{"title":"教育关系、医疗保健和家庭支持,以及马郎市PUSKESMAS +肺癌医疗服务的利用","authors":"Alfreda Dinayu Purbantari","doi":"10.17977/UM044V4I1P1-14","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Tuberculosis (TB) is a contagious disease that is still the world's attention, Until now, there is not a single country that is free of TB (Kemenkes 2011). Public Health Center (puskesmas) Janti is a puskesmas where the number of TB BTA+ sufferers increases every year while the number of treatment success rate at Puskesmas Janti decreases every year. In 2013 is 96%, in 2014 is 87,50% and in 2015 is 85,37%. Increasing the number of patients and decreasing the number of success rates of treatment indicates that the utilization of health services is less. This study aims to find out the relationship of Education, Health Service Access and Family Support with Health Service Utilization of BTA+ Pulmonary TB Patients at Public Health Center (puskesmas) Janti Malang. The design of this study is quantitative correlation with samples of all patients with TB Paru + BTA who are still doing treatment at Puskesmas Janti in September 2016 until April 2017. The analysis used correlation test and logistic regression test with cross sectional approach. The results of the research analysis found that there is a significant relationship between education, access to health services and family support together with the utilization of health services of patients Tb Paru BTA+. Based on the results of determination coefficient R2 (Nagelkerke) of 0.619, this means that education (X1), access to health services (X2), and family support (X3) has contributed 61.9% to the utilization of health services of patients with TB Paru BTA+ at Puskesmas Janti.Keywords: education, access, family support, health service utilizationAbstrak: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia, hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TB (Kemenkes 2011). Puskesmas Janti adalah satu puskesmas yang berada di Kota Malang dengan jumlah pasien TB Paru BTA+ yang paling tinggi dan meningkat setiap tahun diantara puskesmas yang lain di Kota Malang, sedangkan jumlah angka keberhasilan pengobatan di Puskesmas Janti mengalami penurunan setiap tahun. Tahun 2013 sebesar 96%, pada tahun 2014 sebesar 87,50% dan pada tahun 2015 sebesar 85,37%. Peningkatan jumlah penderita dan penurunan jumlah angka keberhasilan pengobatan menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pendidikan, Akses Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Janti Kota Malang. Rancangan penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan sampel seluruh penderita TB Paru BTA+ yang masih melakukan pengobatan di Puskesmas Janti pada bulan September 2016 sampai dengan April 2017. Analisis menggunakan uji korelasi dan uji regresi logistik dengan pendekatan cross sectional. Hasil analisis penelitian di dapatkan ada hubungan yang dignifikan antara pendidikan, akses pelayanan kesehatan dan dukungan keluarga secara bersama-sama dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita Tb Paru BTA+. Berdasarkan hasil koefisien determinasi R2 (Nagelkerke) sebesar 0,619, hal ini berarti bahwa pendidikan (X1), akses pelayanan kesehatan (X2), dan dukungan keluarga (X3) memiliki kontribusi sebesar 61,9% terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Janti.Kata Kunci: pendidikan, akses pelayanan kesehatan, dukungan keluarga, pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita TB Paru BTA+","PeriodicalId":127352,"journal":{"name":"Preventia : The Indonesian Journal of Public Health","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN PENDIDIKAN, AKSES PELAYANAN KESEHATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA TB PARU BTA+ DI PUSKESMAS JANTI KOTA MALANG\",\"authors\":\"Alfreda Dinayu Purbantari\",\"doi\":\"10.17977/UM044V4I1P1-14\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: Tuberculosis (TB) is a contagious disease that is still the world's attention, Until now, there is not a single country that is free of TB (Kemenkes 2011). Public Health Center (puskesmas) Janti is a puskesmas where the number of TB BTA+ sufferers increases every year while the number of treatment success rate at Puskesmas Janti decreases every year. In 2013 is 96%, in 2014 is 87,50% and in 2015 is 85,37%. Increasing the number of patients and decreasing the number of success rates of treatment indicates that the utilization of health