Bitcoin yang memiliki jaminan kerahasiaan dan perlindungan ternyata menghadirkan dampak negatif seperti penyalahgunaan fasilitas jaminan untuk melakukan pencucian aset hasil tindak pidana korupsi. Hal tersebut mengakibatkan para penegak hukum mengalami kesulitan dalam upaya pemulihan asset negara (asset recovery). Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai cara pencegahan dan penanganan permasalahan tersebut melalui optimalisasi digital forensik. Dalam tulisan ini akan dibahas pula mengenai kasus korupsi PT. Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PT. ASABRI) dimana beberapa tersangka diduga telah melakukan pengelolaan dana asuransi untuk dikorupsi kemudian disalurkan ke dalam bentuk Bitcoin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif dan teknik pengumpulan data berupa Penelitian Kepustakaan dan Penelitian Virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi digital forensik dapat dilakukan melalui 3 aspek yaitu penguatan regulasi, peningkatan skill akuntan forensik dalam dunia digital, serta penguatan kerjasama antar lembaga seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan.","PeriodicalId":315263,"journal":{"name":"Padjadjaran Law Review","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Optimalisasi Metode Digital Forensik Sebagai Upaya Pengembalian Aset Negara Hasil Tindak Pidana Korupsi Dalam Bentuk Bitcoin\",\"authors\":\"Mutierly Sulastri, Tiwa Cindy Claudia, Wulan Chorry Safira\",\"doi\":\"10.56895/plr.v11i1.1263\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pesatnya perkembangan teknologi membawa dampak positif seperti ditemukannya mata uang virtual (cryptocurrency), salah satunya yaitu Bitcoin. Sistem Bitcoin yang memiliki jaminan kerahasiaan dan perlindungan ternyata menghadirkan dampak negatif seperti penyalahgunaan fasilitas jaminan untuk melakukan pencucian aset hasil tindak pidana korupsi. Hal tersebut mengakibatkan para penegak hukum mengalami kesulitan dalam upaya pemulihan asset negara (asset recovery). Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai cara pencegahan dan penanganan permasalahan tersebut melalui optimalisasi digital forensik. Dalam tulisan ini akan dibahas pula mengenai kasus korupsi PT. Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PT. ASABRI) dimana beberapa tersangka diduga telah melakukan pengelolaan dana asuransi untuk dikorupsi kemudian disalurkan ke dalam bentuk Bitcoin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif dan teknik pengumpulan data berupa Penelitian Kepustakaan dan Penelitian Virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi digital forensik dapat dilakukan melalui 3 aspek yaitu penguatan regulasi, peningkatan skill akuntan forensik dalam dunia digital, serta penguatan kerjasama antar lembaga seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan.\",\"PeriodicalId\":315263,\"journal\":{\"name\":\"Padjadjaran Law Review\",\"volume\":\"64 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Padjadjaran Law Review\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56895/plr.v11i1.1263\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Padjadjaran Law Review","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56895/plr.v11i1.1263","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Optimalisasi Metode Digital Forensik Sebagai Upaya Pengembalian Aset Negara Hasil Tindak Pidana Korupsi Dalam Bentuk Bitcoin
Pesatnya perkembangan teknologi membawa dampak positif seperti ditemukannya mata uang virtual (cryptocurrency), salah satunya yaitu Bitcoin. Sistem Bitcoin yang memiliki jaminan kerahasiaan dan perlindungan ternyata menghadirkan dampak negatif seperti penyalahgunaan fasilitas jaminan untuk melakukan pencucian aset hasil tindak pidana korupsi. Hal tersebut mengakibatkan para penegak hukum mengalami kesulitan dalam upaya pemulihan asset negara (asset recovery). Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai cara pencegahan dan penanganan permasalahan tersebut melalui optimalisasi digital forensik. Dalam tulisan ini akan dibahas pula mengenai kasus korupsi PT. Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PT. ASABRI) dimana beberapa tersangka diduga telah melakukan pengelolaan dana asuransi untuk dikorupsi kemudian disalurkan ke dalam bentuk Bitcoin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif dan teknik pengumpulan data berupa Penelitian Kepustakaan dan Penelitian Virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi digital forensik dapat dilakukan melalui 3 aspek yaitu penguatan regulasi, peningkatan skill akuntan forensik dalam dunia digital, serta penguatan kerjasama antar lembaga seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan.