{"title":"测试角质醇提取物(红斑叶皮乙醇)的效力,作为对蚊子幼虫Culex Sp的生物杀虫剂。","authors":"Ihsan Abdurrozak, Livia Syafnir, E. R. Sadiyah","doi":"10.29313/.V0I0.7131","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Mosquitoes are often associated with health problems because mosquito bites not only cause itching but some species can also transmit various types of parasites that are harmful to human health. One of them is Culex sp mosquito which is a class of infectious insects (vectors). This study aimed to test the activity of compounds in angsana leaf extract (Pterocarpus indicus Willd) as biolarvasides on Culex sp. mosquitoes and determine the concentration of LC50 value needed. Extraction was carried out by maceration method using 70% ethanol solvent. The extract collected was then tested biolarvaside activity on Culex sp. The study subjects were divided into 8 treatment groups, namely aquades (negative control), 0.05%, 0.1%, 0.2%, 0.5%, 1%, 2% and ABATE 0.1% (positive control). Each group contained 20 mosquito larvae with three replications (triplo). Observations were made for 24 hours at intervals of 1 hour, 4 hours, 8 hours, 12 hours and 24 hours. The biolarvaside activity of angsana leaf extract was analyzed using the probit method. Based on the results of the Probit analysis, the LC50 value was 0.83%. These results indicate that the angsana leaf extract (Pterocarpus indicus Willd) was effective as a biolarvaside. \nAbstrak. Nyamuk sering dikaitkan dengan masalah kesehatan karena gigitan nyamuk tidak hanya menimbulkan gatal saja tetapi beberapa spesies nyamuk juga dapat menularkan berbagai jenis parasit yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satunya yaitu nyamuk Culex sp yang merupakan golongan serangga penular (vektor). Penelitian ini bertujuan untuk pengujian aktivitas senyawa dalam ekstrak daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) sebagai biolarvasida pada nyamuk Culex sp dan penentuan nilai LC50. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, Ekstrak yang diperoleh kemudian diuji aktivitas biolarvasida pada nyamuk Culex sp. Subjek penelitian dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan, yaitu akuades (kontrol negatif), 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,5%, 1%, 2% dan ABATE 0,1% (kontrol positif).Setiap kelompok berisi 20 ekor larva nyamuk dengan tiga kali pengulangan (triplo) . Pengamatan dilakukan selama 24 jam dengan interval 1jam, 4jam, 8jam, 12jam dan 24jam. Aktivitas biolarvasida ekstrak daun angsana dianalisis dengan menggunakan metode probit. Berdasarkan hasil analisis Probit didapatkan nilai LC50 berada pada konsentrasi 0,83%.Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ekstrak daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) efektif sebagai biolarvasida.","PeriodicalId":254582,"journal":{"name":"Jurnal Riset Farmasi","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Angsana (Pterocarpus Indicus Willd) sebagai Biolarvasida terhadap Larva Nyamuk Culex Sp.\",\"authors\":\"Ihsan Abdurrozak, Livia Syafnir, E. R. Sadiyah\",\"doi\":\"10.29313/.V0I0.7131\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. Mosquitoes are often associated with health problems because mosquito bites not only cause itching but some species can also transmit various types of parasites that are harmful to human health. One of them is Culex sp mosquito which is a class of infectious insects (vectors). This study aimed to test the activity of compounds in angsana leaf extract (Pterocarpus indicus Willd) as biolarvasides on Culex sp. mosquitoes and determine the concentration of LC50 value needed. Extraction was carried out by maceration method using 70% ethanol solvent. The extract collected was then tested biolarvaside activity on Culex sp. The study subjects were divided into 8 treatment groups, namely aquades (negative control), 0.05%, 0.1%, 0.2%, 0.5%, 1%, 2% and ABATE 0.1% (positive control). Each group contained 20 mosquito larvae with three replications (triplo). Observations were made for 24 hours at intervals of 1 hour, 4 hours, 8 hours, 12 hours and 24 hours. The biolarvaside activity of angsana leaf extract was analyzed using the probit method. Based on the results of the Probit analysis, the LC50 value was 0.83%. These results indicate that the angsana leaf extract (Pterocarpus indicus Willd) was effective as a biolarvaside. \\nAbstrak. Nyamuk sering dikaitkan dengan masalah kesehatan karena gigitan nyamuk tidak hanya menimbulkan gatal saja tetapi beberapa spesies nyamuk juga dapat menularkan berbagai jenis parasit yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satunya yaitu nyamuk Culex sp yang merupakan golongan serangga penular (vektor). Penelitian ini bertujuan untuk pengujian aktivitas senyawa dalam ekstrak daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) sebagai biolarvasida pada nyamuk Culex sp dan penentuan nilai LC50. