{"title":"Rancang Bangun Pewartaan Injil di Indonesia dalam Konteks Ideologi Pancasila","authors":"Hery Harjanto, Aji Suseno","doi":"10.57069/haggadah.v2i2.33","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia with the Pancasila ideology has encouraged people to have the principle of pluralism in diversity. The development of religious plurality in Indonesia seems to extinguish the fire of proclaiming the good gospel. However, that's not really an excuse not to share the gospel. The proclamation of the gospel as the Great Commission must still be carried out with wise strategies and methods. The author has conducted research by browsing the literature in the form of journals and books. The results of the study found that preaching the gospel in Indonesia can be done while maintaining harmony and harmony in life in the midst of a plurality of Indonesian people with 3P strategies, namely: first presence, presence in the midst of society. The second proclamation, after being well received began the step of the proclamation of the good news. Third, persuasion is carried out to encourage acceptance of Jesus. While the method used is the Pancanyata method. Starting from explaining that humans are in the image and likeness of God, fallen into sin and damaged the image of God, restoration in Jesus and towards the likeness of Christ who is the image of God.Indonesia dengan ideologi Pancasila telah mendorong masyarakat untuk memiliki prinsip pluralisme dalam keberagamaan. Berkembangnya pluralitas agama di Indonesia sepertinya memadamkan api pewartaan injil baik. Namun, sebenarnya itu bukan alasan untuk tidak melakukan pewartaan injil. Pewartaan injil sebagai Amanat Agung tetap harus di jalankan dengan strategi dan metode yang bijak. Penulis telah melakukan penelitian dengan penelusuran pustaka baik dalam bentuk jurnal maupun buku. Hasilnya penelitian menemukan bahwa pewartaan Injil di Indonesia bisa dilakukan dengan tetap menjaga keselarasan dan seserasian hidup ditengah-tengah pluralitas masyarakat Indonesia dengan strategi 3P yaitu: pertama presensi, kehadiran ditengah-tengah masyarakat. Kedua proklamasi, setelah diterima dengan baik mulai langkah proklamasi inil. Ketiga, dilakukan persuasi untuk mendorong menerima Yesus. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode Pancanyata. Mulai dari menjelaskan bahwa manusia segambar dan serupa dengan Allah, jatuh dalam dosa dan rusaknya gambar Allah, pemulihan dalam Yesus dan menuju keserupaan dengan Kristus yang adalah gambar Allah. ","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v2i2.33","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
具有潘卡西拉意识形态的印度尼西亚鼓励人们在多样性中奉行多元主义原则。印尼宗教多元化的发展似乎熄灭了宣讲福音的火焰。然而,这并不是不分享福音的借口。作为大使命的福音宣讲仍然必须用明智的策略和方法来执行。作者通过浏览期刊和书籍等形式的文献进行了研究。研究结果发现,在印尼传福音的同时,可以在多元的印尼人群中保持和谐与生活的和谐,采用3P策略,即:先临在,在社会中临在。第二次传福音,受人欢迎后,开始了传福音的步骤。第三,劝导是为了鼓励接受耶稣。而使用的方法是Pancanyata法。从解释人类是上帝的形象开始,堕落到罪中,破坏了上帝的形象,在耶稣里恢复,走向基督的形象,基督是上帝的形象。印尼登根意识形态家潘卡西拉·特拉·门多隆·马斯亚拉卡特·乌图克·米利基·达拉姆·克伯拉加曼。Berkembangnya pluralitas agama di Indonesia sepertinya memadamkan api pewartaan injil baik。Namun, sebenarya, bukan alasan untuk tiak melakukan pewartaan injil。Pewartaan injil sebagai Amanat Agung tetap harus di jalankan dengan strategy dan metode yang bijak。Penulis telah melakukan peneluuran peneluuran pustaka baik dalam bentuk journal maupun buku。Hasilnya penelitian menemukan bahwa pewartaan Injil di Indonesia bisa dilakukan dengan tetap menjaga keselarasan dan seserasian hidup dengah -tengah pluralitas masyarakat Indonesia dengan strategy 3 yitu: perama prespresi, kehadiran dengah -tengah masyarakat。翻译成英文,翻译成英文,翻译成英文。Ketiga, dilakukan说服untuk mendoong menerima Yesus。世当坎方法杨地古那坎阿达拉方法潘察亚塔。Mulai dari menjelaskan bahwa manusia segambar dan serupa dengbar Allah, jatuh dalam dosa dan rusaknya gambar Allah, pemulihan dalam Yesus dan menuju keserupaan dengan krisstus yang adalah gambar Allah。
Rancang Bangun Pewartaan Injil di Indonesia dalam Konteks Ideologi Pancasila
Indonesia with the Pancasila ideology has encouraged people to have the principle of pluralism in diversity. The development of religious plurality in Indonesia seems to extinguish the fire of proclaiming the good gospel. However, that's not really an excuse not to share the gospel. The proclamation of the gospel as the Great Commission must still be carried out with wise strategies and methods. The author has conducted research by browsing the literature in the form of journals and books. The results of the study found that preaching the gospel in Indonesia can be done while maintaining harmony and harmony in life in the midst of a plurality of Indonesian people with 3P strategies, namely: first presence, presence in the midst of society. The second proclamation, after being well received began the step of the proclamation of the good news. Third, persuasion is carried out to encourage acceptance of Jesus. While the method used is the Pancanyata method. Starting from explaining that humans are in the image and likeness of God, fallen into sin and damaged the image of God, restoration in Jesus and towards the likeness of Christ who is the image of God.Indonesia dengan ideologi Pancasila telah mendorong masyarakat untuk memiliki prinsip pluralisme dalam keberagamaan. Berkembangnya pluralitas agama di Indonesia sepertinya memadamkan api pewartaan injil baik. Namun, sebenarnya itu bukan alasan untuk tidak melakukan pewartaan injil. Pewartaan injil sebagai Amanat Agung tetap harus di jalankan dengan strategi dan metode yang bijak. Penulis telah melakukan penelitian dengan penelusuran pustaka baik dalam bentuk jurnal maupun buku. Hasilnya penelitian menemukan bahwa pewartaan Injil di Indonesia bisa dilakukan dengan tetap menjaga keselarasan dan seserasian hidup ditengah-tengah pluralitas masyarakat Indonesia dengan strategi 3P yaitu: pertama presensi, kehadiran ditengah-tengah masyarakat. Kedua proklamasi, setelah diterima dengan baik mulai langkah proklamasi inil. Ketiga, dilakukan persuasi untuk mendorong menerima Yesus. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode Pancanyata. Mulai dari menjelaskan bahwa manusia segambar dan serupa dengan Allah, jatuh dalam dosa dan rusaknya gambar Allah, pemulihan dalam Yesus dan menuju keserupaan dengan Kristus yang adalah gambar Allah.