{"title":"历史教师对巴兰加博物馆存在的看法与高中历史研究有关","authors":"Sumiatie Sumiatie, Yudi Susanto","doi":"10.33084/tunas.v6i2.2527","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Museum Balanga memiliki fungsi sebagai pengembangan pendidikan suku Dayak di Kalimantan Tengah, termasuk koleksi dan dokumentasi benda budaya (artefak) dan sumber daya alam, perolehan dan konversi benda budaya untuk dipamerkan, serta penyajian budaya. objek sehingga dapat ditampilkan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Persepsi Guru Sejarah tentang Keberadaan Museum Balanga Berkaitan dengan Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Persepsi Guru Sejarah tentang Keberadaan Museum Balanga Berkaitan dengan Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana gejala dalam penelitian ini tidak bersifat sebab-akibat (kausal), tetapi lebih bersifat reciprocal (saling mempengaruhi), sehingga penelitian ini tidak mencari pengaruh antar variable, melalui pengujian hipotesis, tetapi ingin merekonstruksikan gejala dalam satu model hubungan reciprocal. Dalam reciprocal tidak diketahui hubungan sebab dan akibat, karena semuanya berinteraksi. Penelitian ini tidak menguji hipotesis, tetapi menemukan hipotesis.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 metode yaitu, (1) observasi, (2) wawancara, (3) studi dokumen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pembelajaran materi sejarah menggunakan museum Balanga telah diterapkan di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Siswa SMA Negeri 4 Palangka Raya menjadi lebih termotivasi dalam belajar karena cara belajarnya sambil berwisata sejarah sehingga tidak membosankan. Kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap pembelajaran siswa SMA Negeri 4 Palangka Raya pada obyek pembelajaran dengan menggunakan museum Balanga terhadap perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah itu sendiri.","PeriodicalId":289021,"journal":{"name":"Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar","volume":"958 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Persepsi Guru Sejarah Terhadap Keberadaan Museum Balanga Berkaitan Dengan Pembelajaran Sejarah Di Sma Negeri 4 Palangka Raya\",\"authors\":\"Sumiatie Sumiatie, Yudi Susanto\",\"doi\":\"10.33084/tunas.v6i2.2527\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Museum Balanga memiliki fungsi sebagai pengembangan pendidikan suku Dayak di Kalimantan Tengah, termasuk koleksi dan dokumentasi benda budaya (artefak) dan sumber daya alam, perolehan dan konversi benda budaya untuk dipamerkan, serta penyajian budaya. objek sehingga dapat ditampilkan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Persepsi Guru Sejarah tentang Keberadaan Museum Balanga Berkaitan dengan Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Persepsi Guru Sejarah tentang Keberadaan Museum Balanga Berkaitan dengan Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana gejala dalam penelitian ini tidak bersifat sebab-akibat (kausal), tetapi lebih bersifat reciprocal (saling mempengaruhi), sehingga penelitian ini tidak mencari pengaruh antar variable, melalui pengujian hipotesis, tetapi ingin merekonstruksikan gejala dalam satu model hubungan reciprocal. Dalam reciprocal tidak diketahui hubungan sebab dan akibat, karena semuanya berinteraksi. Penelitian ini tidak menguji hipotesis, tetapi menemukan hipotesis.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 metode yaitu, (1) observasi, (2) wawancara, (3) studi dokumen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pembelajaran materi sejarah menggunakan museum Balanga telah diterapkan di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Siswa SMA Negeri 4 Palangka Raya menjadi lebih termotivasi dalam belajar karena cara belajarnya sambil berwisata sejarah sehingga tidak membosankan. Kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap pembelajaran siswa SMA Negeri 4 Palangka Raya pada obyek pembelajaran dengan menggunakan museum Balanga terhadap perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah itu sendiri.\",\"PeriodicalId\":289021,\"journal\":{\"name\":\"Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar\",\"volume\":\"958 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33084/tunas.v6i2.2527\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33084/tunas.v6i2.2527","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Persepsi Guru Sejarah Terhadap Keberadaan Museum Balanga Berkaitan Dengan Pembelajaran Sejarah Di Sma Negeri 4 Palangka Raya
Museum Balanga memiliki fungsi sebagai pengembangan pendidikan suku Dayak di Kalimantan Tengah, termasuk koleksi dan dokumentasi benda budaya (artefak) dan sumber daya alam, perolehan dan konversi benda budaya untuk dipamerkan, serta penyajian budaya. objek sehingga dapat ditampilkan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Persepsi Guru Sejarah tentang Keberadaan Museum Balanga Berkaitan dengan Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Persepsi Guru Sejarah tentang Keberadaan Museum Balanga Berkaitan dengan Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana gejala dalam penelitian ini tidak bersifat sebab-akibat (kausal), tetapi lebih bersifat reciprocal (saling mempengaruhi), sehingga penelitian ini tidak mencari pengaruh antar variable, melalui pengujian hipotesis, tetapi ingin merekonstruksikan gejala dalam satu model hubungan reciprocal. Dalam reciprocal tidak diketahui hubungan sebab dan akibat, karena semuanya berinteraksi. Penelitian ini tidak menguji hipotesis, tetapi menemukan hipotesis.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 metode yaitu, (1) observasi, (2) wawancara, (3) studi dokumen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pembelajaran materi sejarah menggunakan museum Balanga telah diterapkan di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Siswa SMA Negeri 4 Palangka Raya menjadi lebih termotivasi dalam belajar karena cara belajarnya sambil berwisata sejarah sehingga tidak membosankan. Kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap pembelajaran siswa SMA Negeri 4 Palangka Raya pada obyek pembelajaran dengan menggunakan museum Balanga terhadap perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah itu sendiri.