兰托罗种子发芽(Lam)的特点是发芽后的划痕治疗和营养价值的改变

Yasmin Aulia Rachma, Retno Indrati, S. Supriyadi
{"title":"兰托罗种子发芽(Lam)的特点是发芽后的划痕治疗和营养价值的改变","authors":"Yasmin Aulia Rachma, Retno Indrati, S. Supriyadi","doi":"10.14710/baf.7.1.2022.11-19","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lamtoro [Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit] merupakan komoditas pangan lokal Indonesia yang berpotensi sebagai pangan sumber protein, namun biji lamtoro tua kurang diminati. Proses pengolahan yang dapat diaplikasikan pada biji lamtoro tua adalah perkecambahan, yang kemudian hasilnya biasa diolah menjadi berbagai makanan khas Indonesia. Lamtoro tua memiliki kulit biji yang tebal dan keras, sehingga perlu proses skarifikasi untuk memudahkan perkecambahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik perkecambahan biji lamtoro pada perlakuan skarifikasi dengan variasi suhu dan durasi perendaman serta perubahan nilai gizi biji lamtoro setelah perkecambahan. Skarifikasi dilakukan dengan cara perendaman dalam air dengan suhu 50, 70, dan 90°C selama 5, 10, dan 15 menit kemudian dianalisis karakteristik perkecambahan berupa persen imbibisi, persen perkecambahan, dan kecepatan berkecambahnya. Kecambah dengan karakteristik perkecambahan terbaik dianalisis perubahan kandungan gizinya. Data diambil dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola imbibisi yang terjadi pada biji lamtoro bersifat trifase. Perlakuan skarifikasi dengan air pada suhu 70°C selama 15 menit menghasilkan persen imbibisi, persen perkecambahan, dan kecepatan berkecambah tertinggi, sehingga uji perubahan kandungan gizi dilakukan pada perkecambahan dengan skarifikasi pada suhu 70°C selama 15 menit. Setelah perkecambahan selama 72 jam terjadi peningkatan kadar air dan kadar protein, serta penurunan kadar lemak, abu, dan karbohidrat. Lamtoro [Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit] is a local Indonesian food commodity that can be a food source of protein, but old lamtoro seeds are less attractive. The processing process that can be applied to old lamtoro seeds is germination, which is then usually processed into various Indonesian specialities. Old lamtoro has a thick and hard seed coat, so it needs a scarification process to facilitate germination. The purpose of this study was to determine the germination characteristics of lamtoro seeds in scarification treatment with variations in temperature and soaking duration, as well as changes in the nutritional value of lamtoro seeds after germination. Scarification was carried out by immersion in water at a temperature of 50, 70, and 90°C for 5, 10, and 15 minutes and then analyzed for germination characteristics in the form of percent imbibition, germination percentage, and germination speed. Sprouts with the best germination characteristics were analyzed for changes in nutritional content. Data were taken using a completely randomized design (CRD) pattern at a 95% confidence level. The results showed that the imbibition pattern that occurred in lamtoro seeds was triphase. Scarification treatment with water at 70°C for 15 minutes resulted in the highest percent imbibition, germination percentage, and germination speed, so the test for changes in nutrient content was carried out on germination by scarification at a temperature of 70°C for 15 minutes. After germination for 72 hours, there was an increase in water content and protein content and a decrease in fat, ash, and carbohydrate content.","PeriodicalId":127406,"journal":{"name":"Buletin Anatomi dan Fisiologi","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Karakteristik Perkecambahan Biji Lamtoro [Leucaena leucocephala (Lam.)de Wit] pada Perlakuan Skarifikasi serta Perubahan Nilai Gizi Setelah Perkecambahan\",\"authors\":\"Yasmin Aulia Rachma, Retno Indrati, S. Supriyadi\",\"doi\":\"10.14710/baf.7.1.2022.11-19\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Lamtoro [Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit] merupakan komoditas pangan lokal Indonesia