services is less. This study aims to find out the relationship of Education, Health Service Access and Family Support with Health Service Utilization of BTA+ Pulmonary TB Patients at Public Health Center (puskesmas) Janti Malang. The design of this study is quantitative correlation with samples of all patients with TB Paru + BTA who are still doing treatment at Puskesmas Janti in September 2016 until April 2017. The analysis used correlation test and logistic regression test with cross sectional approach. The results of the research analysis found that there is a significant relationship between education, access to health services and family support together with the utilization of health services of patients Tb Paru BTA+. Based on the results of determination coefficient R2 (Nagelkerke) of 0.619, this means that education (X1), access to health services (X2), and family support (X3) has contributed 61.9% to the utilization of health services of patients with TB Paru BTA+ at Puskesmas Janti.Keywords: education, access, family support, health service utilizationAbstrak: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia, hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TB (Kemenkes 2011). Puskesmas Janti adalah satu puskesmas yang berada di Kota Malang dengan jumlah pasien TB Paru BTA+ yang paling tinggi dan meningkat setiap tahun diantara puskesmas yang lain di Kota Malang, sedangkan jumlah angka keberhasilan pengobatan di Puskesmas Janti mengalami penurunan setiap tahun. Tahun 2013 sebesar 96%, pada tahun 2014 sebesar 87,50% dan pada tahun 2015 sebesar 85,37%. Peningkatan jumlah penderita dan penurunan jumlah angka keberhasilan pengobatan menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pendidikan, Akses Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Janti Kota Malang. Rancangan penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan sampel seluruh penderita TB Paru BTA+ yang masih melakukan pengobatan di Puskesmas Janti pada bulan September 2016 sampai dengan April 2017. Analisis menggunakan uji korelasi dan uji regresi logistik dengan pendekatan cross sectional. Hasil analisis penelitian di dapatkan ada hubungan yang dignifikan antara pendidikan, akses pelayanan kesehatan dan dukungan keluarga secara bersama-sama dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita Tb Paru BTA+. Berdasarkan hasil koefisien determinasi R2 (Nagelkerke) sebesar 0,619, hal ini berarti bahwa pendidikan (X1), akses pelayanan kesehatan (X2), dan dukungan keluarga (X3) memiliki kontribusi sebesar 61,9% terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Janti.Kata Kunci: pendidikan, akses pelayanan kesehatan, dukungan keluarga, pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita TB Paru BTA+\",\"PeriodicalId\":127352,\"journal\":{\"name\":\"Preventia : The Indonesian Journal of Public Health\",\"volume\":\"58 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2017-09-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Preventia : The Indonesian Journal of Public Health\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17977/UM044V4I1P1-14\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Preventia : The Indonesian Journal of Public Health","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/UM044V4I1P1-14","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
摘要:结核病(TB)是一种传染性疾病,仍然是世界关注的焦点,直到现在,还没有一个国家是完全没有结核病的(Kemenkes 2011)。Janti公共保健中心(puskesmas Janti)是结核BTA+患者逐年增加而治疗成功率逐年下降的地方。2013年为96%,2014年为87,50%,2015年为85,37%。患者人数的增加和治疗成功率的下降表明,保健服务的利用率较低。本研究旨在探讨公共卫生中心(puskesmas) BTA+肺结核患者的教育、卫生服务可及性和家庭支持与卫生服务利用的关系。本研究的设计是与2016年9月至2017年4月仍在Puskesmas Janti接受治疗的所有TB Paru + BTA患者的样本进行定量相关。分析采用相关检验和logistic回归检验,采用横截面法。研究分析结果发现,Tb Paru BTA+患者的教育程度、获得卫生服务的机会和家庭支持与卫生服务的利用之间存在显著的关系。根据决定系数R2 (Nagelkerke)为0.619的结果,这意味着教育(X1)、获得卫生服务(X2)和家庭支持(X3)对Puskesmas Janti结核病Paru BTA+患者利用卫生服务的贡献为61.9%。关键词:教育、可及性、家庭支持、卫生服务利用摘要:结核病(TB)、结核病(TB)、结核病(TB)、结核病(TB)、结核病(TB)、结核病(TB)、结核病(TB)、结核病(TB)。Puskesmas Janti adalah satu Puskesmas yang berada di Kota Malang dengan jumlah pasien TB Paru BTA+ yang paling ing dengkat setika tahun diantara Puskesmas yang lain di Kota Malang, sedangkan jumlah angka keberhasilan pengobatan i Puskesmas Janti mengalami penurunan setiap tahun。2013年达浑浊浊度为96%,2014年达浑浊浊度为87,50%,2015年达浑浊浊度为85,37%。Peningkatan jumlah penderita dan penurunan jumlah angka keberhasilan pengobatan menunjukkan bawa penmanfaatan pelayanan kesehatan kurang。