{"title":"耶稣的传播方式在媒体社会传播领域的核心","authors":"Paulinus Seso","doi":"10.58919/juftek.v3i1.21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kita tidak cukup hanya menggunakan media sosial semata-mata untuk mewartakan Injil dan menyampaikan ajaran asli Gereja. Tetapi kita perlu mengkomunikasikan pewartaan dan ajaran tersebut dengan teknik, bahasa, dan psikologi baru dengan menggunakan aksioma dan cara Yesus berkomunikasi. Tujuannya adalah untuk mengenerasi komunikasi otentik bagi kemajuan, unitas, dan keutuhan hidup manusia sebagai tujuan utama dari media sosial sebagai anugerah Allah.","PeriodicalId":431700,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"JESUS’ WAY OF COMMUNICATING IN THE CORE OF MEDIA SOCIAL COMMUNICATION SPHERE\",\"authors\":\"Paulinus Seso\",\"doi\":\"10.58919/juftek.v3i1.21\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kita tidak cukup hanya menggunakan media sosial semata-mata untuk mewartakan Injil dan menyampaikan ajaran asli Gereja. Tetapi kita perlu mengkomunikasikan pewartaan dan ajaran tersebut dengan teknik, bahasa, dan psikologi baru dengan menggunakan aksioma dan cara Yesus berkomunikasi. Tujuannya adalah untuk mengenerasi komunikasi otentik bagi kemajuan, unitas, dan keutuhan hidup manusia sebagai tujuan utama dari media sosial sebagai anugerah Allah.\",\"PeriodicalId\":431700,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik\",\"volume\":\"43 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58919/juftek.v3i1.21\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58919/juftek.v3i1.21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
JESUS’ WAY OF COMMUNICATING IN THE CORE OF MEDIA SOCIAL COMMUNICATION SPHERE
Kita tidak cukup hanya menggunakan media sosial semata-mata untuk mewartakan Injil dan menyampaikan ajaran asli Gereja. Tetapi kita perlu mengkomunikasikan pewartaan dan ajaran tersebut dengan teknik, bahasa, dan psikologi baru dengan menggunakan aksioma dan cara Yesus berkomunikasi. Tujuannya adalah untuk mengenerasi komunikasi otentik bagi kemajuan, unitas, dan keutuhan hidup manusia sebagai tujuan utama dari media sosial sebagai anugerah Allah.