yang berpotensi sebagai pangan sumber protein, namun biji lamtoro tua kurang diminati. Proses pengolahan yang dapat diaplikasikan pada biji lamtoro tua adalah perkecambahan, yang kemudian hasilnya biasa diolah menjadi berbagai makanan khas Indonesia. Lamtoro tua memiliki kulit biji yang tebal dan keras, sehingga perlu proses skarifikasi untuk memudahkan perkecambahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik perkecambahan biji lamtoro pada perlakuan skarifikasi dengan variasi suhu dan durasi perendaman serta perubahan nilai gizi biji lamtoro setelah perkecambahan. Skarifikasi dilakukan dengan cara perendaman dalam air dengan suhu 50, 70, dan 90°C selama 5, 10, dan 15 menit kemudian dianalisis karakteristik perkecambahan berupa persen imbibisi, persen perkecambahan, dan kecepatan berkecambahnya. Kecambah dengan karakteristik perkecambahan terbaik dianalisis perubahan kandungan gizinya. Data diambil dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola imbibisi yang terjadi pada biji lamtoro bersifat trifase. Perlakuan skarifikasi dengan air pada suhu 70°C selama 15 menit menghasilkan persen imbibisi, persen perkecambahan, dan kecepatan berkecambah tertinggi, sehingga uji perubahan kandungan gizi dilakukan pada perkecambahan dengan skarifikasi pada suhu 70°C selama 15 menit. Setelah perkecambahan selama 72 jam terjadi peningkatan kadar air dan kadar protein, serta penurunan kadar lemak, abu, dan karbohidrat. Lamtoro [Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit] is a local Indonesian food commodity that can be a food source of protein, but old lamtoro seeds are less attractive. The processing process that can be applied to old lamtoro seeds is germination, which is then usually processed into various Indonesian specialities. Old lamtoro has a thick and hard seed coat, so it needs a scarification process to facilitate germination. The purpose of this study was to determine the germination characteristics of lamtoro seeds in scarification treatment with variations in temperature and soaking duration, as well as changes in the nutritional value of lamtoro seeds after germination. Scarification was carried out by immersion in water at a temperature of 50, 70, and 90°C for 5, 10, and 15 minutes and then analyzed for germination characteristics in the form of percent imbibition, germination percentage, and germination speed. Sprouts with the best germination characteristics were analyzed for changes in nutritional content. Data were taken using a completely randomized design (CRD) pattern at a 95% confidence level. The results showed that the imbibition pattern that occurred in lamtoro seeds was triphase. Scarification treatment with water at 70°C for 15 minutes resulted in the highest percent imbibition, germination percentage, and germination speed, so the test for changes in nutrient content was carried out on germination by scarification at a temperature of 70°C for 15 minutes. After germination for 72 hours, there was an increase in water content and protein content and a decrease in fat, ash, and carbohydrate content.\",\"PeriodicalId\":127406,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Anatomi dan Fisiologi\",\"volume\":\"53 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Anatomi dan Fisiologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/baf.7.1.2022.11-19\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Anatomi dan Fisiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/baf.7.1.2022.11-19","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

