{"title":"咖啡种子水质变化的状态,以及咖啡种子浓度的变化(GA3)和浸泡时间的持续时间","authors":"Dede Suhendra, SP., M.P, D. Rezki","doi":"10.36987/agroplasma.v9i2.3222","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dharmasraya merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Barat yang potensial untuk pengembangan komoditi kopi, sejak mulai dikembangkan tahun 2002 produksi kopi di Kabupaten Dharmasaraya menurun. Hal ini disebabkan budidaya kopi yang dilakukan selama ini tidak intensif. Rendahnya perhatian petani selama budidaya kopi juga dipicu pertumbuhan kopi yang ditanam tidak optimal. Bibit yang baik merupakan modal keberhasilan pertumbuhan tanaman di lapangan karena mampu berproduksi secara optimal. Perbanyakan tanaman kopi dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif menggunakan biji. Kendala dalam perbanyakan kopi secara generatif adalah biji kopi memerlukan waktu cukup lama untuk berkecambah.. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Andalas Kampus 3 Dharmasraya dari bulan Juli sampai dengan September 2022. Parameter yang diamati adalah bobot benih awal (g), bobot benih setelah perlakuan (g), kadar air benih awal (%), kadar air benih setelah perlakuan (%). Hasil penelitian menyatakan bahwa pengamatan bobot benih awal, kadar air benih awal menunjukkan tidak berpengaruh nyata. Sedangkan data berpengaruh nyata terdapat pada pengamatan bobot benih setelah perlakuan pada perlakuan konsentrasi hormon giberelin dan kadar air benih setelah perlakuan pada perlakuan hormon giberelin dan lama perlakuan yang mana pada pengamatan bobot benih setelah perlakuan tertinggi yakni pada perlakuan konsentrasi hormon giberelin 300 ppm dengan lama perendaman 24 jam (G3L3) sebesar 4.28 g dan pada pengamatan kadar air benih setelah perlakuan tertinggi yakni pada perlakuan konsentrasi hormon giberelin 300 ppm dengan lama perlakuan (G3L3) yakni 50.54 %.Kata Kunci: Kopi Robusta, Air, Waktu","PeriodicalId":148235,"journal":{"name":"JURNAL AGROPLASMA","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KONDISI PERUBAHAN BOBOT DAN KADAR AIR BENIH KOPI PADA PERLAKUAN KONSENTRASI HORMON GIBERELLIN (GA3) DAN LAMA PERENDAMAN\",\"authors\":\"Dede Suhendra, SP., M.P, D. Rezki\",\"doi\":\"10.36987/agroplasma.v9i2.3222\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dharmasraya merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Barat yang potensial untuk pengembangan komoditi kopi, sejak mulai dikembangkan tahun 2002 produksi kopi di Kabupaten Dharmasaraya menurun. Hal ini disebabkan budidaya kopi yang dilakukan selama ini tidak intensif. Rendahnya perhatian petani selama budidaya kopi juga dipicu pertumbuhan kopi yang ditanam tidak optimal. Bibit yang baik merupakan modal keberhasilan pertumbuhan tanaman di lapangan karena mampu berproduksi secara optimal. Perbanyakan tanaman kopi dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif menggunakan biji. Kendala dalam perbanyakan kopi secara generatif adalah biji kopi memerlukan waktu cukup lama untuk berkecambah.. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Andalas Kampus 3 Dharmasraya dari bulan Juli sampai dengan September 2022. Parameter yang diamati adalah bobot benih awal (g), bobot benih setelah perlakuan (g), kadar air benih awal (%), kadar air benih setelah perlakuan (%). Hasil penelitian menyatakan bahwa pengamatan bobot benih awal, kadar air benih awal menunjukkan tidak berpengaruh nyata. Sedangkan data berpengaruh nyata terdapat pada pengamatan bobot benih setelah perlakuan pada perlakuan konsentrasi hormon giberelin dan kadar air benih setelah perlakuan pada perlakuan hormon giberelin dan lama perlakuan yang mana pada pengamatan bobot benih setelah perlakuan tertinggi yakni pada perlakuan konsentrasi hormon giberelin 300 ppm dengan lama perendaman 24 jam (G3L3) sebesar 4.28 g dan pada pengamatan kadar air benih setelah perlakuan tertinggi yakni pada perlakuan konsentrasi hormon giberelin 300 ppm dengan lama perlakuan (G3L3) yakni 50.54 %.Kata Kunci: Kopi Robusta, Air, Waktu\",\"PeriodicalId\":148235,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL AGROPLASMA\",\"volume\":\"35 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL AGROPLASMA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36987/agroplasma.v9i2.3222\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL AGROPLASMA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36987/agroplasma.v9i2.3222","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KONDISI PERUBAHAN BOBOT DAN KADAR AIR BENIH KOPI PADA PERLAKUAN KONSENTRASI HORMON GIBERELLIN (GA3) DAN LAMA PERENDAMAN
Dharmasraya merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Barat yang potensial untuk pengembangan komoditi kopi, sejak mulai dikembangkan tahun 2002 produksi kopi di Kabupaten Dharmasaraya menurun. Hal ini disebabkan budidaya kopi yang dilakukan selama ini tidak intensif. Rendahnya perhatian petani selama budidaya kopi juga dipicu pertumbuhan kopi yang ditanam tidak optimal. Bibit yang baik merupakan modal keberhasilan pertumbuhan tanaman di lapangan karena mampu berproduksi secara optimal. Perbanyakan tanaman kopi dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif menggunakan biji. Kendala dalam perbanyakan kopi secara generatif adalah biji kopi memerlukan waktu cukup lama untuk berkecambah.. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Andalas Kampus 3 Dharmasraya dari bulan Juli sampai dengan September 2022. Parameter yang diamati adalah bobot benih awal (g), bobot benih setelah perlakuan (g), kadar air benih awal (%), kadar air benih setelah perlakuan (%). Hasil penelitian menyatakan bahwa pengamatan bobot benih awal, kadar air benih awal menunjukkan tidak berpengaruh nyata. Sedangkan data berpengaruh nyata terdapat pada pengamatan bobot benih setelah perlakuan pada perlakuan konsentrasi hormon giberelin dan kadar air benih setelah perlakuan pada perlakuan hormon giberelin dan lama perlakuan yang mana pada pengamatan bobot benih setelah perlakuan tertinggi yakni pada perlakuan konsentrasi hormon giberelin 300 ppm dengan lama perendaman 24 jam (G3L3) sebesar 4.28 g dan pada pengamatan kadar air benih setelah perlakuan tertinggi yakni pada perlakuan konsentrasi hormon giberelin 300 ppm dengan lama perlakuan (G3L3) yakni 50.54 %.Kata Kunci: Kopi Robusta, Air, Waktu