Ilham Nur Hanifan Maulana, S. Sukardi, Ahmad Luthfi, Durratun Nashihah, Tasya Fiane Wardah
{"title":"Pengendalian Dalam Upaya Pencegahan Stunting saat Pandemi COVID-19 di Kabupaten Malang","authors":"Ilham Nur Hanifan Maulana, S. Sukardi, Ahmad Luthfi, Durratun Nashihah, Tasya Fiane Wardah","doi":"10.36636/jogiv.v5i1.2273","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini menjelaskan upaya pengendalian intervensi spesifik dalam implementasi kebijakan pencegahan stunting di Kabupaten Malang di tengah gejolak kasus COVID-19. Saat pemerintah berupaya menekan angka prevalensi stunting, refocusing anggaran menuntut prioritas penanganan COVID-19. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang selaku leading sector kebijakan pencegahan stunting menemui hambatan pelaksanaan intervensi gizi spesifik secara periodik. Tenaga medis di lapangan seperti Petugas Gizi Puskesmas, Bidan Desa, dan Kader Pembangunan Manusia juga kewalahan karena dipaksa beradaptasi dengan pandemi COVID-19, tanpa melepas kewajibannya untuk menyelenggarakan pelayanan intervensi gizi spesifik secara berkala melalui posyandu dan kunjungan rutin. Ketersediaan pelayanan kesehatan publik melalui posyandu setiap bulan tidak berjalan dengan pasti akibat dinamika tingkat penyebaran COVID-19 yang berbeda di setiap wilayah. Selain itu, adanya pembatasan kunjungan pasein ke puskemas dan ketakutan masyarakat untuk melakukan konsultasi rutin mengharuskan petugas bergerak menjangkau kelompok sasaran intervensi. Sedangkan pengendalian dalam bentuk administrasi dan birokrasi dilakukan melalui komunikasi struktural rutin setiap bulan dan ketika ada temuan stunting di wilayah bagian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penulis mengacu pada model control of health services yang digagas oleh Michael Hill untuk menganalisis bentuk pengendalian yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Malang. Hasil penelitian penulis menjelaskan perlunya serangkaian regulasi yang mendetail sebagai panduan teknis pada setiap aspek yang mebutuhkan pengendalian dalam implementasi pelayanan intervensi gizi spesifik sebagai upaya pencegahan stunting di Kabupaten Malang meliputi: pengendalian biaya, pengendalian tenaga mendis, pengendalian ketersediaan pelayanan kesehatan, serta pengendalian secara administratif dan biroktatif.","PeriodicalId":386450,"journal":{"name":"Journal of Governance Innovation","volume":"115 18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Governance Innovation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36636/jogiv.v5i1.2273","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

本研究解释了在科维-19案件发生混乱的马郎地区实施特技预防政策的具体干预措施。当政府试图压制特技流行率时,重新预算需要处理COVID-19的优先事项。马朗地区卫生服务部门的领导我们的特技预防政策发现了特定营养干预的障碍。像Puskesmas营养官员、村里助产士和人类发展工作者这样的战地医疗人员也被被迫适应COVID-19大流行的情况所淹没,他们没有放弃定期通过posyandu和定期访问进行特定的营养干预服务的义务。由于COVID-19的不同地区流行情况,每个月通过posyandu获得公共卫生服务的机会不足。此外,对pasein访问的限制以及公众对定期咨询的担忧,要求官员前往目标干预小组。而以行政和官僚主义的形式进行的控制是通过每个月的结构性沟通,以及该地区有任何令人眼花缭乱的发现。本研究采用描述性质的方法。作者指的是迈克尔·希尔(Michael Hill)为分析马朗县政府的控制方式而设立的卫生服务控制模型。作者的研究指出,将需要一系列详细的监管作为技术指导,以指导特定营养干预服务执行中需要的每一个方面,作为马郎地区防止发育的措施,包括:成本控制、mendis控制、医疗保健控制以及行政和行政控制。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pengendalian Dalam Upaya Pencegahan Stunting saat Pandemi COVID-19 di Kabupaten Malang
Penelitian ini menjelaskan upaya pengendalian intervensi spesifik dalam implementasi kebijakan pencegahan stunting di Kabupaten Malang di tengah gejolak kasus COVID-19. Saat pemerintah berupaya menekan angka prevalensi stunting, refocusing anggaran menuntut prioritas penanganan COVID-19. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang selaku leading sector kebijakan pencegahan stunting menemui hambatan pelaksanaan intervensi gizi spesifik secara periodik. Tenaga medis di lapangan seperti Petugas Gizi Puskesmas, Bidan Desa, dan Kader Pembangunan Manusia juga kewalahan karena dipaksa beradaptasi dengan pandemi COVID-19, tanpa melepas kewajibannya untuk menyelenggarakan pelayanan intervensi gizi spesifik secara berkala melalui posyandu dan kunjungan rutin. Ketersediaan pelayanan kesehatan publik melalui posyandu setiap bulan tidak berjalan dengan pasti akibat dinamika tingkat penyebaran COVID-19 yang berbeda di setiap wilayah. Selain itu, adanya pembatasan kunjungan pasein ke puskemas dan ketakutan masyarakat untuk melakukan konsultasi rutin mengharuskan petugas bergerak menjangkau kelompok sasaran intervensi. Sedangkan pengendalian dalam bentuk administrasi dan birokrasi dilakukan melalui komunikasi struktural rutin setiap bulan dan ketika ada temuan stunting di wilayah bagian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penulis mengacu pada model control of health services yang digagas oleh Michael Hill untuk menganalisis bentuk pengendalian yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Malang. Hasil penelitian penulis menjelaskan perlunya serangkaian regulasi yang mendetail sebagai panduan teknis pada setiap aspek yang mebutuhkan pengendalian dalam implementasi pelayanan intervensi gizi spesifik sebagai upaya pencegahan stunting di Kabupaten Malang meliputi: pengendalian biaya, pengendalian tenaga mendis, pengendalian ketersediaan pelayanan kesehatan, serta pengendalian secara administratif dan biroktatif.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信