{"title":"用简单的线性回归方法分析填海土地上柚木植物的生长","authors":"Ahmad Zaenal Arifin, Afifah Afifah","doi":"10.55719/mv.v4i1.414","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebagai BUMN yang bergerak pada bidang pertambangan batu kapur, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban wajib melakukan pemulihan lahan bekas proses penambangan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penanaman tanaman jati. Kondisi tanaman jati di setiap tempat tumbuh biasanya digambarkan oleh diameter batang dan tinggi tanaman yang merupakan gambaran penampilan individu tanaman. Karena hal tersebut, diperlukan adanya pendataan tinggi dan diameter tanaman jati agar dapat mengetahui kondisi tanaman yang didata. Penyusunan model hubungan antara tinggi tanaman dan diameter tanaman adalah salah satu alternatif teknis yang dapat mengurangi pekerjaan perusahaan dalam mengukur tinggi dan diameter tanaman, sehingga dapat memberikan data yang cukup mendekati dari hasil pengukuran yang sebenarnya. Penyusunan model hubungan tersebut menggunakan metode regresi linear sederhana. Model fungsi persamaan regresi hubungan antara tinggi tanaman dan diameter batang pada tanaman jati dari biji adalah y = 0.284584 + 0.020573x dengan SE = 0.179307. Model fungsi persamaan regresi hubungan antara tinggi tanaman dan diameter batang pada tanaman jati dari stek pucuk adalah y = 0.520929 + 0.014338x dengan SE = 0.162203. Adanya hubungan yang erat atau saling signifikan antara tinggi tanaman dan diameter batang dapat dimanfaatkan hanya dengan pengukuran tinggi tanaman saja sehingga dapat meminimalisir waktu pengukuran dan tenaga pengukur.","PeriodicalId":120017,"journal":{"name":"MathVision : Jurnal Matematika","volume":"159 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN JATI DI LAHAN REKLAMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINEAR SEDERHANA\",\"authors\":\"Ahmad Zaenal Arifin, Afifah Afifah\",\"doi\":\"10.55719/mv.v4i1.414\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sebagai BUMN yang bergerak pada bidang pertambangan batu kapur, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban wajib melakukan pemulihan lahan bekas proses penambangan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penanaman tanaman jati. Kondisi tanaman jati di setiap tempat tumbuh biasanya digambarkan oleh diameter batang dan tinggi tanaman yang merupakan gambaran penampilan individu tanaman. Karena hal tersebut, diperlukan adanya pendataan tinggi dan diameter tanaman jati agar dapat mengetahui kondisi tanaman yang didata. Penyusunan model hubungan antara tinggi tanaman dan diameter tanaman adalah salah satu alternatif teknis yang dapat mengurangi pekerjaan perusahaan dalam mengukur tinggi dan diameter tanaman, sehingga dapat memberikan data yang cukup mendekati dari hasil pengukuran yang sebenarnya. Penyusunan model hubungan tersebut menggunakan metode regresi linear sederhana. Model fungsi persamaan regresi hubungan antara tinggi tanaman dan diameter batang pada tanaman jati dari biji adalah y = 0.284584 + 0.020573x dengan SE = 0.179307. Model fungsi persamaan regresi hubungan antara tinggi tanaman dan diameter batang pada tanaman jati dari stek pucuk adalah y = 0.520929 + 0.014338x dengan SE = 0.162203. Adanya hubungan yang erat atau saling signifikan antara tinggi tanaman dan diameter batang dapat dimanfaatkan hanya dengan pengukuran tinggi tanaman saja sehingga dapat meminimalisir waktu pengukuran dan tenaga pengukur.\",\"PeriodicalId\":120017,\"journal\":{\"name\":\"MathVision : Jurnal Matematika\",\"volume\":\"159 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MathVision : Jurnal Matematika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55719/mv.v4i1.414\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MathVision : Jurnal Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55719/mv.v4i1.414","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN JATI DI LAHAN REKLAMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINEAR SEDERHANA
Sebagai BUMN yang bergerak pada bidang pertambangan batu kapur, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban wajib melakukan pemulihan lahan bekas proses penambangan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penanaman tanaman jati. Kondisi tanaman jati di setiap tempat tumbuh biasanya digambarkan oleh diameter batang dan tinggi tanaman yang merupakan gambaran penampilan individu tanaman. Karena hal tersebut, diperlukan adanya pendataan tinggi dan diameter tanaman jati agar dapat mengetahui kondisi tanaman yang didata. Penyusunan model hubungan antara tinggi tanaman dan diameter tanaman adalah salah satu alternatif teknis yang dapat mengurangi pekerjaan perusahaan dalam mengukur tinggi dan diameter tanaman, sehingga dapat memberikan data yang cukup mendekati dari hasil pengukuran yang sebenarnya. Penyusunan model hubungan tersebut menggunakan metode regresi linear sederhana. Model fungsi persamaan regresi hubungan antara tinggi tanaman dan diameter batang pada tanaman jati dari biji adalah y = 0.284584 + 0.020573x dengan SE = 0.179307. Model fungsi persamaan regresi hubungan antara tinggi tanaman dan diameter batang pada tanaman jati dari stek pucuk adalah y = 0.520929 + 0.014338x dengan SE = 0.162203. Adanya hubungan yang erat atau saling signifikan antara tinggi tanaman dan diameter batang dapat dimanfaatkan hanya dengan pengukuran tinggi tanaman saja sehingga dapat meminimalisir waktu pengukuran dan tenaga pengukur.