INSTAGRAM用户终端期学生生活危机:性别不同吗?

Afifah Muslimah Putri, Melani Aprianti
{"title":"INSTAGRAM用户终端期学生生活危机:性别不同吗?","authors":"Afifah Muslimah Putri, Melani Aprianti","doi":"10.36805/empowerment.v3i1.795","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam masa transisi yang kompleks mahasiswa akan memperoleh banyak tuntutan dari lingkungan sehingga seringkali terjadi perubahan dalam hidup di masa dewasa awal seperti mengalami ketidakstabilan, terlalu banyak pilihan sehingga individu merasa khawatir dan panik, hal ini dapat dikatakan karena adanya quarter-life crisis. Krisis tersebut dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adanya penggunaan Instagram. Dengan maraknya pengguna memposting tentang kehidupan sehari-hari, tak jarang menunjukkan kesuksesan pengguna secara tidak langsung dan menimbulkan krisis kepercayaan diri, persaingan, khawatir, takut masa depan, dan mengalami ketidakstabilan diri. Penyebab krisis tersebut akan menimbulkan reaksi yang berbeda tergantung pada individu yang mengalminya seperti perbedaan gender pada laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan quarter-life crisis berdasarkan gender pada mahasiswa tingkat akhir yang menggunakan Instagram di Universitas X. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif komparatif yang ditujukan untuk mencari ada atau tidaknya perbedaan antar variabel. Pada penelitian ini terdapat 124 mahasiswa yang dijadikan sampel dan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni 62 laki-laki dan 62 perempuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat ukur ini terdapat 19 item skala Quarter-life crisisyang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh Artiningsih dan Savira (2021) berdasarkan teori Nash dan Murray (2010). Berdasarkan hasil Uji Mann Whitney didapatkan nilai sig. sebesar 0.000 yang artinya terdapat pebedaan Quarter Life Crisis antara pria dan wanita dimana mahasiswa perempuan memiliki tingkat quarter-life crisislebih tinggi dibandingkan laki-laki. \nIn a complex transitional period students will get a lot of demands from the environment so that there are often changes in life in early adulthood such as experiencing instability, too many choices so that individuals feel worried and panicked, this can be said because of the quarter-life crisis. This crisis can be triggered by various factors, one of which is the use of Instagram. With the rise of users posting about everyday life, it often shows the user's success indirectly and causes a crisis of self-confidence, competition, worry, fear of the future, and experiences self-instability. The causes of the crisis will cause different reactions depending on the individual who is experiencing it, such as gender differences in men and women. This study aims to look at differences in quarter-life crisis based on gender in final year students who use Instagram at X University. This study uses comparative quantitative research aimed at finding whether or not there are differences between variables. In this study, there were 124 students who were sampled and divided into 2 groups, namely 62 boys and 62 girls. The sampling technique used purposive sampling. This measuring tool contains 19 items on the Quarter-life crisis scale which have been adapted and modified by Artiningsih and Savira (2021) based on Nash dan Murray (2010) theory. Based on the results of the Mann Whitney test, the sig. of 0.000 which means there is difference between man and women. Based on the results of the descriptive analysis, it was found that female students have a higher quarter-life crisislevel than male students.","PeriodicalId":190588,"journal":{"name":"Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"QUARTER-LIFE CRISIS MAHASISWA TINGKAT AKHIR PENGGUNA INSTAGRAM: APAKAH BERBEDA BERDASARKAN GENDER?