{"title":"Penggunaan Biochar dan Trichokompos untuk Pertumbuhan dan Hasil Padi pada Tanah Sulfat Masam","authors":"Agusalim Masulili, Rini Suryani, Sutikarini Sutikarini","doi":"10.24198/jt.vol16n2.9","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan produktivitas padi pada tanah sulfat masam di Kalimantan Barat dengan penambahan bahan pembenah tanah yaitu biochar dan trichokompos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran biochar dan trichokompos terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi di tanah sulfat masam Sungai Kakap, Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dimulai dari bulan April sampai bulan Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan perlakuan pembenah tanah (kode b) yaitu campuran biochar batok kelapa dan trichokompos perbandingan 1:1. Perlakuan terdiri dari 5 taraf yang diulang sebanyak 5 kali, sehingga diperoleh 25 petak percobaan. Adapun taraf perlakuan dalam penelitian ini yaitu b0 sebagai kontrol (tanpa campuran biochar dan trichokompos), b1 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 1 kg/bedengan, b2 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 2 kg/bedengan, b3 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 3 kg/bedengan, b4 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 4 kg/bedengan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan campuran biochar dan trichokompos sebagai pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi (Oryza sativa L.) di tanah sulfat masam memberikan pengaruh yang tidak nyata pada semua variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah malai, berat gabah dan volume akar. Campuran biochar dan trichokompos sebanyak 1 kg/bedengan menghasilkan pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain. ","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknotan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jt.vol16n2.9","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penggunaan Biochar dan Trichokompos untuk Pertumbuhan dan Hasil Padi pada Tanah Sulfat Masam
Peningkatan produktivitas padi pada tanah sulfat masam di Kalimantan Barat dengan penambahan bahan pembenah tanah yaitu biochar dan trichokompos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran biochar dan trichokompos terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi di tanah sulfat masam Sungai Kakap, Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dimulai dari bulan April sampai bulan Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan perlakuan pembenah tanah (kode b) yaitu campuran biochar batok kelapa dan trichokompos perbandingan 1:1. Perlakuan terdiri dari 5 taraf yang diulang sebanyak 5 kali, sehingga diperoleh 25 petak percobaan. Adapun taraf perlakuan dalam penelitian ini yaitu b0 sebagai kontrol (tanpa campuran biochar dan trichokompos), b1 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 1 kg/bedengan, b2 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 2 kg/bedengan, b3 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 3 kg/bedengan, b4 berisi campuran biochar dan trichokompos sebanyak 4 kg/bedengan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan campuran biochar dan trichokompos sebagai pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi (Oryza sativa L.) di tanah sulfat masam memberikan pengaruh yang tidak nyata pada semua variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah malai, berat gabah dan volume akar. Campuran biochar dan trichokompos sebanyak 1 kg/bedengan menghasilkan pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain.