{"title":"SUMBER DAYA ALAM UNTUK KESEJAHTERAAN PENDUDUK LOKAL: Studi Analisis Dampak Pertambangan Batu Bara Di Empat Kecamatan Area Kalimantan Timur, Indonesia","authors":"Rahmad Budi Suharto, Rian Hilmawan, Rizky Yudaruddin","doi":"10.33830/jom.v11i2.178.2015","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to provethe famous, so called: resource curse hypothesis is really exist in Indonesia. In contrast to empirical studies typically use an econometric methods, we choose alternative, to use a field survey approach to interview and photograph the factual conditions that occur. We chose coal mining in Kalimantan corridor with four sample sub-district (kabupaten) and cities in the province of East Kalimantan (Kutai regency and the city of Samarinda) as an object of research. More specifically, the purpose of this study is to answer the question: whether the coal mining activities affect (positive or negative) for the population in the surrounding area. Primarily concerned with the social and economic dimensions such as environmental quality, livelihoods and the shift pattern, cost of living, income, employment opportunities and openness sought. The results show facts from field, the implications and provide insight to the truth of the resource curse hypothesis debate. \n \nPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis kutukan sumber daya alam (natural resource curse hypothesis) berlaku di Indonesia. Berbeda dengan penelitian empiris yang biasanya menggunakan pendekatan ekonometrik, kami memilih menggunakan pendekatan survei lapangan dengan wawancara dan memotret langsung kondisi faktual yang terjadi. Kami memilih pertambangan batu bara di koridor Kalimantan dengan empat sampel wilayah kecamatan kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda) sebagai obyek penelitian. Lebih spesifik, tujuan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan: apakah kegiatan pertambangan batu bara memberi dampak perubahan (positif atau negatif) bagi penduduk lokal di sekitar area terdampak. Terutama berkaitan dengan dimensi sosial dan ekonomi di antaranya seperti kualitas lingkungan, mata pencaharian dan pola pergeserannya, biaya hidup, penghasilan, kesempatan kerja dan keterbukaan berusaha. Hasil penelitian menyajikan temuan fakta, implikasi dan memberikan pencerahan terhadap perdebatan hipotesis kutukan sumber daya alam.","PeriodicalId":293886,"journal":{"name":"Jurnal Organisasi dan Manajemen","volume":"24 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-03-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Organisasi dan Manajemen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33830/jom.v11i2.178.2015","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
摘要
本研究旨在证明著名的,所谓的:资源诅咒假说在印度尼西亚是真实存在的。与实证研究通常使用计量经济学方法相比,我们选择了另一种方法,即使用实地调查方法来采访和拍摄发生的事实情况。我们选择了加里曼丹走廊的煤炭开采,有四个样本街道(kabupaten)和东加里曼丹省的城市(Kutai regency和Samarinda city)作为研究对象。更具体地说,本研究的目的是回答这个问题:煤炭开采活动是否对周围地区的人口产生影响(积极还是消极)。主要涉及社会和经济方面,如环境质量、生计和转变模式、生活成本、收入、就业机会和所寻求的开放性。研究结果显示了来自现场的事实,并为资源诅咒假说争论的真相提供了启示。Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis kutukan sumber daya alam(自然资源诅咒假说)berlaku di Indonesia。Berbeda dengan penelitian empiris yang biasanya menggunakan pendekatan ekonometrk, kami memorilih menggunakan pendekatan survei lapangan dengan wawancara danmemortret langsung kondisi fical yang terjadi。Kami memilih pertambangan batu bara di koridor Kalimantan dengan empat sampel wilayah kecamatan kabupaten dan kota Samarinda (kabupaten Kutai Kartanegara dan kota Samarinda) sebagai obyek penelitian。Lebih spifik, tujuan penelitian ini untuk menjawab pertananyaan: apakah kegiatan pertambangan batu bara memberi dampak perubahan(正的或负的)bagi penduduk local, di sekitar area terdampak。Terutama berkaitan dengan维度社会和经济经济学di antaranya perperti kualitas lingkungan, mata pencaharian dan pola pergeserannya, biaya hidup, penghasilan, kesempatan kerja dan keterbukaan berusaha。Hasil penelitian menyajikan temuanfakta, implikasi dan成员kan penerahan - hahappan - hipotesis kutukan sumddaya警报。
SUMBER DAYA ALAM UNTUK KESEJAHTERAAN PENDUDUK LOKAL: Studi Analisis Dampak Pertambangan Batu Bara Di Empat Kecamatan Area Kalimantan Timur, Indonesia
This study aims to provethe famous, so called: resource curse hypothesis is really exist in Indonesia. In contrast to empirical studies typically use an econometric methods, we choose alternative, to use a field survey approach to interview and photograph the factual conditions that occur. We chose coal mining in Kalimantan corridor with four sample sub-district (kabupaten) and cities in the province of East Kalimantan (Kutai regency and the city of Samarinda) as an object of research. More specifically, the purpose of this study is to answer the question: whether the coal mining activities affect (positive or negative) for the population in the surrounding area. Primarily concerned with the social and economic dimensions such as environmental quality, livelihoods and the shift pattern, cost of living, income, employment opportunities and openness sought. The results show facts from field, the implications and provide insight to the truth of the resource curse hypothesis debate.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis kutukan sumber daya alam (natural resource curse hypothesis) berlaku di Indonesia. Berbeda dengan penelitian empiris yang biasanya menggunakan pendekatan ekonometrik, kami memilih menggunakan pendekatan survei lapangan dengan wawancara dan memotret langsung kondisi faktual yang terjadi. Kami memilih pertambangan batu bara di koridor Kalimantan dengan empat sampel wilayah kecamatan kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda) sebagai obyek penelitian. Lebih spesifik, tujuan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan: apakah kegiatan pertambangan batu bara memberi dampak perubahan (positif atau negatif) bagi penduduk lokal di sekitar area terdampak. Terutama berkaitan dengan dimensi sosial dan ekonomi di antaranya seperti kualitas lingkungan, mata pencaharian dan pola pergeserannya, biaya hidup, penghasilan, kesempatan kerja dan keterbukaan berusaha. Hasil penelitian menyajikan temuan fakta, implikasi dan memberikan pencerahan terhadap perdebatan hipotesis kutukan sumber daya alam.