\",\"authors\":\"Afifah Muslimah Putri, Melani Aprianti\",\"doi\":\"10.36805/empowerment.v3i1.795\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dalam masa transisi yang kompleks mahasiswa akan memperoleh banyak tuntutan dari lingkungan sehingga seringkali terjadi perubahan dalam hidup di masa dewasa awal seperti mengalami ketidakstabilan, terlalu banyak pilihan sehingga individu merasa khawatir dan panik, hal ini dapat dikatakan karena adanya quarter-life crisis. Krisis tersebut dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adanya penggunaan Instagram. Dengan maraknya pengguna memposting tentang kehidupan sehari-hari, tak jarang menunjukkan kesuksesan pengguna secara tidak langsung dan menimbulkan krisis kepercayaan diri, persaingan, khawatir, takut masa depan, dan mengalami ketidakstabilan diri. Penyebab krisis tersebut akan menimbulkan reaksi yang berbeda tergantung pada individu yang mengalminya seperti perbedaan gender pada laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan quarter-life crisis berdasarkan gender pada mahasiswa tingkat akhir yang menggunakan Instagram di Universitas X. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif komparatif yang ditujukan untuk mencari ada atau tidaknya perbedaan antar variabel. Pada penelitian ini terdapat 124 mahasiswa yang dijadikan sampel dan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni 62 laki-laki dan 62 perempuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat ukur ini terdapat 19 item skala Quarter-life crisisyang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh Artiningsih dan Savira (2021) berdasarkan teori Nash dan Murray (2010). Berdasarkan hasil Uji Mann Whitney didapatkan nilai sig. sebesar 0.000 yang artinya terdapat pebedaan Quarter Life Crisis antara pria dan wanita dimana mahasiswa perempuan memiliki tingkat quarter-life crisislebih tinggi dibandingkan laki-laki. \\nIn a complex transitional period students will get a lot of demands from the environment so that there are often changes in life in early adulthood such as experiencing instability, too many choices so that individuals feel worried and panicked, this can be said because of the quarter-life crisis. This crisis can be triggered by various factors, one of which is the use of Instagram. With the rise of users posting about everyday life, it often shows the user's success indirectly and causes a crisis of self-confidence, competition, worry, fear of the future, and experiences self-instability. The causes of the crisis will cause different reactions depending on the individual who is experiencing it, such as gender differences in men and women. This study aims to look at differences in quarter-life crisis based on gender in final year students who use Instagram at X University. This study uses comparative quantitative research aimed at finding whether or not there are differences between variables. In this study, there were 124 students who were sampled and divided into 2 groups, namely 62 boys and 62 girls. The sampling technique used purposive sampling. This measuring tool contains 19 items on the Quarter-life crisis scale which have been adapted and modified by Artiningsih and Savira (2021) based on Nash dan Murray (2010) theory. Based on the results of the Mann Whitney test, the sig. of 0.000 which means there is difference between man and women. Based on the results of the descriptive analysis, it was found that female students have a higher quarter-life crisislevel than male students.\",\"PeriodicalId\":190588,\"journal\":{\"name\":\"Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang\",\"volume\":\"66 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36805/empowerment.v3i1.795\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36805/empowerment.v3i1.795","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

在一个复杂的过渡时期,学生将会受到环境的强烈要求,以至于早期成年人的生活往往会发生变化,比如不稳定,太多的选择,个人可能会感到焦虑和恐慌,这可以说是由于四分之一生命的危机。危机可能由多种因素引发,其中之一就是Instagram的使用。随着用户广泛关注日常生活,他们经常间接地展示用户的成功,并引发自信、竞争、焦虑、对未来的恐惧和不稳定的危机。这场危机的原因将会产生不同的反应,这取决于那些经历过性别差异的人,比如男性和女性。本研究旨在探讨在X大学中使用Instagram的大四学生性别差异的四分之一寿命危机。该研究采用比较定量研究来确定变量之间的差异是否存在。这项研究共有124名学生进行样本,分为62名男性和62名女性。采样技术采用采样方法。这个量规是由19个后生活量表,由阿丁尼希和救世主(2021)根据纳什和默里(2010)的理论改编和修改的。根据曼·惠特尼的测试结果,他的sig值为1万美元,这意味着男女之间存在四分之一的生命危机,而女学生的四分之一寿命的质量高于男性。在比较环境的环境中,学生会从环境中得到很多需求,所以这种早期的不稳定,太多的选择,以至于个人感到忧虑和恐慌,这可以说是由于四分之一的生命危机。这一危机可能会被不同的因素所困扰,其中一个是Instagram的优势。随着用户日常生活中日常生活的上升,它经常间接地向用户展示用户的成功,并引发了自信任、竞争、担心、未来恐惧和体验自我不稳定的危机。危机的原因将是对那些经历过它的人的不同反应,就像男人和女人的性别差异一样。这个研究表明,在X大学使用Instagram的年度学生中,以性别为基础的四分之一的性别危机有所不同。这种对等量研究已经发现,是否存在变量之间的差异是不同的。在这次研究中,有124名学生被排挤并隔离到2组,namely 62名男孩和62名女孩。采用采样技术。这种改良的工具在《后生活危机》(2021)中接合了19个items,该系统根据纳什和默里(2010)的理论进行了适应和修改。基于惠特尼笔试的结果,这是对男人和女人的不同之处。基于对女性分析的分析,研究发现女性学生的犯罪率比男性学生高。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
QUARTER-LIFE CRISIS MAHASISWA TINGKAT AKHIR PENGGUNA INSTAGRAM: APAKAH BERBEDA BERDASARKAN GENDER?
