{"title":"帕坦伽利瑜伽的自由哲学","authors":"Ni Wayan Sumertini","doi":"10.25078/SJF.V12I2.2614","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Yoga is a way to connect oneself to God. The term ‘yoga’ can be found in various sruti and smerti texts. Specifically, yoga is described in Indian philosophy (darsana), otherwise known as the yoga sutras composed by Maharsi Patanjali. Patanjali's teachings emphasize devotion to God (Isvara). Only by Bhakti can Yogis (one who practice the discipline of yoga) attain eternal happiness free from any disease or suffering (klesa). Patanjali systematically compiles the discipline that must be carried out by Yogis, namely by implementing the Astanga Yoga discipline which emphasizes Bhakti to God by reciting the holy script OM as a symbol of God in the form of Nirguna Brahman. This can be achieved through Raja yoga which is divided into two parts. First, bahiranga includes Yama, niyama, Asana, Pranayama and pratyahara. This is called indirect or external help. Second, antaranga includes Dharana, Dhyana and Samadhi, namely direct help from within.Yoga adalah jalan untuk menghubungkan diri kepada Tuhan, kata yoga dapat ditemukan di berbagai teks sruti maupun smerti. Secara spesifik yoga dijelaskan dalam filsafat India (darsana), atau dikenal dengan yoga sutra yang disusun oleh Maharsi Patanjali. Ajaran Patanjali menekankan tentang Bhakti kepada Tuhan (Isvara). Hanya dengan Bhakti para Yogi (seseorang yang menjalankan disiplin yoga) dapat mencapai kebahagiaan abadi yang tidak terikat dari segala penyakit atau penderitaan (klesa). Patanjali menyusun secara sistematis tentang disiplin yang harus dilakukan oleh para Yogi, yaitu dengan melaksanakan disiplin Astanga Yoga yang di dalamnya menekankan Bhakti kepada Tuhan dengan mengucapkan aksara suci OM sebagai simbol Tuhan dalam wujud Nirguna Brahman. Hal tersebut dapat ditempuh melalui Raja yoga yang dibagi menjadi dua bagian. Pertama, bahiranga meliputi Yama, niyama, Asana, Pranayama dan pratyahara. Ini disebut pertolongan-pertolongan yang tak langsung atau yang datang dari luar. Kedua, antaranga meliputi Dharana, Dhyana dan Samadhi, yakni pertolongan-pertolongan langsung dari dalam.","PeriodicalId":132261,"journal":{"name":"Sanjiwani: Jurnal Filsafat","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Filsafat Kelepasan dalam Yoga Sutra Patanjali\",\"authors\":\"Ni Wayan Sumertini\",\"doi\":\"10.25078/SJF.V12I2.2614\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Yoga is a way to connect oneself to God. The term ‘yoga’ can be found in various sruti and smerti texts. Specifically, yoga is described in Indian philosophy (darsana), otherwise known as the yoga sutras composed by Maharsi Patanjali. Patanjali's teachings emphasize devotion to God (Isvara). Only by Bhakti can Yogis (one who practice the discipline of yoga) attain eternal happiness free from any disease or suffering (klesa). Patanjali systematically compiles the discipline that must be carried out by Yogis, namely by implementing the Astanga Yoga discipline which emphasizes Bhakti to God by reciting the holy script OM as a symbol of God in the form of Nirguna Brahman. This can be achieved through Raja yoga which is divided into two parts. First, bahiranga includes Yama, niyama, Asana, Pranayama and pratyahara. This is called indirect or external help. Second, antaranga includes Dharana, Dhyana and Samadhi, namely direct help from within.Yoga adalah jalan untuk menghubungkan diri kepada Tuhan, kata yoga dapat ditemukan di berbagai teks sruti maupun smerti. Secara spesifik yoga dijelaskan dalam filsafat India (darsana), atau dikenal dengan yoga sutra yang disusun oleh Maharsi Patanjali. Ajaran Patanjali menekankan tentang Bhakti kepada Tuhan (Isvara). Hanya dengan Bhakti para Yogi (seseorang yang menjalankan disiplin yoga) dapat mencapai kebahagiaan abadi yang tidak terikat dari segala penyakit atau penderitaan (klesa). Patanjali menyusun secara sistematis tentang disiplin yang harus dilakukan oleh para Yogi, yaitu dengan melaksanakan disiplin Astanga Yoga yang di dalamnya menekankan Bhakti kepada Tuhan dengan mengucapkan aksara suci OM sebagai simbol Tuhan dalam wujud Nirguna Brahman. Hal tersebut dapat ditempuh melalui Raja yoga yang dibagi menjadi dua bagian. Pertama, bahiranga meliputi Yama, niyama, Asana, Pranayama dan pratyahara. Ini disebut pertolongan-pertolongan yang tak langsung atau yang datang dari luar. Kedua, antaranga meliputi Dharana, Dhyana dan Samadhi, yakni pertolongan-pertolongan langsung dari dalam.