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pendidikan, Akses Pelayanan Kesehatan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Janti Kota Malang。ranangan penelitian ini adalah kuantitatif koantitatif korela dengan sample seluruh penderita TB Paru BTA+ yang masih melakukan pengobatan di Puskesmas Janti padan bulan 2016年9月sampai dengan 2017年4月。孟古纳坎、乌吉、柯洛西、乌吉、乌吉、邓坎、彭德卡丹的横断面分析。Hasil分析:penelitian di dapatkan ada hubungan yang dignifikan antara pendidikan, akses pelayanan kesehatan dan dukungan keluarga secara bersaman -sama dengan pmanfaatan pelayanan kesehatan penderita Tb Paru BTA+。Berdasarkan hasil koefisien determinasi R2 (Nagelkerke) sebesar 0,619, hal ini berarti bahwa pendidikan (X1), akses pelayanan kesehatan (X2), dan dukungan keluarga (X3) memiliki kontribusi sebesar 61,9% terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Janti。Kata Kunci: pendidikan, akses pelayanan kesehatan, dukungan keluarga, pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita TB Paru BTA+
HUBUNGAN PENDIDIKAN, AKSES PELAYANAN KESEHATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA TB PARU BTA+ DI PUSKESMAS JANTI KOTA MALANG
Abstract: Tuberculosis (TB) is a contagious disease that is still the world's attention, Until now, there is not a single country that is free of TB (Kemenkes 2011). Public Health Center (puskesmas) Janti is a puskesmas where the number of TB BTA+ sufferers increases every year while the number of treatment success rate at Puskesmas Janti decreases every year. In 2013 is 96%, in 2014 is 87,50% and in 2015 is 85,37%. Increasing the number of patients and decreasing the number of success rates of treatment indicates that the utilization of health services is less. This study aims to find out the relationship of Education, Health Service Access and Family Support with Health Service Utilization of BTA+ Pulmonary TB Patients at Public Health Center (puskesmas) Janti Malang. The design of this study is quantitative correlation with samples of all patients with TB Paru + BTA who are still doing treatment at Puskesmas Janti in September 2016 until April 2017. The analysis used correlation test and logistic regression test with cross sectional approach. The results of the research analysis found that there is a significant relationship between education, access to health services and family support together with the utilization of health services of patients Tb Paru BTA+. Based on the results of determination coefficient R2 (Nagelkerke) of 0.619, this means that education (X1), access to health services (X2), and family support (X3) has contributed 61.9% to the utilization of health services of patients with TB Paru BTA+ at Puskesmas Janti.Keywords: education, access, family support, health service utilizationAbstrak: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia, hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TB (Kemenkes 2011). Puskesmas Janti adalah satu puskesmas yang berada di Kota Malang dengan jumlah pasien TB Paru BTA+ yang paling tinggi dan meningkat setiap tahun diantara puskesmas yang lain di Kota Malang, sedangkan jumlah angka keberhasilan pengobatan di Puskesmas Janti mengalami penurunan setiap tahun. Tahun 2013 sebesar 96%, pada tahun 2014 sebesar 87,50% dan pada tahun 2015 sebesar 85,37%. Peningkatan jumlah penderita dan penurunan jumlah angka keberhasilan pengobatan menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pendidikan, Akses Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Janti Kota Malang. Rancangan penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan sampel seluruh penderita TB Paru BTA+ yang masih melakukan pengobatan di Puskesmas Janti pada bulan September 2016 sampai dengan April 2017. Analisis menggunakan uji korelasi dan uji regresi logistik dengan pendekatan cross sectional. Hasil analisis penelitian di dapatkan ada hubungan yang dignifikan antara pendidikan, akses pelayanan kesehatan dan dukungan keluarga secara bersama-sama dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita Tb Paru BTA+. Berdasarkan hasil koefisien determinasi R2 (Nagelkerke) sebesar 0,619, hal ini berarti bahwa pendidikan (X1), akses pelayanan kesehatan (X2), dan dukungan keluarga (X3) memiliki kontribusi sebesar 61,9% terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Janti.Kata Kunci: pendidikan, akses pelayanan kesehatan, dukungan keluarga, pemanfaatan pelayanan kesehatan penderita TB Paru BTA+