Dalam masa transisi yang kompleks mahasiswa akan memperoleh banyak tuntutan dari lingkungan sehingga seringkali terjadi perubahan dalam hidup di masa dewasa awal seperti mengalami ketidakstabilan, terlalu banyak pilihan sehingga individu merasa khawatir dan panik, hal ini dapat dikatakan karena adanya quarter-life crisis. Krisis tersebut dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adanya penggunaan Instagram. Dengan maraknya pengguna memposting tentang kehidupan sehari-hari, tak jarang menunjukkan kesuksesan pengguna secara tidak langsung dan menimbulkan krisis kepercayaan diri, persaingan, khawatir, takut masa depan, dan mengalami ketidakstabilan diri. Penyebab krisis tersebut akan menimbulkan reaksi yang berbeda tergantung pada individu yang mengalminya seperti perbedaan gender pada laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan quarter-life crisis berdasarkan gender pada mahasiswa tingkat akhir yang menggunakan Instagram di Universitas X. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif komparatif yang ditujukan untuk mencari ada atau tidaknya perbedaan antar variabel. Pada penelitian ini terdapat 124 mahasiswa yang dijadikan sampel dan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni 62 laki-laki dan 62 perempuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat ukur ini terdapat 19 item skala Quarter-life crisisyang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh Artiningsih dan Savira (2021) berdasarkan teori Nash dan Murray (2010). Berdasarkan hasil Uji Mann Whitney didapatkan nilai sig. sebesar 0.000 yang artinya terdapat pebedaan Quarter Life Crisis antara pria dan wanita dimana mahasiswa perempuan memiliki tingkat quarter-life crisislebih tinggi dibandingkan laki-laki. In a complex transitional period students will get a lot of demands from the environment so that there are often changes in life in early adulthood such as experiencing instability, too many choices so that individuals feel worried and panicked, this can be said because of the quarter-life crisis. This crisis can be triggered by various factors, one of which is the use of Instagram. With the rise of users posting about everyday life, it often shows the user's success indirectly and causes a crisis of self-confidence, competition, worry, fear of the future, and experiences self-instability. The causes of the crisis will cause different reactions depending on the individual who is experiencing it, such as gender differences in men and women. This study aims to look at differences in quarter-life crisis based on gender in final year students who use Instagram at X University. This study uses comparative quantitative research aimed at finding whether or not there are differences between variables. In this study, there were 124 students who were sampled and divided into 2 groups, namely 62 boys and 62 girls. The sampling technique used purposive sampling. This measuring tool contains 19 items on the Quarter-life crisis scale which have been adapted and modified by Artiningsih and Savira (2021) based on Nash dan Murray (2010) theory. Based on the results of the Mann Whitney test, the sig. of 0.000 which means there is difference between man and women. Based on the results of the descriptive analysis, it was found that female students have a higher quarter-life crisislevel than male students.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信