\",\"PeriodicalId\":132261,\"journal\":{\"name\":\"Sanjiwani: Jurnal Filsafat\",\"volume\":\"24 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sanjiwani: Jurnal Filsafat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25078/SJF.V12I2.2614\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sanjiwani: Jurnal Filsafat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/SJF.V12I2.2614","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
瑜伽是一种将自己与上帝连接起来的方式。“瑜伽”一词可以在各种斯鲁提和智提文本中找到。具体来说,瑜伽是在印度哲学(darsana)中描述的,或者被称为由Maharsi Patanjali撰写的瑜伽经典。帕坦伽利的教义强调对上帝(Isvara)的奉献。只有通过巴克提,瑜伽士(练习瑜伽的人)才能从任何疾病或痛苦(klesa)中获得永恒的幸福。帕坦伽利系统地编制了瑜伽士必须执行的纪律,即通过实施阿斯汤加瑜伽纪律,通过背诵神圣的剧本OM作为涅古那婆罗门形式的上帝的象征,强调对上帝的巴克提。这可以通过拉贾瑜伽来实现,拉贾瑜伽分为两部分。首先,bahiranga包括Yama, niyama, Asana, Pranayama和pratyahara。这被称为间接或外部帮助。第二,antaranga包括Dharana, Dhyana和Samadhi,即从内部直接帮助。瑜伽adalah jalan untuk menghubungkan diri kepada Tuhan,瑜伽adalah ditemukan di berbagai teks sruti maupun smerti。印度瑜伽大师帕坦伽利(darsana),印度瑜伽大师帕坦伽利(Maharsi Patanjali)。Ajaran Patanjali menekankan tentang Bhakti kepada Tuhan (Isvara)。汉雅·登甘·巴克蒂·帕尔吉安瑜伽(seseorang yang menjalankan disisplin yoga),帕尔吉安·帕尔吉安·阿巴迪·扬·蒂吉安·塔吉安·塔吉安·塔吉安·塔吉安·塔吉安·塔吉安·塔吉安·塔吉安·塔吉安(klesa)。Patanjali menyusun secara sistematis tentang disisplin yang harus dilakukan oleh para Yogi, yitu dengan melaksanakan disisplin Astanga Yoga yang di dalamnya menekankan Bhakti kepada Tuhan dengan mengucapkan aksara sui OM sebagai象征Tuhan dalam wujud Nirguna Brahman。他说:“我的意思是说,我的瑜伽是瑜伽,我的瑜伽是瑜伽。体式,bahiranga meliputi Yama, niyama,体式,调息和pratyahara。我不同意pertolongan-pertolongan yang tak langsung atau yang datang dari luar。Kedua, antaranga meliputi Dharana, Dhyana dan Samadhi, yakni pertolongan-pertolongan langsung dari dalam。
Yoga is a way to connect oneself to God. The term ‘yoga’ can be found in various sruti and smerti texts. Specifically, yoga is described in Indian philosophy (darsana), otherwise known as the yoga sutras composed by Maharsi Patanjali. Patanjali's teachings emphasize devotion to God (Isvara). Only by Bhakti can Yogis (one who practice the discipline of yoga) attain eternal happiness free from any disease or suffering (klesa). Patanjali systematically compiles the discipline that must be carried out by Yogis, namely by implementing the Astanga Yoga discipline which emphasizes Bhakti to God by reciting the holy script OM as a symbol of God in the form of Nirguna Brahman. This can be achieved through Raja yoga which is divided into two parts. First, bahiranga includes Yama, niyama, Asana, Pranayama and pratyahara. This is called indirect or external help. Second, antaranga includes Dharana, Dhyana and Samadhi, namely direct help from within.Yoga adalah jalan untuk menghubungkan diri kepada Tuhan, kata yoga dapat ditemukan di berbagai teks sruti maupun smerti. Secara spesifik yoga dijelaskan dalam filsafat India (darsana), atau dikenal dengan yoga sutra yang disusun oleh Maharsi Patanjali. Ajaran Patanjali menekankan tentang Bhakti kepada Tuhan (Isvara). Hanya dengan Bhakti para Yogi (seseorang yang menjalankan disiplin yoga) dapat mencapai kebahagiaan abadi yang tidak terikat dari segala penyakit atau penderitaan (klesa). Patanjali menyusun secara sistematis tentang disiplin yang harus dilakukan oleh para Yogi, yaitu dengan melaksanakan disiplin Astanga Yoga yang di dalamnya menekankan Bhakti kepada Tuhan dengan mengucapkan aksara suci OM sebagai simbol Tuhan dalam wujud Nirguna Brahman. Hal tersebut dapat ditempuh melalui Raja yoga yang dibagi menjadi dua bagian. Pertama, bahiranga meliputi Yama, niyama, Asana, Pranayama dan pratyahara. Ini disebut pertolongan-pertolongan yang tak langsung atau yang datang dari luar. Kedua, antaranga meliputi Dharana, Dhyana dan Samadhi, yakni pertolongan-pertolongan langsung dari dalam.