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, Ekstrak yang diperoleh kemudian diuji aktivitas biolarvasida pada nyamuk Culex sp. Subjek penelitian dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan, yaitu akuades (kontrol negatif), 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,5%, 1%, 2% dan ABATE 0,1% (kontrol positif).Setiap kelompok berisi 20 ekor larva nyamuk dengan tiga kali pengulangan (triplo) . Pengamatan dilakukan selama 24 jam dengan interval 1jam, 4jam, 8jam, 12jam dan 24jam. Aktivitas biolarvasida ekstrak daun angsana dianalisis dengan menggunakan metode probit. Berdasarkan hasil analisis Probit didapatkan nilai LC50 berada pada konsentrasi 0,83%.Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ekstrak daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) efektif sebagai biolarvasida.\",\"PeriodicalId\":254582,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Farmasi\",\"volume\":\"62 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-01-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Farmasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/.V0I0.7131\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Farmasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/.V0I0.7131","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
摘要蚊子经常与健康问题联系在一起,因为蚊子叮咬不仅会引起瘙痒,而且某些种类的蚊子还会传播对人类健康有害的各种寄生虫。其中之一是库蚊,它是一类传染性昆虫(病媒)。本研究旨在检测紫杉叶提取物(Pterocarpus indicus Willd)中化合物对库蚊的杀蚊活性,并确定其所需LC50浓度。采用70%乙醇浸渍法提取。将提取液分为8个处理组,分别为aquades(阴性对照)、0.05%、0.1%、0.2%、0.5%、1%、2%和ABATE 0.1%(阳性对照)。每组20只,3个重复(3倍)。观察时间为24小时,间隔为1小时、4小时、8小时、12小时和24小时。采用probit法对三叶提取物的生物皂苷活性进行了分析。Probit分析结果显示,LC50值为0.83%。上述结果表明,山菖蒲叶提取物是一种有效的生物皂甙。Abstrak。Nyamuk sering dikaitkan dengan masalah kesehatan karena gigitan Nyamuk tidak hanya menimbulkan gate saja tetapi beberapa种Nyamuk juga dapat menularkan berbagai jenis parasit yang berbahaya bagi kesehatan manusia。Salah satunya yitu nyamuk Culex sp yang merupakan golongan serangga penular (vector)。[中文]:Penelitian ini bertujuan untuk pengujian aktivitas senyawa dalam ekstrak daonangsana (Pterocarpus indicus野生)sebagai biolarvasida padnyamuk库蚊sp . penentuan nilai LC50。赤藓藓酮醇70%,赤藓藓酮醇70%,赤藓藓酮醇70%,赤藓藓酮醇70%,赤藓藓酮醇70%,赤藓藓酮醇70%,赤藓藓酮醇80%(对照阴性),赤藓酮醇0.1%,0.1%,0.2%,0.5%,1%,2%,ABATE 0.1%(对照阳性)。三头虫,20尾幼虫。Pengamatan dilakukan selama 24jam dengan interval 1jam, 4jam, 8jam, 12jam dan 24jam。活血活血活血活血活血活血活血活血活血活血活血活血活血活血活血活血活血活血Berdasarkan hasil分析Probit didapatkan nilai LC50 berada pada konsentrasi 0,83%。[1][4][1][1][1][1][1][2]。
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Angsana (Pterocarpus Indicus Willd) sebagai Biolarvasida terhadap Larva Nyamuk Culex Sp.
Abstract. Mosquitoes are often associated with health problems because mosquito bites not only cause itching but some species can also transmit various types of parasites that are harmful to human health. One of them is Culex sp mosquito which is a class of infectious insects (vectors). This study aimed to test the activity of compounds in angsana leaf extract (Pterocarpus indicus Willd) as biolarvasides on Culex sp. mosquitoes and determine the concentration of LC50 value needed. Extraction was carried out by maceration method using 70% ethanol solvent. The extract collected was then tested biolarvaside activity on Culex sp. The study subjects were divided into 8 treatment groups, namely aquades (negative control), 0.05%, 0.1%, 0.2%, 0.5%, 1%, 2% and ABATE 0.1% (positive control). Each group contained 20 mosquito larvae with three replications (triplo). Observations were made for 24 hours at intervals of 1 hour, 4 hours, 8 hours, 12 hours and 24 hours. The biolarvaside activity of angsana leaf extract was analyzed using the probit method. Based on the results of the Probit analysis, the LC50 value was 0.83%. These results indicate that the angsana leaf extract (Pterocarpus indicus Willd) was effective as a biolarvaside.
Abstrak. Nyamuk sering dikaitkan dengan masalah kesehatan karena gigitan nyamuk tidak hanya menimbulkan gatal saja tetapi beberapa spesies nyamuk juga dapat menularkan berbagai jenis parasit yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satunya yaitu nyamuk Culex sp yang merupakan golongan serangga penular (vektor). Penelitian ini bertujuan untuk pengujian aktivitas senyawa dalam ekstrak daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) sebagai biolarvasida pada nyamuk Culex sp dan penentuan nilai LC50. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, Ekstrak yang diperoleh kemudian diuji aktivitas biolarvasida pada nyamuk Culex sp. Subjek penelitian dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan, yaitu akuades (kontrol negatif), 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,5%, 1%, 2% dan ABATE 0,1% (kontrol positif).Setiap kelompok berisi 20 ekor larva nyamuk dengan tiga kali pengulangan (triplo) . Pengamatan dilakukan selama 24 jam dengan interval 1jam, 4jam, 8jam, 12jam dan 24jam. Aktivitas biolarvasida ekstrak daun angsana dianalisis dengan menggunakan metode probit. Berdasarkan hasil analisis Probit didapatkan nilai LC50 berada pada konsentrasi 0,83%.Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ekstrak daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) efektif sebagai biolarvasida.