Devi Novi Yanti, Nurhikmah Nurhikmah, Taufik Hidayat
{"title":"对传统孤儿院的层级训练","authors":"Devi Novi Yanti, Nurhikmah Nurhikmah, Taufik Hidayat","doi":"10.26858/JPTP.V5I2.9676","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kulit pisang merupakan limbah pertanian yang cukup mudah ditemukan dikota Makassar. Hal ini disebabkan karena kota Makassar cukup terkenal dengan produk olahan pisang seperti pisang epe, pisang ijo, pallu butung, hingga sanggara balanda. Disepanjang jalan Mannuruki terdapat penjual gorengan pisang dan produk olahan pisang lainnya yang menimbukan kulit pisang tidak termanfaatkan sehingga menjadi limbah. Bertambahnya industri rumah tangga yang menghasilkan produk olahan pisang menyebabkan jumlah kulit pisang semakin banyak. Oleh karna itu, diperlukan upaya untuk meminimalisir limbah kulit pisang dengan cara memanfaatkannya menjadi sebuah produk yang bernilai sehingga muncullah inovasi dengan mengolah kulit pisang menjadi “Kerupuk Pa’KuPas” (Pangsit kulit pisang). Sehubungan dengan uraian berikut, dijalan Mannuruki terdapat sebuah panti asuhan yang masyarakatnya memiliki perilaku kurang produktif karena kebanyakan remaja panti seusai pulang sekolah tidak memiliki kegiatan, begitupun dengan para pembina panti yang telah menyelesaikan tugasnya memiliki waktu luang yang banyak, sehingga waktu istirahat masyarakat panti asuhan lebih panjang dan tidak produktif. Oleh karena itu, kami akan melaksanakan pelatihan pengolahan “Kerupuk Pa’KuPas” (Pangsit kulit pisang) pada masyarakat panti asuhan Setia Karya guna memberi bekal keterampilan sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang kerja baik usaha mandiri maupun membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pelatihan Pengolahan “Kerupuk PA’KUPAS” pada Masyarakat Panti Asuhan Setia Karya\",\"authors\":\"Devi Novi Yanti, Nurhikmah Nurhikmah, Taufik Hidayat\",\"doi\":\"10.26858/JPTP.V5I2.9676\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kulit pisang merupakan limbah pertanian yang cukup mudah ditemukan dikota Makassar. Hal ini disebabkan karena kota Makassar cukup terkenal dengan produk olahan pisang seperti pisang epe, pisang ijo, pallu butung, hingga sanggara balanda. Disepanjang jalan Mannuruki terdapat penjual gorengan pisang dan produk olahan pisang lainnya yang menimbukan kulit pisang tidak termanfaatkan sehingga menjadi limbah. Bertambahnya industri rumah tangga yang menghasilkan produk olahan pisang menyebabkan jumlah kulit pisang semakin banyak. Oleh karna itu, diperlukan upaya untuk meminimalisir limbah kulit pisang dengan cara memanfaatkannya menjadi sebuah produk yang bernilai sehingga muncullah inovasi dengan mengolah kulit pisang menjadi “Kerupuk Pa’KuPas” (Pangsit kulit pisang). Sehubungan dengan uraian berikut, dijalan Mannuruki terdapat sebuah panti asuhan yang masyarakatnya memiliki perilaku kurang produktif karena kebanyakan remaja panti seusai pulang sekolah tidak memiliki kegiatan, begitupun dengan para pembina panti yang telah menyelesaikan tugasnya memiliki waktu luang yang banyak, sehingga waktu istirahat masyarakat panti asuhan lebih panjang dan tidak produktif. Oleh karena itu, kami akan melaksanakan pelatihan pengolahan “Kerupuk Pa’KuPas” (Pangsit kulit pisang) pada masyarakat panti asuhan Setia Karya guna memberi bekal keterampilan sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang kerja baik usaha mandiri maupun membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.\",\"PeriodicalId\":416159,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian\",\"volume\":\"14 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26858/JPTP.V5I2.9676\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V5I2.9676","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pelatihan Pengolahan “Kerupuk PA’KUPAS” pada Masyarakat Panti Asuhan Setia Karya
Kulit pisang merupakan limbah pertanian yang cukup mudah ditemukan dikota Makassar. Hal ini disebabkan karena kota Makassar cukup terkenal dengan produk olahan pisang seperti pisang epe, pisang ijo, pallu butung, hingga sanggara balanda. Disepanjang jalan Mannuruki terdapat penjual gorengan pisang dan produk olahan pisang lainnya yang menimbukan kulit pisang tidak termanfaatkan sehingga menjadi limbah. Bertambahnya industri rumah tangga yang menghasilkan produk olahan pisang menyebabkan jumlah kulit pisang semakin banyak. Oleh karna itu, diperlukan upaya untuk meminimalisir limbah kulit pisang dengan cara memanfaatkannya menjadi sebuah produk yang bernilai sehingga muncullah inovasi dengan mengolah kulit pisang menjadi “Kerupuk Pa’KuPas” (Pangsit kulit pisang). Sehubungan dengan uraian berikut, dijalan Mannuruki terdapat sebuah panti asuhan yang masyarakatnya memiliki perilaku kurang produktif karena kebanyakan remaja panti seusai pulang sekolah tidak memiliki kegiatan, begitupun dengan para pembina panti yang telah menyelesaikan tugasnya memiliki waktu luang yang banyak, sehingga waktu istirahat masyarakat panti asuhan lebih panjang dan tidak produktif. Oleh karena itu, kami akan melaksanakan pelatihan pengolahan “Kerupuk Pa’KuPas” (Pangsit kulit pisang) pada masyarakat panti asuhan Setia Karya guna memberi bekal keterampilan sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang kerja baik usaha mandiri maupun membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.