{"title":"低立地栽培海葡萄类胡萝卜素含量分析","authors":"Neny Arisqia, S. Amir, Ibadur Rahman","doi":"10.29303/mediaakuakultur.v3i1.2357","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rumput laut merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang banyak dimanfaatkan baik sebagai bahan baku makanan, industri, obat-obatan, dan kosmetik. Hal ini menyebabkan nilai ekonomi rumput laut dapat membantu perekonomian masyarakat dan dapat menambah devisa negara. Rumput laut merupakan salah satu penghasil karotenoid terbesar karena rumput laut hijau secara umum mengandung senyawa klorofil a dan b serta senyawa karoten yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Faktor yang mempengaruhi kandungan karotenoid yaitu jarak tanam bibit rumput laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam pada sistem patok dasar terhadap kandungan karotenoid Caulerpa lentilifera serta mengetahui jarak tanam ideal yang memberikan pengaruh optimal pada kandungan karotenoid Caulerpa lentilifera. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pola Rancanagan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan perlakuan yaitu Kontrol (jarak tanam 25 cm), P1 (jarak tanam 20 cm), P2 (jarak tanam 30 cm), P3 (jarak tanam 35 cm), P4 (jarak tanam 40 cm), P5 (jarak tanam 45 cm). Data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% dan untuk mengetahui pertumbuhan terbaik dilakukan uji lanjut menggunakan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam yang diterapkan pada sistem patok dasar tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan karotenoid pada Caulerpa lentilifera, namum berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik. Jarak tanam 30 cm merupakan jarak terbaik untuk pertumbuhan Caulerpa lentilifera dengan pertumbuhan mutlak 128,917 g dan laju pertumbuhan spesifik 4,965%, namun perbedaan jarak tanam tidak berpengaruh terhadap kandungan karotenoid. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan jarak tanam sistem patok dasar tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan karotenoid pada C. lentilifera, namum berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik. Tidak ditemukan jarak tanam ideal untuk meningkatkan kandungan karotenoid pada C. lentilifera, karena setiap perlakuan cenderung memiliki kandungan karotenoid yang relatif sama.","PeriodicalId":238996,"journal":{"name":"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALYSIS OF CAROTENOID CONTENT IN SEA GRAPE (CAULERPA LENTILIFERA) CULTIVATED WITH LOW PLANT STANDING DIFFERE\",\"authors\":\"Neny Arisqia, S. Amir, Ibadur Rahman\",\"doi\":\"10.29303/mediaakuakultur.v3i1.2357\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Rumput laut merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang banyak dimanfaatkan baik sebagai bahan baku makanan, industri, obat-obatan, dan kosmetik. Hal ini menyebabkan nilai ekonomi rumput laut dapat membantu perekonomian masyarakat dan dapat menambah devisa negara. Rumput laut merupakan salah satu penghasil karotenoid terbesar karena rumput laut hijau secara umum mengandung senyawa klorofil a dan b serta senyawa karoten yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Faktor yang mempengaruhi kandungan karotenoid yaitu jarak tanam bibit rumput laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam pada sistem patok dasar terhadap kandungan karotenoid Caulerpa lentilifera serta mengetahui jarak tanam ideal yang memberikan pengaruh optimal pada kandungan karotenoid Caulerpa lentilifera. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pola Rancanagan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan perlakuan yaitu Kontrol (jarak tanam 25 cm), P1 (jarak tanam 20 cm), P2 (jarak tanam 30 cm), P3 (jarak tanam 35 cm), P4 (jarak tanam 40 cm), P5 (jarak tanam 45 cm). Data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% dan untuk mengetahui pertumbuhan terbaik dilakukan uji lanjut menggunakan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam yang diterapkan pada sistem patok dasar tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan karotenoid pada Caulerpa lentilifera, namum berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik. Jarak tanam 30 cm merupakan jarak terbaik untuk pertumbuhan Caulerpa lentilifera dengan pertumbuhan mutlak 128,917 g dan laju pertumbuhan spesifik 4,965%, namun perbedaan jarak tanam tidak berpengaruh terhadap kandungan karotenoid. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan jarak tanam sistem patok dasar tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan karotenoid pada C. lentilifera, namum berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik. Tidak ditemukan jarak tanam ideal untuk meningkatkan kandungan karotenoid pada C. lentilifera, karena setiap perlakuan cenderung memiliki kandungan karotenoid yang relatif sama.\",\"PeriodicalId\":238996,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v3i1.2357\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v3i1.2357","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALYSIS OF CAROTENOID CONTENT IN SEA GRAPE (CAULERPA LENTILIFERA) CULTIVATED WITH LOW PLANT STANDING DIFFERE
Rumput laut merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang banyak dimanfaatkan baik sebagai bahan baku makanan, industri, obat-obatan, dan kosmetik. Hal ini menyebabkan nilai ekonomi rumput laut dapat membantu perekonomian masyarakat dan dapat menambah devisa negara. Rumput laut merupakan salah satu penghasil karotenoid terbesar karena rumput laut hijau secara umum mengandung senyawa klorofil a dan b serta senyawa karoten yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Faktor yang mempengaruhi kandungan karotenoid yaitu jarak tanam bibit rumput laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam pada sistem patok dasar terhadap kandungan karotenoid Caulerpa lentilifera serta mengetahui jarak tanam ideal yang memberikan pengaruh optimal pada kandungan karotenoid Caulerpa lentilifera. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pola Rancanagan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan perlakuan yaitu Kontrol (jarak tanam 25 cm), P1 (jarak tanam 20 cm), P2 (jarak tanam 30 cm), P3 (jarak tanam 35 cm), P4 (jarak tanam 40 cm), P5 (jarak tanam 45 cm). Data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% dan untuk mengetahui pertumbuhan terbaik dilakukan uji lanjut menggunakan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam yang diterapkan pada sistem patok dasar tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan karotenoid pada Caulerpa lentilifera, namum berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik. Jarak tanam 30 cm merupakan jarak terbaik untuk pertumbuhan Caulerpa lentilifera dengan pertumbuhan mutlak 128,917 g dan laju pertumbuhan spesifik 4,965%, namun perbedaan jarak tanam tidak berpengaruh terhadap kandungan karotenoid. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan jarak tanam sistem patok dasar tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan karotenoid pada C. lentilifera, namum berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik. Tidak ditemukan jarak tanam ideal untuk meningkatkan kandungan karotenoid pada C. lentilifera, karena setiap perlakuan cenderung memiliki kandungan karotenoid yang relatif sama.