Lamtoro (lamcaena leucocephala, Lam)是一种可能成为蛋白质来源的当地食品商品,但对老Lamtoro种子的需求较小。可以应用于古老的兰托罗种子的加工过程是发芽,然后将其加工成各种典型的印尼食品。老兰托罗的果皮又厚又硬,因此需要磨光来帮助发芽。本研究的目的是确定兰托罗种子发芽的特性,即温度和持续时间的变化以及兰托罗种子发芽后营养价值的改变。划痕方式完成浸泡水中温度50、70和90°C, 5, 10, 15分钟后特征分析百分之imbibisi百分之、发芽,发芽berkecambahnya速度。具有最佳发芽特性的新芽被分析其营养成分的变化。数据以95%的信任度进行完全随机设计。研究结果表明,兰托罗种子的石化模式是三相的。用水划痕待遇在70°C的温度下百分之15分钟赚百分之imbibisi,发芽,发芽的最高速度,因此营养含量变化进行试验和划痕在70°C的温度下发芽15分钟。发芽72小时后,水和蛋白质水平增加,脂肪、灰烬和碳水化合物水平下降。Lamtoro [Lam Leucaena leucocephala, de Wit]是一种当地的印尼食品来源,但古老的Lamtoro种子缺乏吸引力。这种加工过程可以应用于旧的lamtoro种子,然后通常应用于印尼的不同物种。老兰托罗有一件又厚又硬的衣服,所以它需要进行消毒处理。这项研究的目的是确定刻痕是carried out by immersion in water at a 50、70和90°C的温度为5、10和15分钟然后analyzed for germination characteristics百分之in the form of imbibition, germination percentage,和germination速度。对最佳的核特征进行分析,以消除大脑中核的变化。数据显示出95%的可靠性。据称,在南托罗种子中发生的感染模式是三相的。刻痕治疗with water at 70°C for百分之15分钟resulted in the最高imbibition, germination percentage,和germination速度,所以《nutrient为改变考试内容是carried out on germination by刻痕at a 70°C的温度为15分钟。经过72小时的消毒,水中的蛋白质和蛋白质的含量增加,在肥胖、灰和carbohydrate中发现了一个衍生物。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Karakteristik Perkecambahan Biji Lamtoro [Leucaena leucocephala (Lam.)de Wit] pada Perlakuan Skarifikasi serta Perubahan Nilai Gizi Setelah Perkecambahan
Lamtoro [Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit] merupakan komoditas pangan lokal Indonesia yang berpotensi sebagai pangan sumber protein, namun biji lamtoro tua kurang diminati. Proses pengolahan yang dapat diaplikasikan pada biji lamtoro tua adalah perkecambahan, yang kemudian hasilnya biasa diolah menjadi berbagai makanan khas Indonesia. Lamtoro tua memiliki kulit biji yang tebal dan keras, sehingga perlu proses skarifikasi untuk memudahkan perkecambahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik perkecambahan biji lamtoro pada perlakuan skarifikasi dengan variasi suhu dan durasi perendaman serta perubahan nilai gizi biji lamtoro setelah perkecambahan. Skarifikasi dilakukan dengan cara perendaman dalam air dengan suhu 50, 70, dan 90°C selama 5, 10, dan 15 menit kemudian dianalisis karakteristik perkecambahan berupa persen imbibisi, persen perkecambahan, dan kecepatan berkecambahnya. Kecambah dengan karakteristik perkecambahan terbaik dianalisis perubahan kandungan gizinya. Data diambil dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola imbibisi yang terjadi pada biji lamtoro bersifat trifase. Perlakuan skarifikasi dengan air pada suhu 70°C selama 15 menit menghasilkan persen imbibisi, persen perkecambahan, dan kecepatan berkecambah tertinggi, sehingga uji perubahan kandungan gizi dilakukan pada perkecambahan dengan skarifikasi pada suhu 70°C selama 15 menit. Setelah perkecambahan selama 72 jam terjadi peningkatan kadar air dan kadar protein, serta penurunan kadar lemak, abu, dan karbohidrat. Lamtoro [Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit] is a local Indonesian food commodity that can be a food source of protein, but old lamtoro seeds are less attractive. The processing process that can be applied to old lamtoro seeds is germination, which is then usually processed into various Indonesian specialities. Old lamtoro has a thick and hard seed coat, so it needs a scarification process to facilitate germination. The purpose of this study was to determine the germination characteristics of lamtoro seeds in scarification treatment with variations in temperature and soaking duration, as well as changes in the nutritional value of lamtoro seeds after germination. Scarification was carried out by immersion in water at a temperature of 50, 70, and 90°C for 5, 10, and 15 minutes and then analyzed for germination characteristics in the form of percent imbibition, germination percentage, and germination speed. Sprouts with the best germination characteristics were analyzed for changes in nutritional content. Data were taken using a completely randomized design (CRD) pattern at a 95% confidence level. The results showed that the imbibition pattern that occurred in lamtoro seeds was triphase. Scarification treatment with water at 70°C for 15 minutes resulted in the highest percent imbibition, germination percentage, and germination speed, so the test for changes in nutrient content was carried out on germination by scarification at a temperature of 70°C for 15 minutes. After germination for 72 hours, there was an increase in water content and protein content and a decrease in fat, ash, and carbohydrate content.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信